Sulsel Panen Raya 123.397 Hektare, Gubernur Saksikan di Bone!
Sulawesi Selatan menggelar panen raya serentak di 12 kabupaten/kota dengan luas lahan mencapai 123.397 hektare, disaksikan langsung Gubernur Andi Sudirman Sulaiman.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) baru saja merayakan panen raya serentak di 12 kabupaten dan kota. Acara yang berlangsung pada Senin ini melibatkan lahan sawah seluas 123.397 hektare. Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, turut menyaksikan langsung kegiatan tersebut dari Kabupaten Bone. Panen raya ini merupakan bagian dari upaya pemerintah pusat dalam mencapai swasembada pangan nasional.
Menurut Plt. Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (TPHBun) Sulsel, Uvan Nurwahidah, panen raya ini menandai komitmen nyata pemerintah daerah dalam mendukung program swasembada pangan. Hasil panen di Bone bahkan terbilang memuaskan, dengan hasil ubinan mencapai 10,43 ton per hektare, meningkat signifikan dari sebelumnya yang hanya 7 ton. Keberhasilan ini disambut antusias oleh para petani setempat.
Panen raya di Sulsel merupakan bagian dari kegiatan serupa di 14 provinsi di Indonesia. Presiden Prabowo Subianto turut menyaksikan panen raya serentak tersebut. Uvan menambahkan bahwa Gerakan Swasembada Pangan yang digagas Kementerian Pertanian telah membawa perubahan positif di sektor pertanian Sulsel, terutama dalam hal penyaluran pupuk subsidi yang meningkat lebih dari 100 persen.
Hasil Panen Memuaskan, Tantangan Irigasi Masih Ada
Pemerintah juga telah menetapkan harga gabah kering Rp6.500 per kilogram, memberikan keuntungan bagi para petani. Gudang Bulog di Sulsel pun dilaporkan telah penuh, dan diharapkan Bulog dapat menambah kapasitas gudang untuk menampung hasil panen yang melimpah. Selain itu, kemajuan teknologi pertanian juga terlihat di Barobbo, Bone, dengan penggunaan teknologi transplatting (penanaman dan panen menggunakan mesin).
Meskipun demikian, Sulsel masih menghadapi tantangan dalam meningkatkan produktivitas pertanian. Uvan menyebutkan bahwa perbaikan sistem irigasi menjadi kunci utama. Perbaikan irigasi meliputi optimasi lahan, bantuan perpipaan, dan tambahan cetak sawah baru. Pemerintah Provinsi Sulsel telah menyiapkan lahan seluas 5.000 hektare di beberapa kabupaten untuk perbaikan sistem irigasi.
"Di Bone, petani sangat senang karena hasil pertaniannya memuaskan. Hasil ubinan (perhitungan hasil) bisa sampai 10,43 ton padahal sebelumnya hanya 7 ton," ujar Uvan Nurwahidah. Perbaikan irigasi menjadi fokus utama untuk mengatasi tantangan peningkatan produksi pertanian di Sulsel. Dengan dukungan teknologi dan kebijakan pemerintah yang tepat, diharapkan produktivitas pertanian di Sulsel akan terus meningkat.
"Intinya kita harus memperbaiki irigasi kita, kan ada beberapa kurang maksimal. Khusus area cetak sawah, kita siapkan 5.000 hektare di beberapa kabupaten yang akan diperbaiki," tambahnya.
Dukungan Pemerintah untuk Swasembada Pangan
Peningkatan signifikan dalam penyaluran pupuk subsidi, mencapai lebih dari 100 persen, juga turut berkontribusi pada keberhasilan panen raya ini. Kebijakan penetapan harga gabah kering Rp6.500 per kilogram juga memberikan dampak positif bagi kesejahteraan petani. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung sektor pertanian dan mencapai swasembada pangan.
Keberhasilan panen raya ini tidak lepas dari penerapan teknologi modern dalam pertanian, seperti penggunaan teknologi transplatting di Barobbo, Bone. Teknologi ini meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian. Namun, tantangan masih ada, terutama dalam hal perbaikan infrastruktur irigasi untuk memastikan ketersediaan air yang cukup bagi lahan pertanian.
Dengan adanya komitmen pemerintah untuk memperbaiki sistem irigasi dan dukungan terhadap penggunaan teknologi modern, diharapkan produksi pertanian di Sulawesi Selatan akan terus meningkat dan berkontribusi pada pencapaian swasembada pangan nasional.
Panen raya ini menjadi bukti nyata bahwa dengan kerja keras, dukungan pemerintah, dan penerapan teknologi yang tepat, sektor pertanian di Sulawesi Selatan mampu memberikan hasil yang memuaskan dan berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.