KUR Sultra Capai Rp287,8 Miliar hingga 7 Februari 2025
Realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Sulawesi Tenggara hingga 7 Februari 2025 mencapai Rp287,8 miliar dengan 4.854 debitur, didominasi sektor perdagangan dan UMKM.
![KUR Sultra Capai Rp287,8 Miliar hingga 7 Februari 2025](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/10/120045.898-kur-sultra-capai-rp2878-miliar-hingga-7-februari-2025-1.jpg)
Kendari, 10 Februari 2025 -Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan Sulawesi Tenggara (Sultra) mengumumkan realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang menggembirakan. Hingga 7 Februari 2025, tercatat penyaluran KUR telah mencapai angka Rp287,8 miliar, memberdayakan 4.854 debitur di 17 kabupaten/kota di seluruh provinsi.
Sektor Dominan dan Distribusi KUR
Data dari DJPb Sultra menunjukkan sektor perdagangan besar dan eceran menjadi penerima KUR terbesar, dengan total penyaluran mencapai Rp121,8 miliar dan melibatkan 1.849 debitur. Posisi kedua ditempati oleh sektor Pertanian, Perburuan, dan Kehutanan dengan penyaluran sebesar Rp99,5 miliar. Kepala Kantor Wilayah DJPb Sultra, Syarwan, menekankan pentingnya akselerasi penyaluran KUR ke sektor riil seperti pertanian, kehutanan, dan perikanan untuk mendukung perekonomian daerah di luar sektor pertambangan. "Sektor perdagangan besar dan eceran memang menjadi yang terbesar, namun perlu dorongan lebih besar pada sektor riil lainnya," ujar Syarwan dalam keterangan pers di Kendari.
Peran Bank Himbara
Penyaluran KUR di Sultra dilakukan oleh beberapa bank Himbara. Bank Rakyat Indonesia (BRI) menjadi kontributor utama dengan penyaluran mencapai Rp192,7 miliar kepada 4.109 debitur. Bank Mandiri menyusul di posisi kedua dengan penyaluran lebih dari Rp80,1 miliar kepada 649 debitur. Hal ini menunjukkan peran penting perbankan dalam mendorong pertumbuhan UMKM di Sulawesi Tenggara.
Profil Debitur KUR
Dari sisi pendidikan debitur, tampak bahwa lulusan Sekolah Menengah Umum (SMU) dan sarjana mendominasi. Sebanyak 3.443 debitur merupakan lulusan SMU dengan total penyaluran Rp196,7 miliar, sementara 1.073 debitur berpendidikan sarjana menerima KUR senilai lebih dari Rp63,1 miliar. Data ini memberikan gambaran demografis pelaku UMKM yang mengakses program KUR di Sultra.
Distribusi KUR Antar Kabupaten/Kota
Distribusi KUR di Sultra juga bervariasi antar kabupaten/kota. Kabupaten Kolaka mencatatkan realisasi tertinggi dengan penyaluran lebih dari Rp44,3 miliar kepada 690 debitur. Kabupaten Muna berada di posisi kedua (Rp42 miliar untuk 902 debitur), diikuti Kota Kendari (Rp35,1 miliar untuk 461 debitur). Di sisi lain, Kabupaten Konawe Kepulauan mencatatkan realisasi terkecil dengan penyaluran lebih dari Rp623 juta kepada 14 debitur, disusul Kabupaten Buton Utara dengan penyaluran lebih dari Rp850 juta kepada 5 debitur. Perbedaan ini mencerminkan kebutuhan dan potensi UMKM di masing-masing daerah.
Harapan untuk UMKM
Syarwan berharap agar UMKM di Sulawesi Tenggara dapat memanfaatkan KUR secara maksimal untuk mengembangkan usaha mereka. Program KUR diharapkan dapat menjadi katalis pertumbuhan ekonomi daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. "Kami mendorong para pelaku UMKM untuk memanfaatkan KUR ini sebaik-baiknya," tutup Syarwan. Pemerintah daerah dan perbankan diharapkan dapat terus bersinergi untuk memastikan program KUR tepat sasaran dan berdampak positif bagi perekonomian Sultra.