Fantastis! Festival Bunga dan Buah Tanah Karo 2025 Sedot 80.000 Pengunjung, Ternyata Ada Sejarah Penting di Baliknya
Festival Bunga dan Buah Tanah Karo 2025 sukses menarik 80.000 pengunjung, menandai peningkatan ekonomi lokal dan potensi pariwisata yang besar.

Pemerintah Kabupaten Karo, Sumatera Utara, mengumumkan keberhasilan besar Festival Bunga dan Buah Tanah Karo 2025. Acara tahunan ini berhasil menarik sekitar 80.000 pengunjung dari berbagai daerah. Angka fantastis ini menunjukkan daya tarik festival yang signifikan bagi masyarakat dan wisatawan.
Festival yang berlangsung dari 31 Juli hingga 2 Agustus 2025 ini berpusat di Open Stage Taman Menjuah Juah Berastagi. Berbagai kegiatan menarik disajikan, mulai dari karnaval hingga pameran hasil bumi. Kehadiran Wakil Menteri Kebudayaan turut memeriahkan acara.
Menurut Kepala Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Karo, Munarta Ginting, festival ini juga mendorong peningkatan ekonomi lokal. Diperkirakan perputaran uang mencapai Rp6 miliar. Ini melibatkan 110 pelaku UMKM yang berpartisipasi aktif.
Antusiasme Pengunjung dan Dampak Ekonomi Festival Bunga dan Buah Tanah Karo
Festival Bunga dan Buah Tanah Karo 2025 mencatat rekor kunjungan yang mengesankan. Sekitar 80.000 orang memadati area festival selama tiga hari penyelenggaraan. Sebagian besar pengunjung berasal dari Karo sendiri, serta kota-kota tetangga seperti Medan dan Binjai.
Puncak keramaian terjadi pada hari pertama, dengan sekitar 50.000 pengunjung hadir. Mereka antusias menyaksikan karnaval dan menikmati pameran hasil bumi khas Karo. Kehadiran berbagai pertunjukan musik juga menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan.
Dampak ekonomi dari Festival Bunga dan Buah Tanah Karo ini sangat terasa. Munarta Ginting menyebutkan estimasi perputaran uang mencapai Rp6 miliar. Angka ini berasal dari transaksi yang melibatkan 110 pelaku UMKM lokal. Hal ini secara langsung meningkatkan perekonomian masyarakat di wilayah tersebut.
Inovasi dan Kolaborasi dalam Festival Bunga dan Buah Tanah Karo 2025
Salah satu inovasi penting dalam Festival Bunga dan Buah Tanah Karo 2025 adalah penyelenggaraan business matching dan coaching clinic. Kegiatan ini mempertemukan pelaku UMKM dengan pihak eksportir. Tujuannya adalah membuka peluang kerja sama dan memperluas pasar produk pertanian Karo.
Hasil konkret dari inisiatif ini adalah penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU). MoU ini dilakukan antara Pemerintah Kabupaten Karo dan pihak eksportir. Kesepakatan ini diharapkan dapat menampung produk hasil pertanian Karo untuk pasar ekspor. Selain itu, ada upaya untuk menjajaki pasar ritel modern di masa depan.
Ke depan, Pemkab Karo berencana memperluas promosi festival ini ke tingkat internasional. Kerja sama dengan konsulat di Medan akan dilakukan untuk menarik lebih banyak wisatawan mancanegara. Langkah ini bertujuan memperkenalkan keindahan alam, hasil pertanian, dan kekayaan budaya Karo kepada dunia.
Peran Strategis Karo dalam Sejarah dan Pariwisata Nasional
Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha, menegaskan pentingnya Kabupaten Karo bagi Indonesia. Ia menyoroti kontribusi besar Karo dalam sektor pertanian, khususnya hortikultura. Produk-produk pertanian dari Karo telah lama menjadi pemasok utama bagi kebutuhan nasional.
Selain pertanian, sektor pariwisata Karo juga memiliki potensi besar dan perhitungan yang kuat. Giring menekankan bahwa Karo memiliki catatan sejarah nasional yang signifikan. Wilayah ini menjadi saksi bisu pengasingan Soekarno dan Hatta. Nenek moyang masyarakat Karo juga berperan aktif dalam perjuangan kemerdekaan.
Pernyataan Giring menggarisbawahi bahwa Kabupaten Karo bukan hanya sekadar daerah penghasil komoditas. Karo adalah bagian integral dari narasi sejarah dan pembangunan bangsa. Festival Bunga dan Buah Tanah Karo menjadi ajang untuk merayakan kekayaan ini. Ini sekaligus mempromosikan potensi masa depan daerah.