KUR Kalbar Tembus Rp626 Miliar, Dorong UMKM Berkembang!
Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Kalimantan Barat hingga Februari 2025 mencapai Rp626,07 miliar, membantu 9.171 debitur di 14 kabupaten/kota.

Pontianak, 26 Maret 2025 - Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) mengumumkan kabar baik bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di daerah tersebut. Hingga Februari 2025, realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) telah mencapai angka yang signifikan, yaitu Rp626,07 miliar. Dana tersebut telah disalurkan kepada 9.171 debitur yang tersebar di seluruh 14 kabupaten dan kota di Kalimantan Barat. Program ini terbukti memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah dan meningkatkan daya saing UMKM Kalbar.
Kepala Bidang Pembinaan Pelaksanaan Anggaran II Kanwil DJPb Provinsi Kalbar, Yulianto, menyampaikan informasi tersebut pada Selasa di Pontianak. Beliau menjelaskan bahwa penyaluran KUR terbesar terjadi di Kabupaten Ketapang, dengan total Rp83,80 miliar yang disalurkan kepada 1.119 debitur. Sebaliknya, penyaluran KUR terendah tercatat di Kabupaten Kayong Utara, yaitu sebesar Rp14,10 miliar untuk 211 debitur. Perbedaan ini menunjukkan adanya variasi kebutuhan dan aksesibilitas KUR di berbagai wilayah Kalbar.
Program KUR ini mendapat sambutan positif dari masyarakat. Restu, salah satu warga Kota Pontianak, mengungkapkan rasa syukurnya atas adanya program KUR. Ia merasakan manfaat langsung dari program ini dengan mendapatkan pinjaman modal usaha kopi dengan bunga rendah, hanya 6 persen. Restu bahkan telah memanfaatkan KUR sejak lama, bahkan sejak usaha masih dikelola oleh istrinya. Menurutnya, KUR sangat membantu dalam mengembangkan usaha, baik untuk menambah fasilitas maupun meningkatkan produksi.
Distribusi KUR di Kalimantan Barat
Data dari DJPb Kalbar menunjukkan adanya disparitas dalam penyaluran KUR di berbagai kabupaten dan kota. Kabupaten Ketapang menjadi penerima KUR terbesar dengan total Rp83,80 miliar untuk 1.119 debitur. Sementara itu, Kabupaten Kayong Utara menerima KUR terkecil, yaitu Rp14,10 miliar untuk 211 debitur. Perbedaan ini mungkin disebabkan oleh beberapa faktor, seperti jumlah UMKM, aksesibilitas perbankan, dan tingkat literasi keuangan di masing-masing daerah. Pemerintah daerah dan perbankan perlu bekerja sama untuk memastikan pemerataan akses KUR di seluruh wilayah Kalbar.
Selain KUR, pemerintah juga menyalurkan pembiayaan Usaha Mikro (UMi) di Kalbar. Hingga Februari 2025, realisasi pembiayaan UMi mencapai Rp571,5 juta yang disalurkan kepada 163 debitur. Sebagian besar penerima pembiayaan UMi memanfaatkan skema kelompok untuk mengakses pendanaan. Hal ini menunjukkan pentingnya peran kelompok usaha dalam meningkatkan aksesibilitas permodalan bagi UMKM.
Restu juga menambahkan bahwa kemudahan akses dan bunga rendah menjadi daya tarik utama KUR. Ia menekankan bahwa program ini sangat membantu pelaku usaha untuk berkembang dan maju. Dukungan pemerintah melalui bank penyalur, selain bunga rendah, juga menawarkan pelayanan yang mudah dan cepat. Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mendukung pertumbuhan UMKM di Indonesia.
Dampak Positif KUR bagi UMKM Kalbar
Program KUR terbukti memberikan dampak positif bagi perekonomian Kalbar. Dengan bunga rendah dan akses yang mudah, KUR telah membantu ribuan debitur mengembangkan usaha mereka. Hal ini tidak hanya meningkatkan pendapatan para pelaku UMKM, tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah. Keberhasilan program KUR ini menunjukkan pentingnya peran pemerintah dalam memberikan dukungan permodalan bagi UMKM.
Ke depan, perlu adanya upaya untuk meningkatkan aksesibilitas KUR di daerah-daerah yang masih rendah. Pemerintah dan perbankan perlu bekerja sama untuk meningkatkan literasi keuangan dan memperluas jangkauan layanan KUR. Dengan demikian, lebih banyak pelaku UMKM di Kalbar dapat merasakan manfaat dari program ini dan berkontribusi pada kemajuan perekonomian daerah.
Adanya program KUR ini membuktikan komitmen pemerintah dalam memberdayakan UMKM. Dengan dukungan permodalan yang tepat, UMKM di Kalbar diharapkan dapat semakin berkembang dan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.