Natuna Alokasikan Rp300 Juta untuk Pupuk Dolomit, Tingkatkan Produktivitas Pertanian
Pemerintah Kabupaten Natuna mengalokasikan Rp300 juta dari APBD 2025 untuk pengadaan 50 ton pupuk dolomit guna meningkatkan produktivitas pertanian dan menetralkan keasaman tanah.
![Natuna Alokasikan Rp300 Juta untuk Pupuk Dolomit, Tingkatkan Produktivitas Pertanian](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/05/220146.824-natuna-alokasikan-rp300-juta-untuk-pupuk-dolomit-tingkatkan-produktivitas-pertanian-1.jpeg)
Natuna, 05/02/2024 - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna, Kepulauan Riau, menunjukkan komitmennya terhadap sektor pertanian dengan mengalokasikan anggaran sebesar Rp300 juta dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2025. Dana tersebut diperuntukkan bagi pengadaan pupuk dolomit, sebuah langkah strategis untuk meningkatkan produktivitas pertanian di daerah tersebut.
Pupuk Dolomit: Solusi untuk Tanah Asam Natuna
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Natuna, Wan Sazali, menjelaskan bahwa pupuk dolomit yang direncanakan akan dibeli mencapai 50 ton. Dengan harga pupuk diperkirakan Rp6.000 per kilogram, anggaran tersebut dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan pupuk dolomit tersebut. Pupuk ini nantinya akan didistribusikan kepada kelompok tani yang aktif bercocok tanam di Natuna.
"Bisa mencapai 50 ton kapur dolomit, dengan harga sekitar Rp6.000 per kilogram," ujar Wan Sazali dalam keterangannya di Natuna, Rabu.
Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa 50 ton pupuk dolomit tersebut diperkirakan mampu menyuburkan lahan pertanian seluas 25 hektare. Hal ini didasarkan pada perhitungan ideal dua ton pupuk untuk menyuburkan satu hektare tanah.
Manfaat Pupuk Dolomit bagi Pertanian Natuna
Penggunaan pupuk dolomit dinilai sangat penting bagi pertanian Natuna. Pupuk ini memiliki beberapa fungsi krusial, antara lain menetralkan pH tanah yang cenderung asam, memberikan nutrisi penting seperti magnesium dan sulfat, meningkatkan penyerapan zat hara oleh tanah, mengaktifkan enzim dalam tanaman, serta merangsang pembentukan zat lemak, karbohidrat, dan nutrisi penting lainnya bagi pertumbuhan tanaman.
"Pupuk ini diperlukan untuk menurunkan kadar keasaman tanah yang disebabkan oleh air. Air di embung kita berwarna merah karena banyak mengandung asam akibat pelapukan kayu," jelas Wan Sazali.
Harapan terhadap Peningkatan Hasil Panen
Pemkab Natuna berharap bantuan pupuk dolomit ini akan berdampak positif terhadap hasil panen para petani. Peningkatan hasil panen diharapkan akan berdampak pada peningkatan ekonomi keluarga petani dan juga ketersediaan pangan di Natuna. Keasaman tanah yang tinggi selama ini menjadi kendala dalam produktivitas pertanian di Natuna.
"Kadar asam pada tanah akan memengaruhi hasil panen petani," tegas Wan Sazali.
Realisiasi program ini, lanjut Wan Sazali, sangat bergantung pada kestabilan anggaran APBD 2025. Pihaknya berharap tidak ada pemangkasan anggaran yang akan menghambat penyaluran bantuan pupuk dolomit kepada para petani.
"Kami berharap tidak ada pemangkasan, karena dolomit merupakan salah satu kebutuhan dasar petani untuk meningkatkan hasil panen," tutupnya.
Kesimpulan
Alokasi dana APBD untuk pupuk dolomit merupakan langkah penting Pemkab Natuna dalam mendukung sektor pertanian. Program ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian, kesejahteraan petani, dan ketahanan pangan di Natuna. Keberhasilan program ini bergantung pada beberapa faktor, termasuk kestabilan anggaran dan distribusi pupuk yang efektif dan tepat sasaran.