BPMA dan PGE Bahas Akuisisi Seismik 3D di Aceh Utara: Target Rampung Oktober 2025
BPMA dan PT Pema Global Energi (PGE) memulai diskusi akuisisi seismik 3D seluas 120 kilometer persegi di area Cunda-Jeuku, Aceh Utara, dengan target penyelesaian Oktober 2025.

Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) bersama PT Pema Global Energi (PGE) dan Pemerintah Kabupaten Aceh Utara menggelar pertemuan awal (kick off meeting) untuk membahas akuisisi seismik 3D di area Cunda-Jeuku, Aceh Utara. Akuisisi ini mencakup area seluas 120 kilometer persegi dan direncanakan dimulai setelah parameter uji akuisisi seismik disepakati bersama. Pertemuan tersebut dihadiri oleh perwakilan BPMA, PGE, kontraktor pelaksana Gelombang Survey Indonesia (GSI), dan Surveyor Indonesia (SI).
Deputi Operasi BPMA, Muhammad Mulyawan, menjelaskan bahwa akuisisi seismik ini merupakan bagian dari komitmen eksplorasi tahun ketiga. Tujuannya untuk memahami potensi migas di bawah permukaan bumi, menambah cadangan migas, dan menjaga kelangsungan produksi migas di wilayah kerja B. Beliau menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai tahapan awal dalam menjaga keberlangsungan kegiatan hulu migas di Aceh, yang berdampak positif pada pembangunan ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat.
Muhammad Mulyawan juga menyoroti pentingnya kolaborasi, transparansi, dan koordinasi yang baik antara perusahaan dan masyarakat. "PGE dan kontraktor pelaksana harus berkomitmen menjalankan proyek ini dengan penuh kehati-hatian dan menaati peraturan setiap aspek yang terlibat," tegasnya. Proses akuisisi seismik ini akan menggunakan teknologi vibroseis, metode ramah lingkungan yang tidak menggunakan bahan peledak (dinamit), demi menjaga keselamatan dan kenyamanan masyarakat.
Akuisisi Seismik Ramah Lingkungan di Aceh Utara
GSI dan SI menjelaskan dalam kick off meeting bahwa teknologi vibroseis akan digunakan dalam akuisisi seismik seluas 120 km2 ini. Penggunaan teknologi ini memastikan proses survei memperhatikan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan masyarakat sekitar. Tim teknis memastikan proses ini berjalan sesuai standar dan regulasi yang berlaku. Proses akuisisi ini dijadwalkan selesai pada Oktober 2025.
Akuisisi seismik di area Cunda-Jeuku merupakan kelanjutan dari keberhasilan proyek seismik sebelumnya di Aceh Utara. BPMA dan PGE telah menyelesaikan akuisisi seismik di area AOB dan Rayeu (2022-2023), dan dilanjutkan dengan seismik 3D di area AOB extension 2024 seluas 490 km2. Semua proyek tersebut berjalan sukses.
Pentingnya Kolaborasi dan Transparansi
Kolaborasi yang erat antara BPMA, PGE, kontraktor, dan pemerintah daerah menjadi kunci keberhasilan proyek ini. Transparansi dalam setiap tahapan proses, dari perencanaan hingga pelaksanaan, akan memastikan akuntabilitas dan kepercayaan publik. Komitmen untuk menjaga lingkungan dan kesejahteraan masyarakat lokal juga menjadi prioritas utama.
Keberhasilan akuisisi seismik ini diharapkan akan memberikan data yang akurat dan komprehensif mengenai potensi migas di area Cunda-Jeuku. Data ini akan menjadi dasar pengambilan keputusan selanjutnya dalam pengembangan sektor migas di Aceh Utara dan berkontribusi pada peningkatan perekonomian daerah.
Proses ini juga menunjukkan komitmen pemerintah dan perusahaan dalam mengembangkan sektor migas di Aceh secara berkelanjutan dan bertanggung jawab, dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan dan sosial.
Proyek Berkelanjutan untuk Aceh
Proyek akuisisi seismik 3D di Cunda-Jeuku merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan produksi migas di Aceh. Dengan teknologi yang ramah lingkungan dan kolaborasi yang kuat, proyek ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian Aceh dan kesejahteraan masyarakatnya. Target penyelesaian pada Oktober 2025 menunjukkan komitmen untuk menyelesaikan proyek ini secara efisien dan tepat waktu.