Pemkab Natuna Dorong Produksi Padi dengan Bantuan Pupuk, Hasil Panen Meningkat Signifikan
Pemerintah Kabupaten Natuna meningkatkan hasil panen padi hingga 112 ton per tahun melalui bantuan pupuk dan mengalokasikan Rp900 juta untuk pengadaan pupuk pada tahun 2025.
Natuna, 08 Februari 2024 - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna, Kepulauan Riau, berhasil meningkatkan hasil panen padi petani melalui program bantuan pupuk. Pada tahun 2024, penyaluran sembilan ton pupuk telah berdampak signifikan terhadap peningkatan produksi padi, melonjak dari 60 ton di tahun 2023 menjadi 112 ton.
Dukungan Pupuk untuk Petani Natuna
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Natuna, Wan Sazali, menjelaskan bahwa peningkatan produksi ini tak lepas dari dukungan pupuk bagi para petani. "Petani membutuhkan dukungan dalam meningkatkan produksi padi, karena biaya produksi yang cukup besar jika harus ditanggung sendiri," ujarnya. Keberhasilan ini mendorong Pemkab Natuna untuk mengalokasikan anggaran yang lebih besar di tahun mendatang.
Sukses program bantuan pupuk tahun 2024 mendorong Pemkab Natuna untuk mengalokasikan dana sebesar Rp900 juta dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2025 untuk pengadaan pupuk NPK. Dengan anggaran tersebut, diperkirakan lebih dari 30 ton pupuk dapat diproduksi, memberikan suntikan semangat bagi para petani Natuna.
Bantuan pupuk tidak hanya bersumber dari Pemkab Natuna. Pemerintah pusat juga turut berkontribusi, dengan memberikan bantuan khusus kepada petani yang membudidayakan padi, cabai, dan jagung. Pupuk dari Pemkab Natuna diberikan secara gratis, sementara pupuk bersubsidi dari pemerintah pusat dibanderol dengan harga Rp3.000 per kilogram, jauh lebih murah dibandingkan harga pasaran yang mencapai Rp20.000 per kilogram.
Mengatasi Tantangan dan Memenuhi Kebutuhan
Selain pupuk NPK, pemerintah juga menyediakan pupuk dolomit untuk menjaga pH tanah, mengingat air embung yang digunakan petani memiliki kadar asam yang tinggi. Meskipun produksi padi meningkat, hasil panen masih belum mencukupi kebutuhan masyarakat Natuna yang mencapai 5.800 ton per tahun. Keterbatasan lahan dan biaya menjadi kendala utama.
DKPP mencatat bahwa produksi sayur dan cabai sudah mencukupi kebutuhan masyarakat. Namun, pola tanam perlu diatur agar produksi tetap seimbang dan mencegah kelebihan produksi yang dapat menyebabkan penurunan harga. Terkait kualitas beras, Wan Sazali menyatakan bahwa beras petani Natuna cukup kompetitif, namun masih perlu peningkatan kualitas melalui penyuluhan yang akan diberikan oleh tim DKPP.
Kerja Sama dengan Bulog
Pemimpin Perum Bulog Cabang Natuna, Delly Bayu Putra, mengkonfirmasi kualitas beras petani Natuna yang baik. Bulog siap menyerap hasil panen petani jika produksi meningkat signifikan. Saat ini, harga gabah kering berada di kisaran Rp6.500 per kilogram. Kerjasama ini diharapkan dapat memberikan kepastian pasar bagi petani Natuna dan mendorong peningkatan produksi.
Program bantuan pupuk dari Pemkab Natuna menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan ketahanan pangan di Natuna. Dengan dukungan yang berkelanjutan dan peningkatan kualitas produksi, diharapkan ketahanan pangan di Natuna dapat terwujud.