Panen Raya Bone Bolango: Langkah Menuju Swasembada Pangan Nasional
Panen raya di Bone Bolango, Gorontalo, menjadi bukti nyata upaya pemenuhan kebutuhan pangan nasional dan menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak untuk mencapai swasembada pangan.

Panen raya padi di Desa Bulotalangi Barat, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, pada 14 Januari lalu, menjadi sorotan. Bukan hanya sebagai perayaan hasil panen melimpah, tetapi juga sebagai bagian penting dari upaya Indonesia menuju swasembada pangan. Dandim 1304/Gorontalo, Kolonel Arm Asep Ridwan, menyatakan bahwa kegiatan ini sangat krusial dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional yang terus meningkat.
Kolonel Asep Ridwan menekankan pentingnya optimalisasi indeks panen untuk mencapai ketahanan pangan. Menurutnya, "Kebutuhan pangan nasional luar biasa. Masa sekarang kita hadapi pertanian supaya mencukupi untuk negara kita dengan cara optimalisasi indeks panen." Ia berharap Bone Bolango dapat menjadi lumbung pangan, mendukung Gorontalo dan Indonesia. Hal ini membutuhkan dukungan semua pihak, termasuk upaya menjaga dan meningkatkan hasil panen petani.
Tantangan dalam mencapai swasembada pangan juga diutarakan Dandim. Ia menyoroti perlunya bantuan bagi petani, terutama mereka yang mengandalkan sawah tadah hujan. "Masih ada masalah yang harus kita selesaikan bersama untuk para petani. Terutama petani yang memiliki sawah tadah hujan agar tetap terus bertahan dan meningkatkan indeks panen setiap tahunnya. Mari kita bersama meningkatkan pertanian kita lebih optimal lagi," jelasnya. Meningkatkan produktivitas pertanian, menurutnya, sangat penting untuk keberlangsungan bangsa dan negara.
Penjabat Sekda Bone Bolango, Reflin Buata, menambahkan bahwa ketahanan pangan merupakan isu krusial yang berdampak pada inflasi. Pemerintah, tegasnya, memiliki tanggung jawab besar untuk menjamin hal tersebut. Ia juga mengapresiasi peran TNI dalam menjaga ketahanan pangan, termasuk upaya Dandim yang turun langsung ke lapangan membantu petani, seperti program pompanisasi pertanian.
Pemerintah, lanjut Reflin, terus berupaya mengatasi berbagai kendala di lapangan. "Dalam upaya mewujudkan swasembada pangan tersebut, pemerintah akan terus berbenah dengan persoalan mendasar yang ada di lapangan antara lain, rusaknya sarana irigasi, penyediaan benih unggul, penyediaan pupuk, keterbatasan alat mesin pertanian, pendampingan pada petani dan lain-lain. "
Reflin juga mengajak semua pihak untuk berkolaborasi. "Saya mengimbau kepada seluruh pemangku kebijakan, baik unsur TNI, Polri , swasta, ,BUMN termasuk PT. Pupuk Indonesia, Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA), petani dan pihak terkait untuk bertekad dan serius bekerja keras bersama-sama melaksanakan program tersebut, sehingga tujuan kita yakni swasembada pangan dapat tercapai maksimal dan berhasil baik," pungkasnya.
Kesimpulannya, panen raya di Bone Bolango bukan hanya sekadar perayaan panen, tetapi juga momentum penting dalam upaya mencapai swasembada pangan nasional. Kerja sama dan komitmen dari semua pihak, mulai dari pemerintah, TNI, swasta, hingga petani sendiri, sangat krusial untuk keberhasilan program ini.