Produksi Jagung Pariaman 2024 Melonjak: Tembus 1.021,8 Ton!
Produksi jagung Kota Pariaman meningkat signifikan menjadi 1.021,8 ton di tahun 2024, berkat dukungan pemerintah dan adaptasi strategi tanam, menunjukkan potensi peningkatan ekonomi petani lokal.

Kota Pariaman, Sumatera Barat, menorehkan prestasi membanggakan di sektor pertanian. Produksi jagung pada tahun 2024 mencapai angka fantastis: 1.021,8 ton! Ini merupakan peningkatan signifikan sebesar 137,8 ton dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya menghasilkan 884 ton. Lonjakan produksi ini tentu menjadi kabar gembira bagi petani dan pemerintah Kota Pariaman.
Mengapa produksi jagung meningkat drastis? Salah satu faktor kunci adalah dukungan Pemkot Pariaman kepada para petani. Bantuan berupa benih dan pupuk, meskipun terbatas karena menyesuaikan anggaran daerah, terbukti efektif meningkatkan hasil panen. Strategi tanam juga berperan penting. Sesuai anjuran Kementerian Pertanian RI, penanaman jagung di Pariaman difokuskan pada lahan kering, seringkali dikombinasikan dengan tanaman lain seperti pohon kelapa. Hal ini bertujuan menghindari persaingan lahan dengan tanaman padi dan menjaga produksi beras tetap stabil.
Bagaimana strategi peningkatan produksi diterapkan? Pemkot Pariaman menyadari pentingnya swasembada pangan nasional, sehingga terus berupaya meningkatkan produktivitas jagung. Dengan peningkatan produksi jagung diharapkan dapat berkontribusi pada ketahanan pangan nasional dan juga meningkatkan kesejahteraan para petani. Motivasi petani untuk meningkatkan hasil panen juga menjadi kunci keberhasilan program ini.
Luas lahan tanam jagung di Pariaman mencapai 165,3 hektar yang tersebar di empat kecamatan. Kecamatan Pariaman Timur menjadi penyumbang produksi terbesar dengan angka mencapai 427,8 ton, diikuti Kecamatan Pariaman Selatan (264 ton), Pariaman Utara (252 ton), dan Pariaman Tengah (78 ton). Puncak produksi terjadi pada bulan November dengan total 210 ton, disusul April (141 ton) dan Oktober (123 ton).
Keberhasilan ini tidak terlepas dari kerja keras petani dan dukungan pemerintah daerah. Marini Jamal, Plt. Sekretaris Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (DPPP) Kota Pariaman, melalui Kepala Bidang Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan DPPP Kota Pariaman, Marlina Sepa, menyampaikan rasa syukur atas peningkatan produksi ini. Mereka berharap tren positif ini dapat berlanjut dan memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat Kota Pariaman.
Ke depan, Pemkot Pariaman berencana untuk terus mendukung petani dengan berbagai program peningkatan kapasitas dan bantuan lainnya. Harapannya, produksi jagung di Pariaman akan terus meningkat dan berkontribusi pada ketahanan pangan nasional. Dengan demikian, swasembada pangan bukan hanya sekadar mimpi, tetapi menjadi kenyataan yang dirasakan langsung oleh masyarakat.
Peningkatan produksi jagung di Pariaman ini menunjukkan potensi besar sektor pertanian di daerah tersebut. Dengan strategi yang tepat dan dukungan yang berkelanjutan, sektor pertanian di Pariaman dapat semakin berkembang dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.