Produksi Cabai Rawit Sulteng Melimpah: Surplus 2.399 Ton dalam Lima Bulan!
Sulawesi Tengah berhasil membukukan produksi cabai rawit mencapai 5.326 ton hingga Mei 2025, surplus 2.399 ton dari kebutuhan lokal, dan diproyeksikan mampu melampaui produksi tahun 2024.

Palu, 14 Mei 2025 - Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sulawesi Tengah (Sulteng) melaporkan capaian produksi cabai rawit yang menggembirakan. Hingga Mei 2025, produksi komoditas tersebut telah mencapai angka 5.326 ton. Keberhasilan ini diraih berkat kerja keras petani lokal dan dukungan pemerintah daerah. Produksi melimpah ini memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah, khususnya bagi para petani cabai.
Kepala Dinas TPH Sulteng, Nelson Metubun, menyatakan bahwa produksi cabai rawit selama lima bulan terakhir sangat baik. "Lima bulan terakhir produksi petani lokal sangat baik, dan ini memberikan dampak positif bagi petani setempat," ungkap Nelson dalam keterangannya di Palu, Rabu.
Lebih lanjut, Nelson optimis bahwa tren positif ini akan berlanjut. Proyeksi produksi hingga akhir tahun menunjukkan potensi surplus yang signifikan, memberikan kontribusi besar terhadap ketahanan pangan daerah dan kesejahteraan petani.
Produksi Melimpah, Surplus Mencapai Ribuan Ton
Dari total produksi 5.326 ton, tercatat surplus sebesar 2.399 ton. Angka ini melebihi konsumsi daerah yang mencapai 2.927 ton. Keberhasilan ini menunjukkan kinerja positif sektor pertanian di Sulteng, khususnya dalam budidaya cabai rawit.
Pemerintah daerah, lanjut Nelson, telah gencar melakukan penguatan produksi sejak beberapa tahun terakhir. Hal ini dilakukan karena cabai merupakan komoditas penting yang berpengaruh terhadap inflasi. Upaya tersebut terbukti efektif meningkatkan produktivitas petani.
Salah satu contoh nyata adalah program Palu Mandiri Tangguh Pangan di Kota Palu, yang fokus pada penanaman cabai. Program ini mendapatkan dukungan dari Pemprov Sulteng berupa suplai bibit cabai rawit berkualitas.
Target Produksi 2024 Terlampaui?
Dengan capaian produksi hingga Mei 2025 yang sangat menggembirakan, Nelson Metubun mengungkapkan optimismenya untuk melampaui target produksi tahun 2024. "Kami optimis dapat melampaui produksi cabai rawit pada 2024 sebanyak 16.201 ton dengan angka surplus 9.364 ton, karena petani lokal sangat konsisten menanam," ujarnya.
Konsistensi petani dalam bercocok tanam menjadi kunci keberhasilan ini. Dukungan pemerintah daerah melalui berbagai program dan bantuan teknis juga berperan penting dalam meningkatkan produktivitas.
Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam meningkatkan produksi komoditas pertanian strategis.
Cabai Besar Juga Catat Surplus
Tidak hanya cabai rawit, produksi cabai besar di Sulteng juga menunjukkan hasil yang positif. Selama lima bulan terakhir, produksi cabai besar mencapai 3.114 ton, dengan rata-rata konsumsi 949 ton. Artinya, terdapat surplus sebesar 2.165 ton.
"Cabai besar mengalami surplus 2.165 ton. Kami berharap konsistensi ini tetap terjaga supaya produksi melimpah sehingga pendapatan petani juga meningkat," kata Nelson. Hal ini menunjukkan keberagaman komoditas pertanian di Sulteng yang memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian daerah.
Keberhasilan ini menunjukkan potensi besar sektor pertanian di Sulteng dalam memenuhi kebutuhan pangan lokal dan meningkatkan pendapatan petani. Pemerintah daerah berkomitmen untuk terus mendukung para petani agar keberhasilan ini dapat dipertahankan dan ditingkatkan di masa mendatang. Cabai rawit dan cabai besar menjadi komoditas andalan yang berperan penting dalam menjaga stabilitas harga dan inflasi di daerah.