Rp102 Miliar KUR Tersalur di Sulawesi Tenggara hingga Januari 2025
Hingga akhir Januari 2025, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Sulawesi Tenggara mencapai Rp102 miliar untuk 2.046 debitur, didominasi sektor pertanian dan BRI sebagai penyalur utama.
![Rp102 Miliar KUR Tersalur di Sulawesi Tenggara hingga Januari 2025](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/03/120051.157-rp102-miliar-kur-tersalur-di-sulawesi-tenggara-hingga-januari-2025-1.jpg)
Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Sulawesi Tenggara (Sultra) menunjukkan perkembangan positif. Hingga akhir Januari 2025, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan Sultra mencatat realisasi penyaluran KUR mencapai angka Rp102 miliar. Dana tersebut telah disalurkan kepada 2.046 debitur yang tersebar di seluruh 17 kabupaten/kota di Sultra.
Sektor Pertanian dan Perdagangan memimpin realisasi KUR. Kepala Kantor Wilayah DJPb Sultra, Syarwan, menjelaskan bahwa penyaluran KUR terbesar difokuskan pada sektor Pertanian, Perburuan, dan Kehutanan dengan total Rp42,5 miliar. Sektor Perdagangan Besar dan Eceran menyusul dengan penyaluran mencapai Rp37,6 miliar. Lebih lanjut, Syarwan menekankan pentingnya akselerasi di sektor riil seperti pertanian, kehutanan, dan perikanan karena kontribusinya yang signifikan terhadap perekonomian Sultra, selain sektor pertambangan.
BRI dominasi penyaluran KUR di Sultra. Syarwan juga memaparkan bahwa penyaluran KUR dilakukan oleh beberapa bank Himbara di Sultra. Bank Rakyat Indonesia (BRI) menjadi penyumbang terbesar dengan realisasi penyaluran mencapai Rp82,22 miliar kepada 1.889 debitur. Bank Mandiri berada di posisi kedua dengan penyaluran sebesar Rp15,89 miliar kepada 139 debitur.
Debitur KUR didominasi lulusan SMA dan SD. Dari sisi pendidikan debitur, Syarwan mencatat mayoritas debitur KUR merupakan lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Dasar (SD). Sebanyak 896 debitur berlatar belakang pendidikan SMA menerima total penyaluran Rp40,8 miliar, sedangkan 817 debitur berpendidikan SD menerima lebih dari Rp42,5 miliar.
Kolaka, Muna, dan Konawe sebagai penerima KUR terbesar. Distribusi KUR di Sultra juga tidak merata. Kabupaten Kolaka menjadi penerima KUR terbesar dengan realisasi Rp18,48 miliar kepada 327 debitur. Kabupaten Muna berada di posisi kedua dengan Rp15,94 miliar kepada 394 debitur, dan disusul Kabupaten Konawe dengan Rp12,88 miliar kepada 250 debitur. Di sisi lain, Kabupaten Buton Selatan dan Muna Barat mencatat realisasi KUR terkecil, masing-masing dengan Rp141,9 juta dan Rp180 juta, kepada empat debitur di masing-masing kabupaten.
Harapan peningkatan ekonomi daerah melalui KUR. Syarwan berharap program KUR dapat dimanfaatkan secara optimal oleh pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Sultra untuk mengembangkan usaha mereka. Hal ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Kesimpulannya, penyaluran KUR di Sultra menunjukkan potensi yang besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, terutama di sektor pertanian dan perdagangan. Perlu upaya berkelanjutan untuk memastikan program ini menjangkau lebih banyak UMKM dan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Sultra.