KUR Aceh Tembus Rp5 Triliun, UMKM Aceh Terdongkrak!
Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Aceh pada 2024 meningkat 16,1 persen menjadi Rp5,03 triliun, mendongkrak sektor UMKM di provinsi tersebut.

Banda Aceh, 28 April 2024 - Provinsi Aceh mencatatkan peningkatan signifikan dalam penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada tahun 2024. Data yang dirilis menunjukkan penyaluran KUR mencapai angka Rp5,03 triliun, meningkat sebesar 16,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp4,33 triliun. Kenaikan ini memberikan dampak positif bagi pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Aceh.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Aceh, Azhari, menyampaikan rasa syukur atas pencapaian ini. "Alhamdulillah, tren pembiayaan di Aceh mengalami kenaikan dari sektor KUR dan ini menjadi bagian dari memajukan sektor UMKM di Aceh," ujarnya dalam keterangan pers di Banda Aceh, Senin. Kenaikan ini menunjukkan geliat positif sektor UMKM di Aceh dan peran penting KUR dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.
Program KUR terbukti efektif dalam memberikan akses pembiayaan bagi pelaku UMKM di Aceh. Dengan dukungan perbankan dan para penyalur KUR serta UMi, para pelaku usaha mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan bisnis mereka, meningkatkan produktivitas, dan berkontribusi pada perekonomian daerah. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk memberdayakan UMKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional.
Distribusi KUR di Aceh
Penyaluran KUR di Aceh tahun 2024 mencapai 63.98 ribu debitur yang tersebar di seluruh kabupaten/kota. Aceh Utara menjadi kabupaten dengan realisasi KUR tertinggi, mencapai Rp536,89 miliar kepada 7.300 debitur. Posisi kedua ditempati oleh Kabupaten Pidie dengan penyaluran sebesar Rp451,83 miliar kepada 4.860 debitur. Sebaliknya, Kota Sabang mencatatkan penyaluran KUR terendah, yaitu sebesar Rp29,21 miliar kepada 323 debitur. Perbedaan ini mencerminkan dinamika ekonomi dan potensi UMKM di masing-masing daerah.
Pemerintah Aceh berharap distribusi KUR yang lebih merata dapat dicapai di masa mendatang. Program pendampingan dan pelatihan bagi pelaku UMKM juga perlu ditingkatkan untuk memastikan pemanfaatan KUR secara optimal dan berkelanjutan. Hal ini penting untuk mendorong pertumbuhan usaha yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Data menunjukkan bahwa jumlah UMKM di Aceh mencapai 424.850 usaha, terdiri dari 23.178 usaha mikro, 1.470 usaha kecil, dan 202 usaha menengah. KUR menjadi salah satu instrumen penting dalam mendorong pertumbuhan dan perkembangan UMKM di Aceh, mengingat peran penting UMKM dalam perekonomian daerah.
Harapan untuk Masa Depan
Azhari mengungkapkan harapannya agar penyaluran KUR di Aceh dapat terus meningkat pada tahun 2025. "Kami meyakini dengan dukungan pembiayaan yang diberikan kepada pelaku usaha akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi daerah," katanya. Peningkatan ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan di Aceh.
Pemerintah Aceh berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan UMKM melalui berbagai program, termasuk peningkatan akses pembiayaan. Dengan dukungan yang konsisten, diharapkan sektor UMKM di Aceh dapat terus berkembang dan berkontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah. Kenaikan penyaluran KUR ini menjadi bukti nyata keberhasilan program pemerintah dalam memberdayakan UMKM dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Aceh.
KUR sendiri merupakan program pemerintah yang bertujuan untuk memberikan akses pembiayaan modal kerja bagi UMKM. Program ini terbukti efektif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di daerah-daerah seperti Aceh yang memiliki potensi UMKM yang besar.