Pupuk Indonesia Salurkan 80.387 Ton Pupuk Subsidi di Sulsel
Pupuk Indonesia (PI) telah menyalurkan 80.387 ton pupuk subsidi di Sulawesi Selatan hingga 17 Februari 2025, mencapai 9 persen dari total alokasi, dengan penyaluran melalui 54 distributor dan 1.105 kios.

Makassar, 18 Februari 2025 - Pupuk Indonesia (PI) berhasil menyalurkan pupuk subsidi sebanyak 80.387 ton di Sulawesi Selatan (Sulsel) sejak awal tahun hingga 17 Februari 2025. Jumlah ini merupakan sembilan persen dari total alokasi pupuk subsidi sebanyak 922.370 ton untuk Sulsel sepanjang tahun 2025. Keberhasilan penyaluran pupuk subsidi ini menjadi kabar baik bagi para petani di Sulsel yang sangat bergantung pada pupuk untuk meningkatkan hasil panen.
Penyaluran Lancar, Stok Terjamin
Menurut Sukodim, Senior Manager Pupuk Indonesia wilayah Sulamapua (Sulawesi, Maluku, dan Papua), penyaluran pupuk subsidi tersebut telah berjalan lancar. Distribusi dilakukan melalui jaringan yang luas, melibatkan 54 distributor dan 1.105 kios di seluruh wilayah Sulsel. "Alhamdulillah penyalurannya lancar, stok tersedia di semua lini dan siap memenuhi kebutuhan petani," ujar Sukodim dalam keterangannya di Makassar, Selasa.
Rincian pupuk subsidi yang telah disalurkan meliputi 42.958 ton Urea, 34.301 ton NPK Phonska, 1.420 ton NPK Kakao, dan 1.708 ton pupuk organik. Distribusi yang merata ini diharapkan dapat menunjang produktivitas pertanian di Sulsel.
Pentingnya Penggunaan Pupuk Berimbang
Sukodim juga menekankan pentingnya penggunaan pupuk subsidi secara optimal dan seimbang. Ia menghimbau para petani untuk memperhatikan penggunaan pupuk organik dan anorganik agar hasil panen meningkat dan tanah tetap subur. "Terhadap alokasi yang ada, kami berpesan agar petani dapat mengoptimalkan penggunaan pupuk subsidi secara optimal dan berimbang terutama wilayah yang ada alokasi pupuk organiknya," pesannya. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mencapai swasembada pangan dan pertanian berkelanjutan.
Kenaikan Kuota Pupuk Organik
Pupuk Indonesia mencatat peningkatan signifikan pada kuota pupuk subsidi organik untuk Sulsel di tahun 2025. Kuota mencapai 71.492 ton, meningkat drastis dibandingkan tahun 2024 yang hanya 14.538 ton. Kenaikan sebesar 56.954 ton ini merupakan bentuk dukungan pemerintah terhadap pertanian organik dan keberlanjutan lingkungan. Sukodim mengapresiasi Kementerian Pertanian atas kebijakan ini.
Meskipun demikian, perlu dicatat bahwa tidak semua daerah di Sulsel mendapatkan alokasi pupuk organik. Kabupaten Toraja Utara, Selayar, dan Kota Parepare termasuk di antara daerah yang tidak mendapatkan alokasi pupuk organik. Alokasi pupuk organik ini telah melalui kajian dan pertimbangan yang matang dari Kementerian Pertanian untuk memastikan efektivitas dan efisiensi penyaluran.
Dukungan Pemerintah untuk Swasembada Pangan
Sukodim menjelaskan bahwa penentuan kuota pupuk subsidi, termasuk pupuk organik, telah diatur oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pertanian. "Kuota ini telah diatur Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pertanian dan itu telah melalui uji kelayakan setiap daerah untuk menerima pupuk jenis ini, salah satunya guna mendukung swasembada pangan yang jadi prioritas pemerintah," jelasnya. Kebijakan ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung sektor pertanian dan mencapai target swasembada pangan nasional.
Kesimpulan
Penyaluran pupuk subsidi di Sulsel berjalan lancar dan menunjukan komitmen pemerintah dalam mendukung sektor pertanian. Peningkatan kuota pupuk organik menandakan upaya pemerintah untuk mendorong pertanian berkelanjutan dan mencapai swasembada pangan. Diharapkan, dengan ketersediaan pupuk yang cukup dan penggunaan yang tepat, produktivitas pertanian di Sulsel dapat meningkat secara signifikan.