Fakta Unik: Serapan Pupuk Subsidi di Situbondo Capai 50 Persen per Juli 2025, Akankah 100 Persen Tercapai?
Pemkab Situbondo mencatat serapan pupuk subsidi jenis urea dan NPK telah mencapai 50 persen hingga Juli 2025. Akankah target 100 persen terpenuhi akhir tahun?

Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, baru-baru ini mengumumkan data penting terkait serapan pupuk bersubsidi. Hingga akhir Juli 2025, penyerapan pupuk jenis urea dan NPK di wilayah tersebut telah mencapai angka signifikan. Data ini menjadi sorotan mengingat pentingnya pupuk bagi sektor pertanian lokal.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispertangan) Situbondo, Dadang Aries Bintoro, mengungkapkan bahwa serapan pupuk urea mencapai 48 persen dari alokasi. Sementara itu, pupuk NPK menunjukkan serapan sebesar 51 persen pada periode yang sama. Angka ini mencerminkan progres penyaluran pupuk kepada para petani.
Capaian ini menunjukkan separuh lebih dari total alokasi pupuk subsidi tahun 2025 telah terserap oleh petani. Meskipun demikian, optimisme tetap tinggi bahwa serapan pupuk akan mencapai 100 persen hingga akhir tahun. Hal ini penting untuk memastikan produktivitas pertanian dan alokasi pupuk di masa mendatang.
Detail Serapan Pupuk Subsidi di Situbondo
Data terbaru dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Situbondo menunjukkan rincian serapan pupuk subsidi yang signifikan. Untuk pupuk jenis urea, dari total alokasi 29.950 ton, sebanyak 14.331 ton atau 48 persen telah terserap hingga 31 Juli 2025. Angka ini mendekati separuh dari kuota yang ditetapkan untuk tahun ini.
Sementara itu, serapan pupuk NPK menunjukkan performa yang sedikit lebih tinggi dibandingkan urea. Dari alokasi sebesar 23.981 ton, sebanyak 12.243 ton atau 51 persen telah berhasil diserap oleh petani. Kedua jenis pupuk ini merupakan komponen krusial dalam mendukung produktivitas pertanian, khususnya tanaman padi.
Pencapaian serapan pupuk subsidi ini menjadi indikator penting dalam evaluasi efektivitas program pemerintah. Meskipun belum mencapai target penuh, progres hingga pertengahan tahun ini memberikan gambaran positif. Pihak dinas terus berupaya memastikan distribusi pupuk berjalan lancar dan tepat sasaran.
Optimisme dan Tantangan Alokasi Pupuk
Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Situbondo, Muhammad Zaini, menyatakan optimisme tinggi. Ia yakin serapan pupuk subsidi, baik urea maupun NPK, akan mencapai 100 persen hingga akhir tahun 2025. Target ini menjadi prioritas utama demi keberlanjutan sektor pertanian.
Zaini menjelaskan bahwa serapan pupuk oleh petani sangat memengaruhi alokasi pupuk untuk tahun berikutnya. Sebagai contoh, alokasi pupuk bersubsidi pada tahun 2025 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2024. Penurunan ini terjadi karena serapan pupuk pada tahun sebelumnya hanya mencapai 98 persen untuk urea dan 99 persen untuk NPK.
Pada tahun 2024, Situbondo menerima alokasi pupuk urea sebesar 30.487 ton dan NPK 25.000 ton. Namun, untuk tahun 2025, alokasi tersebut berkurang, menandakan pentingnya optimalisasi serapan. Selain itu, jumlah petani yang diusulkan melalui e-RDKK pada 2025 bertambah menjadi sekitar 77.000 petani, naik dari 73.000 petani pada tahun sebelumnya. Ini menunjukkan peningkatan kebutuhan dan partisipasi petani dalam program pupuk bersubsidi.
Penebusan pupuk jenis urea dan NPK pada tahun ini diwajibkan bagi petani. Kebijakan ini bertujuan untuk mengoptimalkan hasil produksi tanaman padi. Dengan demikian, diharapkan tidak ada lagi pupuk yang tidak terserap dan petani dapat memaksimalkan potensi lahan mereka.