20 Ton Pupuk Bersubsidi Siap Dukung Petani Batam di 2025
Dinas KP2 Batam salurkan 20.000 kg pupuk bersubsidi untuk petani di tahun 2025, dengan alokasi berbeda di tiap kecamatan berdasarkan pengajuan RDKK tahun 2024.

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (KP2) Kota Batam, Kepulauan Riau, akan menyalurkan 20.000 kilogram pupuk bersubsidi kepada para petani di tahun 2025. Penyaluran ini ditujukan untuk mendukung produktivitas pertanian lokal dan menjamin ketersediaan komoditas pangan. Pupuk tersebut akan diberikan kepada petani yang telah terdaftar dan mengajukan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) pada tahun 2024. Proses penyalurannya akan dimulai setelah Lebaran Idul Fitri, diperkirakan pada bulan April atau Mei 2025.
Kepala Dinas KP2 Kota Batam, Mardanis, menjelaskan bahwa penyaluran pupuk bersubsidi ini diatur dalam Surat Keputusan (SK) Kepala Dinas KP2 Kota Batam Nomor 2032/500.6.7/XII/2024. Beliau menekankan pentingnya pengajuan RDKK bagi para petani yang ingin mendapatkan pupuk bersubsidi. "Petani berhak mendapatkan pupuk bersubsidi jika di tahun sebelumnya telah mengajukan RDKK Pupuk Subsidi. Hal ini juga berlaku bagi Kelompok Wanita Tani (KWT), tetapi sejauh ini belum ada KWT yang mengajukan RDKK," jelas Mardanis.
Alokasi pupuk akan didistribusikan berdasarkan permintaan dari masing-masing kecamatan. Artinya, jika suatu kecamatan tidak mengajukan permintaan, maka wilayah tersebut tidak akan mendapatkan alokasi pupuk bersubsidi. Sistem ini memastikan penyaluran pupuk tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan riil di lapangan. Pupuk NPK yang disalurkan cocok untuk berbagai jenis tanaman, termasuk cabai, dengan dosis yang direkomendasikan 450 kg per hektar.
Alokasi Pupuk Bersubsidi di Batam
Alokasi pupuk NPK bersubsidi di Batam telah ditetapkan untuk beberapa kecamatan. Kecamatan Bulang menerima alokasi sebanyak 1.850 kg untuk tujuh petani. Sementara itu, Kecamatan Sagulung mendapatkan alokasi terbesar, yaitu 12.900 kg untuk 55 petani. Kecamatan Batu Aji mendapat alokasi 5.100 kg untuk 31 petani, sedangkan Kecamatan Galang menerima alokasi paling sedikit, yaitu 150 kg untuk satu petani. Total alokasi pupuk NPK bersubsidi mencapai 20.000 kg, dengan harga subsidi sebesar Rp2.300 per kilogram.
Sistem penyaluran pupuk ini dirancang untuk memastikan efisiensi dan pemerataan distribusi. Dengan demikian, diharapkan bantuan pupuk ini dapat mendorong produktivitas pertanian di Batam dan berkontribusi pada peningkatan perekonomian masyarakat. Pemerintah Kota Batam berharap program ini dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan mendukung ketahanan pangan daerah.
Proses pengajuan RDKK menjadi kunci utama dalam memperoleh pupuk bersubsidi. Petani yang belum mengajukan RDKK di tahun 2024, tidak akan mendapatkan alokasi pupuk pada tahun 2025. Oleh karena itu, penting bagi para petani untuk memahami dan mengikuti prosedur pengajuan RDKK agar dapat memanfaatkan program bantuan pupuk bersubsidi ini secara maksimal.
Harapan untuk Pertanian Batam
Dengan adanya penyaluran pupuk bersubsidi ini, diharapkan dapat meningkatkan hasil panen para petani di Batam. Pupuk NPK yang diberikan memiliki kualitas yang baik dan cocok untuk berbagai jenis tanaman, sehingga dapat membantu meningkatkan produktivitas pertanian. Program ini juga diharapkan dapat mendorong para petani untuk terus berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan komoditas lokal dan meningkatkan perekonomian daerah.
Pemerintah Kota Batam terus berupaya untuk mendukung sektor pertanian melalui berbagai program dan kebijakan. Penyaluran pupuk bersubsidi ini merupakan salah satu bentuk komitmen pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan mendukung ketahanan pangan di Kota Batam. Diharapkan, program ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi para petani dan perekonomian daerah.
Dengan harga pupuk bersubsidi yang terjangkau, yaitu Rp2.300 per kg, diharapkan para petani dapat lebih mudah mengakses pupuk berkualitas dan meningkatkan hasil panen mereka. Hal ini akan berdampak positif pada peningkatan pendapatan petani dan perekonomian lokal. Pemerintah berharap program ini dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat yang maksimal bagi para petani di Kota Batam.