PGE Prioritaskan Keberlanjutan dalam Pengembangan Panas Bumi Seulawah Agam
PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) berkomitmen mengembangkan panas bumi Seulawah Agam, Aceh, secara berkelanjutan dengan melibatkan masyarakat dan mengedepankan aspek lingkungan.

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) memastikan pengembangan potensi panas bumi di Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Seulawah Agam, Aceh, dilakukan dengan mengedepankan prinsip keberlanjutan dan kepentingan seluruh pemangku kepentingan. Hal ini disampaikan Direktur Eksplorasi dan Pengembangan PGE, Edwil Suzandi, dari Jakarta pada Sabtu, 22 Maret.
Pengembangan proyek ini, yang ditargetkan menghasilkan energi hingga 320 megawatt (MW), dilakukan secara bertahap, dimulai dari 55 MW kemudian 15 MW. Proses ini melibatkan kerja sama antara PGE dan PT Pembangunan Aceh (PEMA), dan fokus pada pemanfaatan energi terbarukan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di Aceh. Langkah ini sejalan dengan komitmen PGE terhadap aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG).
Direktur Utama PGE, Julfi Hadi, menegaskan komitmen perusahaan terhadap pengembangan energi panas bumi yang berkelanjutan. "Kami memastikan bahwa setiap proyek dikembangkan dengan cermat dan sesuai dengan prinsip kehati-hatian, tidak hanya untuk meningkatkan kapasitas produksi tetapi juga menjaga keseimbangan ekosistem dan keberlanjutan sosial," ujar Julfi Hadi. Komitmen ini juga tercermin dalam berbagai penghargaan yang diterima PGE, termasuk PROPER Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup Indonesia (KLH).
Pengembangan Berkelanjutan WKP Seulawah Agam
PGE bersama PEMA menerapkan pendekatan partisipatif kepada seluruh pemangku kepentingan, terutama masyarakat setempat. Sosialisasi komprehensif dilakukan untuk menjelaskan manfaat proyek, baik ekonomi, sosial, maupun lingkungan. Proses perizinan dan pembebasan lahan juga dilakukan secara transparan dan sesuai regulasi, dengan koordinasi bersama Badan Pertanahan Nasional (BPN).
Sejumlah persiapan infrastruktur tengah dilakukan, termasuk pembangunan jalan akses, jembatan, dan infrastruktur penunjang lainnya untuk mendukung aktivitas pengeboran. Proyek ini telah melalui beberapa tahap penting, meliputi survei geosains (2017-2019), pemetaan geohazard (2020-2021), dan pembaruan model konseptual (2022-2024), yang memberikan dasar teknis kuat untuk eksplorasi lebih lanjut.
Komitmen PGE terhadap keberlanjutan juga terlihat dari progres proyek PLTP Lumut Balai Unit 2 yang telah mencapai 94,73 persen dan ditargetkan beroperasi tahun ini. Selain itu, PGE aktif mengembangkan WKP lainnya, termasuk Proyek Lumut Balai Unit 3, Proyek Lahendong Unit 7 dan 8, serta eksplorasi WKP Gunung Tiga di Kabupaten Tanggamus.
Transparansi dan Partisipasi Masyarakat
PGE menekankan pentingnya transparansi dan partisipasi masyarakat dalam pengembangan proyek WKP Seulawah Agam. "Di tengah upaya mengakselerasi pengembangan energi panas bumi, kami memastikan proyek ini dilaksanakan dengan tata kelola yang baik dan menjadikan keberlanjutan sebagai prioritas utama. Oleh karena itu, kami menjalankan setiap tahap proyek dengan cermat agar manfaatnya dapat dirasakan secara optimal oleh masyarakat Aceh," jelas Edwil Suzandi.
Proses sosialisasi yang berkelanjutan bertujuan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif kepada masyarakat tentang dampak positif proyek ini terhadap perekonomian lokal dan kesejahteraan masyarakat. PGE juga memastikan bahwa seluruh tahapan pembebasan lahan dilakukan secara transparan dan sesuai dengan regulasi yang berlaku.
Dengan melibatkan masyarakat secara aktif dalam setiap tahap pengembangan, PGE berupaya untuk membangun kepercayaan dan memastikan bahwa proyek ini memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan di Aceh.
Infrastruktur dan Tahapan Pengembangan
Pengembangan infrastruktur pendukung menjadi bagian penting dari proyek ini. PGE berencana membangun jalan akses, jembatan, dan infrastruktur lainnya untuk memperlancar aktivitas pengeboran dan operasional proyek. Perencanaan infrastruktur yang matang ini bertujuan untuk meminimalisir dampak lingkungan dan memastikan kelancaran proses pengembangan.
Proyek WKP Seulawah Agam telah melalui beberapa tahapan penting, mulai dari survei geosains hingga pembaruan model konseptual. Tahapan-tahapan ini memberikan dasar teknis yang kuat untuk memastikan keberhasilan eksplorasi dan pengembangan panas bumi di wilayah tersebut. Data-data yang dikumpulkan selama proses ini akan digunakan untuk perencanaan dan pelaksanaan proyek yang lebih efektif dan efisien.
Dengan komitmen terhadap keberlanjutan dan transparansi, PGE berharap proyek WKP Seulawah Agam dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pembangunan berkelanjutan di Aceh dan mendukung transisi energi bersih di Indonesia.
PGE, sebagai pemimpin dalam industri energi hijau, terus mengukuhkan komitmennya terhadap keberlanjutan, yang telah diakui melalui berbagai penghargaan. Komitmen yang sama juga diterapkan dalam pengelolaan WKP Seulawah Agam, memastikan pengembangan panas bumi yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.