Pj. Gubernur Sulsel Percepat Distribusi Pupuk, Pastikan Stok Aman untuk Petani
Penjabat Gubernur Sulsel, Fadjry Djufry, berkolaborasi dengan Pupuk Indonesia dan Kementerian Pertanian untuk mempercepat distribusi pupuk dan memastikan ketersediaan pupuk bagi petani di Sulawesi Selatan guna mencapai swasembada pangan.
![Pj. Gubernur Sulsel Percepat Distribusi Pupuk, Pastikan Stok Aman untuk Petani](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/01/140038.338-pj-gubernur-sulsel-percepat-distribusi-pupuk-pastikan-stok-aman-untuk-petani-1.jpeg)
Penjabat (Pj.) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Fadjry Djufry, mengambil langkah cepat untuk memastikan pasokan pupuk bagi petani di wilayahnya. Langkah ini dilakukan untuk mendukung pencapaian target swasembada pangan Sulsel. Pada Sabtu lalu, di Makassar, Pj. Gubernur langsung mengecek stok pupuk di Pelabuhan Soekarno-Hatta.
Fokus utama Pj. Gubernur adalah memangkas birokrasi yang menghambat distribusi pupuk. Kerja sama dengan Pupuk Indonesia dan Kementerian Pertanian dilakukan untuk memperlancar arus pupuk dari pusat hingga ke Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). "Kementerian Pertanian sudah melakukan percepatan, sehingga petani kita bisa lebih cepat mendapatkan pupuk. Jadi kita pangkas beberapa jalur yang memperlambat," jelas Fadjry Djufry.
Hasilnya, ketersediaan pupuk di Sulsel dipastikan aman. Stok pupuk urea mencapai 40 ribu ton dan pupuk MPK sebanyak 8 ribu ton. Jumlah ini, menurut Pj. Gubernur, diharapkan cukup untuk memenuhi kebutuhan petani selama musim tanam Oktober hingga Maret. "Kita berharap memang di musim tanam Oktober, November, Desember, Januari, Februari, dan Maret, pupuk tersedia. Sekarang ini lagi musim tanam, jadi arahan Pak Menteri Pertanian jangan sampai ada masalah lagi. Mudah-mudahan stok pupuk ini cukup sampai akhir tahun ini," tambahnya.
Kepala Distributor Wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua Pupuk Indonesia, Marten, menjelaskan strategi distribusi pupuk yang dilakukan. Distribusi pupuk tetap melalui jalur distributor, dengan rencana pengapalan setiap bulan. Pupuk akan didistribusikan hingga ke gudang lini tiga di tingkat kabupaten. "Prosesnya masih sama seperti dahulu masih lewat distributor. Perkiraan sekitar pertengahan Februari akan mulai sosialisasi untuk yang ke gapoktan. Jumlah pupuk 40 ribu ton untuk urea dan 8 ribu ton untuk MPK, ini akan didistribusikan ke 24 kabupaten-kota se-Sulsel," papar Marten.
Selain Pelabuhan Soekarno-Hatta di Makassar, pupuk juga dibongkar di Pelabuhan Parepare dan Palopo. Pelabuhan Palopo melayani wilayah terdekat dengan kapasitas angkut 3.000 ton per kapal. Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan ketersediaan pupuk bagi petani Sulsel, mendukung produktivitas pertanian, dan mendorong pencapaian swasembada pangan.
Dengan memastikan ketersediaan pupuk, diharapkan produktivitas pertanian di Sulsel meningkat dan mendukung program pemerintah untuk mencapai swasembada pangan. Kecepatan distribusi pupuk juga menjadi kunci keberhasilan program ini. Keterlibatan berbagai pihak, termasuk Pupuk Indonesia dan Kementerian Pertanian, menunjukkan sinergi yang kuat dalam upaya mendukung petani.
Transparansi dalam distribusi pupuk juga penting untuk memastikan pupuk sampai ke tangan petani yang membutuhkan. Sosialisasi kepada Gapoktan terkait mekanisme distribusi perlu dilakukan untuk menghindari kendala di lapangan. Dengan demikian, program percepatan distribusi pupuk ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi sektor pertanian di Sulawesi Selatan.