Fakta Unik: Survei Seismik 2D Lampung Bakal Melintasi 7 Kabupaten, Apa Tujuannya?
Pertamina EP akan melakukan survei seismik 2D Lampung sepanjang 688,5 km melintasi 7 kabupaten. Cari tahu mengapa eksplorasi ini penting untuk potensi migas!

Pemerintah dan Pertamina EP akan melaksanakan survei seismik dua dimensi (2D) berskala besar. Kegiatan ini berlokasi di Provinsi Lampung dan sebagian Sumatera Selatan. Survei eksplorasi hulu migas ini memiliki panjang lintasan mencapai 688,5 kilometer. Ini menunjukkan komitmen serius dalam pencarian potensi sumber daya energi nasional.
Tenaga Ahli Menteri ESDM, Nanang Abdul Manaf, menjelaskan bahwa survei seismik 2D Lampung ini akan melintasi tujuh kabupaten. Lima kabupaten berada di Provinsi Lampung, sementara dua lainnya di Sumatera Selatan. Total 35 kecamatan dan 142 desa akan menjadi bagian dari area survei yang sangat luas ini.
Pelaksanaan survei ini direncanakan mulai Desember 2025 hingga Agustus 2026. Ini adalah periode yang cukup panjang untuk mengumpulkan data geologi komprehensif. Kegiatan ini merupakan tahap awal krusial untuk memverifikasi potensi migas. Indikasi potensi sebelumnya hanya berdasarkan data sekunder.
Detail Rencana dan Lokasi Survei Seismik 2D
Rencana survei seismik 2D yang digagas Pertamina EP ini akan mencakup area yang sangat luas, dengan panjang lintasan mencapai 688,5 kilometer. Cakupan geografisnya meliputi lima kabupaten di Provinsi Lampung, yaitu Tulang Bawang, Tulang Bawang Barat, Waykanan, Lampung Tengah, dan Lampung Timur. Selain itu, dua kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan juga akan menjadi bagian dari area survei ini, memperluas jangkauan eksplorasi.
Secara lebih rinci, kegiatan ini akan melewati 35 kecamatan dan 142 desa di kedua provinsi tersebut. Nanang Abdul Manaf menegaskan bahwa survei ini adalah langkah awal yang fundamental dalam eksplorasi hulu migas. Data seismik dua dimensi sangat penting untuk mengonfirmasi keberadaan potensi migas yang sebelumnya hanya terindikasi dari data sekunder.
Pelaksanaan survei seismik 2D Lampung ini dijadwalkan berlangsung selama sekitar enam bulan, meskipun waktu pengerjaan bisa mundur satu hingga dua bulan tergantung kondisi lapangan. Faktor-faktor seperti bencana alam atau gangguan cuaca ekstrem, seperti hujan besar, dapat memengaruhi jadwal. Fleksibilitas dalam jadwal diperlukan untuk memastikan data yang terkumpul akurat dan komprehensif.
Tujuan Utama Eksplorasi Migas di Lampung
Survei seismik 2D ini memiliki dua tujuan utama yang sangat penting dalam industri hulu migas. Pertama, untuk memastikan apakah terdapat cekungan yang cukup besar dan sesuai untuk menghasilkan hidrokarbon. Kedua, untuk menilai apakah volume hidrokarbon yang ditemukan layak untuk dikembangkan secara komersial, artinya memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
Nanang Abdul Manaf menekankan bahwa kegiatan ini adalah langkah mitigasi risiko sebelum melakukan pengeboran sumur migas. Pengeboran sumur migas membutuhkan biaya yang sangat besar, dengan kedalaman mencapai 2.000 hingga 3.000 meter. Tanpa data yang akurat, risiko terjadinya "dry hole" atau sumur kering sangat tinggi, yang berarti kerugian finansial yang signifikan.
Oleh karena itu, survei seismik ini menjadi instrumen vital untuk meminimalkan risiko tersebut. Data yang diperoleh dari survei ini akan menjadi dasar pengambilan keputusan apakah akan melanjutkan ke tahap pengeboran atau melakukan eksplorasi lebih lanjut. Ini adalah pendekatan yang hati-hati dan berbasis data untuk memastikan efisiensi investasi dalam pencarian sumber daya energi.
Proses dan Tahapan Selanjutnya
Setelah data dari survei seismik 2D Lampung terkumpul dan dianalisis, langkah selanjutnya akan ditentukan berdasarkan hasil yang diperoleh. Jika data menunjukkan adanya potensi yang menjanjikan, eksplorasi dapat dilanjutkan dengan pengeboran sumur eksplorasi. Alternatifnya, jika diperlukan data yang lebih detail, dapat dilakukan survei seismik tiga dimensi (3D).
Survei seismik 3D memberikan gambaran geologi bawah permukaan yang jauh lebih rinci dibandingkan 2D, memungkinkan penentuan lokasi pengeboran yang lebih presisi. Proses ini akan terus berlanjut hingga ada keyakinan penuh bahwa potensi migas yang ditemukan dapat dikembangkan secara berkelanjutan dan menguntungkan. Tujuan akhirnya adalah mengoptimalkan penemuan cadangan migas baru.
Pihak Pertamina EP dan Kementerian ESDM akan memastikan bahwa setiap tahapan eksplorasi dilakukan dengan cermat dan berdasarkan data yang valid. Hal ini dilakukan untuk menghindari pemborosan biaya dan waktu. Dengan demikian, survei seismik 2D ini bukan hanya sekadar pengumpulan data, melainkan fondasi penting bagi masa depan ketahanan energi nasional.