FIF Group Bidik Pertumbuhan Pembiayaan di Bali hingga Rp93,9 Miliar pada 2025
FIF Group optimistis pertumbuhan sektor pariwisata di Bali akan mendorong peningkatan penyaluran pembiayaan hingga Rp93,9 miliar pada tahun 2025.

Denpasar, 23 Februari 2025 - PT Federal International Finance (FIF Group) menargetkan penyaluran pembiayaan di Bali akan mencapai angka fantastis, yaitu Rp93,9 miliar pada tahun 2025. Angka ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan realisasi tahun 2024 yang mencapai Rp92 miliar. Pertumbuhan positif sektor pariwisata di Pulau Dewata menjadi faktor utama yang mendorong optimisme FIF Group.
Kepala Pemasaran Spektra FIF Group Bali, I Gusti Ngurah Junaedi, mengungkapkan keyakinannya. "Bali masih menjadi magnet pariwisata sehingga itu bisa mendukung peningkatan target pembiayaan," ujarnya di Denpasar, Minggu lalu. Peningkatan ini juga melanjutkan tren positif, mengingat penyaluran pembiayaan pada tahun 2024 sendiri telah meningkat sekitar 10 persen dibandingkan tahun 2023.
Strategi FIF Group untuk mencapai target tersebut didasarkan pada analisis pola penyerapan pembiayaan oleh nasabah di Bali. Sebagian besar pembiayaan, sekitar 75 persen, diperkirakan masih akan didominasi oleh sektor otomotif, khususnya kendaraan bermotor. Sisanya, meliputi pengajuan dana tunai dan pembiayaan produk elektronik serta rumah tangga melalui Spektra, yang rata-rata realisasinya mencapai Rp8,5 miliar.
Pertumbuhan Sektor Otomotif di Bali
Data menunjukkan bahwa porsi pembiayaan kendaraan bermotor, terutama sepeda motor, di Bali pada Januari 2025 telah mencapai 80 persen. Hal ini sejalan dengan estimasi jumlah sepeda motor baru yang beredar di Bali, yaitu sekitar 8.000-10.000 unit per tahun. Dari jumlah tersebut, diperkirakan 3.000-3.500 unit dibiayai oleh FIF Group.
Untuk memperkuat penetrasi pasar dan mencapai target tersebut, FIF Group akan menggelar pameran Spektra Meriah di Ramayana Denpasar mulai tanggal 23 Februari hingga 1 Maret 2025. Pameran ini diharapkan dapat menarik minat konsumen dan meningkatkan volume pembiayaan.
Salah satu faktor yang mendukung optimisme FIF Group adalah tingkat kepatuhan nasabah di Bali yang tinggi. Rasio kredit bermasalah (Non Performing Finance/NPF) FIF Group di Bali tercatat rendah, yaitu 1,05 persen pada tahun 2024. Ini menunjukkan kinerja keuangan yang sehat dan manajemen risiko yang baik.
Dukungan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Pertumbuhan positif pembiayaan di Bali juga didukung oleh data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali. OJK mencatat pertumbuhan pembiayaan di Bali pada tahun 2024 mencapai Rp12,08 triliun, atau meningkat 12,42 persen. Sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor, serta aktivitas penyewaan dan sewa guna usaha mendominasi pembiayaan tersebut.
Dengan pertumbuhan sektor pariwisata yang positif dan dukungan dari OJK, FIF Group yakin dapat mencapai target pembiayaan Rp93,9 miliar di Bali pada tahun 2025. Strategi yang terukur dan tingkat kepatuhan nasabah yang tinggi menjadi kunci keberhasilan perusahaan dalam mencapai target tersebut. Pameran Spektra Meriah diharapkan dapat menjadi katalis pertumbuhan pembiayaan di tahun mendatang.
Keberhasilan FIF Group di Bali juga mencerminkan potensi pasar pembiayaan di Indonesia, khususnya di daerah dengan sektor pariwisata yang berkembang pesat. Dengan mengoptimalkan strategi pemasaran dan menjaga kualitas layanan, FIF Group siap menghadapi tantangan dan peluang di masa depan.