Petani Sulsel Raup Untung Hingga Rp100 Juta per Panen, Gubernur Optimistis Capai Target Produksi
Gubernur Sulsel laporkan petani menikmati pendapatan hingga Rp100 juta per panen berkat kebijakan pemerintah, optimistis capai target produksi 5,5 juta ton padi.

Makassar, 7 April 2025 - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Sudirman Sulaiman, melaporkan kabar gembira dari sektor pertanian daerahnya. Dalam panen raya serentak yang diikuti secara virtual bersama Presiden Prabowo Subianto dari Bone, Senin lalu, Andi Sudirman menyampaikan bahwa banyak petani di Sulsel meraup pendapatan hingga Rp100 juta per musim panen, khususnya selama Lebaran baru-baru ini. Keberhasilan ini tak lepas dari ketersediaan pupuk yang melimpah, sebuah kondisi yang menurutnya merupakan hal yang pertama kali terjadi. Sukses ini juga diiringi dengan peningkatan harga gabah dan peningkatan produksi padi secara nasional.
Keberhasilan panen raya ini menunjukkan dampak positif dari kebijakan pemerintah dalam meningkatkan produksi pertanian di Indonesia. Ketersediaan pupuk yang melimpah telah memberikan dampak signifikan terhadap hasil panen petani, meningkatkan pendapatan mereka secara drastis. Hal ini juga menunjukkan potensi besar sektor pertanian Indonesia dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya para petani.
Optimisme Gubernur Sulsel terhadap capaian target produksi padi tahun ini juga semakin menguat. Dengan hasil panen yang melimpah dan harga gabah yang tinggi, target produksi 5,5 juta ton padi diprediksi akan tercapai. Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk terus meningkatkan produktivitas pertanian di Sulsel dan berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.
Pendapatan Petani Meningkat Signifikan
Andi Sudirman Sulaiman mengungkapkan rasa syukur atas keberhasilan panen raya ini. Ia menyampaikan, "Untuk pertama kalinya, pengecer yang kini mengejar petani karena pupuk tersedia melimpah. Terima kasih kepada Presiden." Pernyataan ini menunjukkan dampak positif dari kebijakan pemerintah dalam menjamin ketersediaan pupuk bagi para petani. Ketersediaan pupuk yang melimpah memungkinkan petani untuk meningkatkan produktivitas pertanian mereka, sehingga menghasilkan panen yang lebih besar dan pendapatan yang lebih tinggi.
Pendapatan petani yang mencapai hingga Rp100 juta per panen merupakan bukti nyata keberhasilan program pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan petani. Hal ini menunjukkan bahwa dengan dukungan kebijakan yang tepat, sektor pertanian di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk berkembang dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Gubernur juga menekankan pentingnya optimalisasi lahan dan perbaikan irigasi sebagai langkah strategis untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Ia menilai langkah ini lebih efektif dan efisien dibandingkan membangun bendungan baru. "Kami butuh Rp100 miliar untuk memperbaiki irigasi, yang bisa membuka 11 ribu hektare lahan baru. Ini jauh lebih murah dibanding membangun bendungan yang butuh 1–2 triliun," jelasnya.
Kenaikan Harga Gabah dan Produksi Padi Nasional
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, turut menyampaikan laporannya dalam panen raya tersebut. Ia melaporkan kenaikan harga gabah menjadi Rp6.500 per kilogram, yang membawa kebahagiaan bagi lebih dari 100 juta petani di seluruh Indonesia. Kenaikan harga gabah ini merupakan dampak positif dari peningkatan produksi padi nasional dan kebijakan pemerintah dalam menyederhanakan distribusi pupuk bersubsidi.
Amran Sulaiman juga memuji langkah Presiden Prabowo dalam menyederhanakan distribusi pupuk bersubsidi. "Sekarang dari Menteri Pertanian langsung ke pabrik, lalu ke petani. Tidak perlu lagi tanda tangan 12 menteri, 38 gubernur, dan 500 wali kota/bupati," katanya. Penyederhanaan birokrasi ini telah mempercepat proses distribusi pupuk, sehingga pupuk dapat segera sampai ke tangan petani dan meningkatkan produktivitas pertanian.
Data BPS menunjukkan peningkatan produksi padi nasional sebesar 52 persen pada Januari-Maret 2025 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Serapan gabah juga meningkat drastis, dari 35 ribu ton menjadi 800 ribu ton, atau meningkat 2.000 persen. Hal ini menunjukkan keberhasilan program pemerintah dalam meningkatkan produksi padi nasional.
Gudang Bulog saat ini menampung 2,4 juta ton beras, dan diperkirakan akan mencapai 3 juta ton pada akhir bulan ini. Jumlah ini merupakan yang tertinggi dalam 10-20 tahun terakhir, menandakan ketahanan pangan nasional semakin terjaga.
Panen raya yang dipimpin langsung Presiden Prabowo Subianto dari Majalengka, Jawa Barat, dan terhubung secara virtual ke 161 kabupaten/kota di seluruh Indonesia, menjadi bukti komitmen pemerintah dalam memajukan sektor pertanian dan meningkatkan kesejahteraan petani.
Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan berkontribusi pada ketahanan pangan nasional. Optimalisasi lahan, perbaikan irigasi, dan penyederhanaan birokrasi merupakan kunci keberhasilan dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan mencapai target produksi.