KUR Jambi Tembus Rp1,61 Triliun di Kuartal Pertama 2025
Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Jambi hingga Maret 2025 mencapai Rp1,61 triliun, melampaui target dan didominasi sektor pertanian.

Kinerja positif ditunjukkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Provinsi Jambi selama tiga bulan pertama tahun 2025. Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Jambi mencatat penyaluran KUR telah mencapai angka Rp1,61 triliun hingga Maret 2025. Pencapaian ini melibatkan 19.872 debitur di seluruh wilayah Provinsi Jambi. Hal ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Capaian tersebut telah melampaui 23,83 persen dari target tahunan sebesar Rp6,76 triliun. Pertumbuhan ini juga menunjukkan tren positif, dengan peningkatan sebesar 26,73 persen (yoy) dibandingkan penyaluran KUR pada periode Januari-Maret 2024. Hal ini menunjukkan geliat ekonomi di Jambi yang cukup baik dan aksesibilitas KUR yang semakin mudah dijangkau pelaku usaha.
Sektor pertanian, perikanan, dan perburuan menjadi sektor unggulan yang paling banyak menyerap KUR di Provinsi Jambi, dengan total penyaluran mencapai Rp1,16 miliar. Hal ini menunjukkan kontribusi signifikan sektor ini terhadap perekonomian daerah dan keberhasilan program pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis sektor riil.
Distribusi KUR di Kabupaten/Kota Jambi
Penyaluran KUR di Provinsi Jambi tersebar di berbagai kabupaten dan kota. Rinciannya, Kabupaten Batanghari menerima Rp140,96 miliar, Bungo Rp186,76 miliar, Kerinci Rp78,34 miliar, Merangin Rp243,49 miliar, dan Muaro Jambi Rp224,91 miliar. Selanjutnya, Kabupaten Sarolangun menerima Rp134,21 miliar, Tanjung Jabung Barat Rp187,03 miliar, Tanjung Jabung Timur Rp20,91 miliar, Tebo Rp189,05 miliar, dan Kota Jambi Rp164,62 miliar. Kabupaten Sungai Penuh menerima penyaluran KUR sebesar Rp49,51 miliar.
Jumlah debitur di setiap daerah juga bervariasi. Kabupaten Batanghari memiliki 1.732 debitur, Bungo 1.993 debitur, Kerinci 1.391 debitur, Merangin 2.461 debitur, dan Muaro Jambi 2.687 debitur. Kemudian, Kabupaten Tebo memiliki 2.503 debitur, Sarolangun 1.684 debitur, Tanjung Jabung Barat 2.697 debitur, dan Tanjung Jabung Timur 136 debitur. Kota Jambi memiliki 1.970 debitur, sedangkan Kabupaten Sungai Penuh memiliki 618 debitur.
KUR mikro mendominasi penyaluran KUR di Provinsi Jambi. Data ini menunjukkan bahwa program KUR efektif dalam menjangkau pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di daerah, membantu mereka mengembangkan usaha dan meningkatkan perekonomian daerah. Pemerintah Provinsi Jambi diharapkan dapat terus mendukung dan meningkatkan aksesibilitas KUR bagi pelaku UMKM agar dapat lebih berkontribusi dalam pembangunan ekonomi daerah.
Analisis dan Prospek KUR Jambi
Pencapaian penyaluran KUR di Provinsi Jambi pada kuartal pertama 2025 menunjukkan tren positif dan menjanjikan. Dominasi sektor pertanian, perikanan, dan perburuan dalam penyerapan KUR menunjukkan potensi besar sektor ini dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Distribusi KUR yang merata di berbagai kabupaten/kota juga menunjukkan keberhasilan pemerintah dalam menjangkau pelaku UMKM di seluruh wilayah Jambi.
Meskipun demikian, perlu dilakukan evaluasi dan monitoring secara berkala untuk memastikan efektivitas penyaluran KUR dan dampaknya terhadap perekonomian daerah. Pemerintah perlu memastikan bahwa KUR disalurkan kepada debitur yang tepat dan digunakan untuk kegiatan produktif. Selain itu, perlu juga ditingkatkan literasi keuangan bagi pelaku UMKM agar mereka dapat memanfaatkan KUR secara optimal.
Dengan terus meningkatkan aksesibilitas dan literasi keuangan, serta melakukan monitoring dan evaluasi yang ketat, diharapkan penyaluran KUR di Provinsi Jambi dapat terus meningkat dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Hal ini akan berdampak positif terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat Jambi.
Ke depan, perlu adanya strategi yang lebih terarah untuk mengoptimalkan penyaluran KUR, terutama dalam hal pendampingan dan pembinaan bagi para debitur. Dengan demikian, KUR dapat menjadi instrumen yang efektif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Provinsi Jambi.