Sulteng Dorong Produksi Padi: Brigade Pertanian dan Subsidi Pupuk Jadi Kunci
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah berupaya meningkatkan produksi padi melalui pembentukan Brigade Pertanian dan subsidi pupuk untuk mencapai ketahanan pangan dan kesejahteraan petani.

Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, meluncurkan inisiatif strategis untuk meningkatkan produksi padi di wilayah tersebut. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan para petani di Sulawesi Tengah. Langkah-langkah konkret yang diusulkan meliputi pembentukan Brigade Pertanian dan pemberian subsidi pupuk.
Pembentukan Brigade Pertanian diharapkan dapat mengoptimalkan penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) untuk mengolah lahan pertanian padi. Alsintan yang tersedia tidak hanya akan digunakan oleh kelompok tani tertentu, melainkan akan dikelola secara adil dan profesional untuk membantu semua petani. Hal ini diungkapkan Gubernur Anwar Hafid dalam keterangannya di Palu, Sabtu lalu.
Target produksi padi yang ingin dicapai adalah 6 ton per hektare. Dengan optimalisasi penggunaan alsintan dan strategi lainnya, diharapkan target ini dapat tercapai dan berkontribusi signifikan terhadap peningkatan produksi padi di Sulawesi Tengah. Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani di daerah tersebut.
Strategi Peningkatan Produksi Padi di Sulawesi Tengah
Salah satu strategi utama yang diusulkan adalah pembentukan Brigade Pertanian. Brigade ini akan berperan sebagai satuan tugas keliling yang membantu petani mengolah sawah mereka dengan menggunakan mekanisasi pertanian. Dengan demikian, diharapkan efisiensi dan produktivitas pertanian dapat ditingkatkan secara signifikan.
Selain itu, Gubernur juga menekankan pentingnya ketersediaan pupuk bagi para petani. Untuk mengatasi kendala pasokan pupuk yang seringkali dikeluhkan petani, terutama selama musim tanam, Gubernur mengusulkan pemberian subsidi pupuk non-subsidi. Subsidi ini akan membantu petani membeli pupuk dengan harga yang lebih terjangkau, setara dengan pupuk subsidi.
Dengan tersedianya pupuk yang cukup dan terjangkau, diharapkan produktivitas pertanian padi dapat meningkat pesat. Ketersediaan pupuk yang memadai merupakan faktor kunci dalam mencapai hasil panen yang optimal dan meningkatkan pendapatan petani.
Langkah-langkah ini merupakan bagian integral dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Sulawesi Tengah. RPJMD ini saat ini sedang dalam tahap finalisasi oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dan akan segera dibahas dengan DPRD Provinsi Sulawesi Tengah untuk mendapatkan persetujuan dan penetapan.
Data Produksi Padi Sulawesi Tengah dan RPJMD
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi padi di Sulawesi Tengah sepanjang tahun 2024 mencapai sekitar 761.936 ton gabah kering giling (GKG). Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 59.431 ton GKG (7,24 persen) dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 821.367 ton GKG.
Produksi padi tertinggi pada tahun 2024 tercatat pada bulan Oktober dengan jumlah 131.120 ton GKG, sedangkan produksi terendah terjadi pada bulan Februari dengan sekitar 20.940 ton GKG. Fluktuasi produksi ini perlu menjadi perhatian dalam perencanaan dan implementasi program peningkatan produksi padi ke depannya.
RPJMD yang sedang difinalisasi akan menjadi acuan utama bagi perangkat daerah dalam menjalankan program-program unggulan. Program-program ini difokuskan pada tiga aspek utama, yaitu pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan, dengan peningkatan produksi padi sebagai salah satu program unggulan dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat Sulawesi Tengah.
Dengan adanya strategi peningkatan produksi padi ini, diharapkan ketahanan pangan di Sulawesi Tengah dapat meningkat dan kesejahteraan para petani dapat terangkat. Pembentukan Brigade Pertanian dan subsidi pupuk merupakan langkah konkret untuk mencapai tujuan tersebut. Semoga upaya ini dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian dan kehidupan masyarakat Sulawesi Tengah.