Fantastis! Realisasi KUR Aceh Tembus Rp1,84 Triliun untuk Puluhan Ribu Pelaku Usaha, Ini Rinciannya
Realisasi KUR Aceh hingga Juli 2025 mencapai Rp1,84 triliun, menyasar 20.654 pelaku usaha. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan akses permodalan UMKM.

Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Aceh menunjukkan angka yang impresif hingga Juli 2025. Data terbaru dari Dinas Koperasi dan UKM Aceh mencatat realisasi fantastis sebesar Rp1,84 triliun. Angka ini disalurkan kepada 20.654 debitur atau pelaku usaha di berbagai sektor.
Realisasi ini disampaikan oleh Kabid Pemberdayaan Usaha Kecil Dinas Koperasi dan UKM Aceh, Hendra Saputra. Ia menjelaskan bahwa capaian ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah. Tujuannya adalah untuk meningkatkan akses permodalan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Peningkatan signifikan ini terjadi seiring dengan kenaikan kuota KUR Aceh tahun ini. Kuota KUR Aceh naik 27 persen menjadi Rp5,8 triliun dari Rp4,56 triliun pada tahun sebelumnya. Capaian ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi lokal secara berkelanjutan.
Rincian Penyaluran KUR Aceh Melalui Berbagai Lembaga Keuangan
Penyaluran Realisasi KUR Aceh didominasi oleh lembaga perbankan syariah yang beroperasi di wilayah tersebut. Bank Syariah Indonesia (BSI) menjadi penyalur terbesar dengan kontribusi mencapai Rp1,35 triliun. Dana ini telah menjangkau 14.939 pelaku usaha di seluruh Aceh.
Selain BSI, Bank Aceh Syariah juga berperan penting dalam penyaluran KUR. Bank daerah ini menyalurkan dana sebesar Rp437 miliar kepada 4.085 pelaku usaha. Kehadiran bank syariah lokal sangat mendukung ekosistem ekonomi syariah di Aceh.
Lembaga keuangan lain seperti Pegadaian Syariah turut berkontribusi dalam Realisasi KUR Aceh. Mereka menyalurkan Rp22 miliar kepada 1.361 usaha mikro dan kecil. Sementara itu, bank lainnya juga menyalurkan Rp27 miliar kepada 269 debitur.
Hendra Saputra menjelaskan bahwa penyalur lainnya mencakup bank konvensional yang terdata di aplikasi Sistem Informasi Kredit Program (SIKP). Data penyaluran KUR di SIKP didasarkan pada KTP debitur. Ini berarti, jika ada warga ber-KTP Aceh menerima KUR di luar Aceh, tetap tercatat sebagai penyaluran di Aceh.
Daerah Prioritas dan Dukungan Pemerintah Terhadap UMKM Aceh
Tiga daerah di Aceh tercatat sebagai penerima Realisasi KUR Aceh tertinggi hingga tahun 2025 ini. Kabupaten Aceh Utara memimpin dengan penyaluran Rp214 miliar kepada 2.429 pelaku usaha. Kemudian disusul oleh Pidie sebesar Rp145 miliar untuk 1.476 debitur.
Ibu Kota Provinsi, Banda Aceh, juga menjadi salah satu daerah dengan Realisasi KUR Aceh yang signifikan. Kota ini menerima Rp135 miliar yang disalurkan kepada 1.040 penerima. Konsentrasi penyaluran ini menunjukkan potensi ekonomi yang besar di wilayah-wilayah tersebut.
Dinas Koperasi dan UKM Aceh secara aktif mendukung akses pembiayaan KUR bagi UMKM. Sejak 2018 hingga 2024, dinas ini telah menempatkan 25 tenaga pendamping KUR. Para pendamping ini tersebar di 23 kabupaten/kota untuk membantu pelaku usaha.
Selain pendampingan, dinas juga melaksanakan berbagai program pengembangan UMKM. Program tersebut meliputi stimulus peralatan usaha dan sosialisasi sertifikasi produk. Ada pula kesempatan partisipasi dalam pameran produk UMKM baik di dalam maupun luar daerah. Sosialisasi kewirausahaan juga diberikan bagi mahasiswa serta pelajar lulusan sekolah kejuruan (SMK), menunjukkan komitmen penuh terhadap peningkatan kualitas UMKM.