Petani Natuna Raih Sukses: Produksi Cabai Tembus 135 Ton di 2024
Petani di Natuna, Kepulauan Riau, berhasil meningkatkan produksi cabai hingga 135,7 ton pada tahun 2024, melampaui capaian tahun sebelumnya dan berkontribusi pada ketahanan pangan lokal.

Petani di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, berhasil memetik hasil panen yang menggembirakan pada tahun 2024. Mereka sukses memproduksi 135,7 ton cabai, sebuah peningkatan signifikan dibandingkan tahun 2023 yang hanya mencapai 123 ton. Prestasi ini diraih dari lahan seluas 67,65 hektare yang tersebar di 15 kecamatan di Natuna. Keberhasilan ini menjadi sorotan dan bukti nyata peningkatan produktivitas pertanian di wilayah perbatasan tersebut.
Produksi Cabai Natuna: Rincian Jenis dan Kuantitas
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Natuna, Wan Sazali, menjelaskan bahwa produksi cabai tersebut terdiri dari tiga jenis: cabai rawit, cabai besar, dan cabai keriting. Rinciannya, produksi cabai besar mencapai 18 kuintal, cabai keriting 648,10 kuintal, dan cabai rawit 690,90 kuintal. Jika dikonversi ke ton, totalnya mencapai 135,7 ton. Keberhasilan ini tidak terlepas dari dukungan pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten melalui bantuan pupuk dan benih.
Lebih lanjut, Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura DKPP Kabupaten Natuna, Arizatin, memberikan detail mengenai luas lahan dan panen. Cabai besar ditanam di lahan seluas 0,4 hektare dengan luas panen yang sama. Cabai keriting dibudidayakan di lahan seluas 21,6 hektare dan dipanen dari lahan seluas 31,05 hektare. Sementara itu, cabai rawit ditanam di lahan seluas 45,65 hektare dan dipanen dari lahan seluas 49,63 hektare. Total luas panen aneka cabai mencapai 81,08 hektare.
Dampak Positif dan Harapan ke Depan
Peningkatan produksi cabai di Natuna memberikan dampak positif terhadap ketahanan pangan daerah. Petani Natuna berhasil memenuhi 47 persen kebutuhan cabai masyarakat setempat, yang mencapai 286,1 ton per tahun. Rincian kebutuhan tersebut meliputi 86,1 ton cabai merah, 24,6 ton cabai hijau, dan 175,3 ton cabai rawit. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata kontribusi sektor pertanian dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.
Pemerintah daerah berharap tren positif ini akan berlanjut. Wan Sazali mengungkapkan harapannya agar produksi cabai di Natuna terus meningkat pada tahun 2025 mendatang. Hal ini sejalan dengan program prioritas pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani. Program Asta Cita yang dicanangkan oleh Bapak Presiden diharapkan dapat memberikan dukungan lebih lanjut bagi para petani.
Dukungan Pemerintah dan Semangat Petani
Keberhasilan petani Natuna dalam meningkatkan produksi cabai tidak lepas dari peran pemerintah. Bantuan berupa pupuk dan benih yang diberikan oleh pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten terbukti efektif dalam meningkatkan produktivitas pertanian. Hal ini menunjukkan pentingnya dukungan pemerintah dalam mendorong sektor pertanian dan meningkatkan kesejahteraan petani.
Semangat dan kerja keras petani Natuna juga menjadi faktor kunci keberhasilan ini. Dedikasi mereka dalam mengelola lahan dan merawat tanaman menghasilkan panen yang melimpah. Keberhasilan ini menjadi contoh nyata bagaimana kerja sama antara pemerintah dan petani dapat menghasilkan dampak yang positif bagi ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat.
Kesimpulan
Peningkatan produksi cabai di Natuna hingga 135,7 ton pada tahun 2024 merupakan prestasi yang membanggakan. Keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras petani dan dukungan pemerintah. Dengan terus meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen, diharapkan sektor pertanian di Natuna dapat semakin berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan petani.