Wali Kota Bogor Gaungkan Kemandirian Pangan, Ikuti Panen Raya Serentak Bersama Presiden Prabowo
Wali Kota Bogor, Dedie Rachim, menekankan pentingnya kemandirian dan ketahanan pangan nasional, mengikuti panen raya serentak bersama Presiden Prabowo Subianto di Majalengka dan secara simbolis di Kota Bogor.

Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, turut serta dalam panen raya padi serentak di 14 provinsi se-Indonesia yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto. Acara simbolis di Kota Bogor dilaksanakan di Balai Besar Pengujian Standardisasi Instrumen Tanaman Padi (BSIP Padi), Kelurahan Pasir Jaya, Bogor Barat, pada Senin, 8 April. Partisipasi ini merupakan bentuk dukungan nyata terhadap program pemerintah untuk mencapai kemandirian dan ketahanan pangan nasional.
Dedie Rachim memimpin langsung panen raya di Kota Bogor, memulai dengan pemanenan padi menggunakan mesin pemanen padi Crown Combine Harvester bersama Forkopimda. Kegiatan ini juga disiarkan secara daring, memungkinkan Wali Kota untuk menyaksikan panen raya serentak di seluruh provinsi dan mendengarkan arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto serta laporan Menteri Pertanian.
Lebih dari sekadar perayaan panen, kegiatan ini menjadi momentum penting bagi Kota Bogor untuk menegaskan komitmennya dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Wali Kota menekankan bahwa infrastruktur pendukung pertanian, seperti irigasi yang memadai, alat pertanian modern, dan akses pupuk yang mudah bagi para petani, menjadi kunci keberhasilan program ini.
Infrastruktur Pertanian: Kunci Ketahanan Pangan
Dedie Rachim menjelaskan bahwa kemandirian pangan tidak bisa dicapai hanya dengan hasil panen yang melimpah. Infrastruktur pertanian yang memadai merupakan faktor penentu keberhasilan. Ketersediaan irigasi yang baik, alat-alat pertanian modern seperti mesin panen, dan akses mudah petani terhadap pupuk merupakan beberapa contoh infrastruktur penting yang perlu diperhatikan.
Penggunaan mesin pertanian seperti Crown Combine Harvester, menurut Wali Kota, sangat membantu meningkatkan efisiensi dan kecepatan panen, terutama di daerah perkotaan seperti Kota Bogor yang memiliki jumlah petani lebih sedikit dibandingkan daerah pedesaan. Hal ini juga berdampak pada pengurangan biaya operasional.
Wali Kota Dedie memberikan apresiasi tinggi kepada para petani di Kota Bogor yang tetap berjuang mempertahankan profesinya dan berkontribusi pada ketahanan pangan nasional. "Keberadaan mesin tani ini sangat membantu, sebab di daerah perkotaan seperti Kota Bogor, jumlah petani tidak sebanyak di wilayah-wilayah produsen. Karena itu, kami memberikan apresiasi kepada para pemilik lahan dan masyarakat yang masih berprofesi sebagai petani, yang menjadi tulang punggung kemandirian pangan nasional," ucap Dedie.
Pesan Presiden Prabowo: Panen Raya untuk Masa Depan yang Lebih Baik
Presiden Prabowo Subianto dalam sambutannya menyampaikan bahwa panen raya ini merupakan langkah positif menuju masa depan Indonesia yang lebih baik. Beliau menekankan bahwa hasil panen ini merupakan buah dari kerja keras, itikad baik, dan rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap bangsa dan rakyat Indonesia.
Presiden Prabowo juga menyoroti kondisi krisis pangan yang tengah dialami beberapa negara besar, terutama kekurangan beras dan telur. Indonesia, sebaliknya, justru mengalami surplus telur dan bahkan telah mengekspor sebagian ke luar negeri. Hal ini menunjukkan keberhasilan program ketahanan pangan nasional.
Presiden Prabowo menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada para petani Indonesia yang telah bekerja keras untuk menghasilkan pangan bagi seluruh rakyat. "Petani adalah produsen pangan. Tanpa pangan, tidak ada negara. Saya katakan berkali-kali, bertahun-tahun, tanpa pangan tidak ada negara, tidak ada NKRI. Karena itu saya sangat bahagia," tutur Presiden.
Panen raya ini bukan hanya sekadar acara seremonial, tetapi juga menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dan seluruh pihak terkait dalam menjaga ketahanan pangan Indonesia. Dengan dukungan infrastruktur yang memadai dan kerja keras para petani, Indonesia diharapkan mampu terus menjaga kedaulatan pangannya di masa mendatang.