BI Bali Dorong Sektor Padat Karya untuk Ekonomi Inklusif
Bank Indonesia Provinsi Bali fokus perkuat sektor padat karya di tahun 2025 demi pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan inklusif, didukung sinergi sektoral dan optimalisasi investasi.
![BI Bali Dorong Sektor Padat Karya untuk Ekonomi Inklusif](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/07/220237.192-bi-bali-dorong-sektor-padat-karya-untuk-ekonomi-inklusif-1.jpg)
Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali menetapkan strategi utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif di tahun 2025: penguatan sektor padat karya. Hal ini disampaikan langsung oleh Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja, di Denpasar pada Jumat, 7 Februari.
Penguatan Sektor Padat Karya: Strategi Menuju Ekonomi Inklusif
Soeriadimadja menekankan pentingnya sinergi antar sektor untuk meningkatkan daya tarik ekonomi Bali, baik di tingkat nasional maupun global. Salah satu fokus utama adalah penguatan sektor pariwisata yang berbasis budaya dan kearifan lokal, sebagai penggerak utama sektor padat karya. Selain itu, peningkatan swasembada pangan melalui sektor pertanian juga menjadi prioritas, dengan mendorong Bali sebagai pusat industri kecil menengah (IKM) berbasis agro dan ekonomi kreatif.
Untuk mendukung UMKM, BI memfasilitasi pertemuan antara pelaku UMKM dengan pelaku bisnis lainnya. Lebih lanjut, kebijakan insentif likuiditas makroprudensial sebesar Rp295 triliun (hingga minggu kedua Januari 2025) telah disalurkan untuk memperluas pembiayaan pembangunan dan sektor UMKM. Langkah ini diharapkan dapat mendorong penyaluran kredit yang lebih luas lagi.
BI juga berupaya meningkatkan pembiayaan investasi di luar APBN dan APBD melalui optimalisasi peran Regional Investor Relations. Selain fokus pada sektor padat karya, BI Bali juga meningkatkan sinergi pengendalian inflasi melalui berbagai strategi. Ini termasuk optimalisasi ekosistem hulu-hilir pertanian, efisiensi distribusi komoditas pangan strategis, perluasan digitalisasi sistem pembayaran, elektronifikasi transaksi pemerintah daerah, dan penguatan keamanan serta perlindungan konsumen.
Optimisme Pertumbuhan Ekonomi Bali di Triwulan Pertama 2025
BI Bali optimistis ekonomi Bali akan tumbuh kuat di triwulan pertama tahun 2025, didorong oleh momentum hari besar keagamaan seperti Imlek, Nyepi, dan Idul Fitri. Pertumbuhan ekonomi Bali di tahun 2024 mencapai 5,48 persen, melampaui rata-rata nasional sebesar 5,03 persen. Angka ini menunjukkan ketahanan dan potensi ekonomi Bali dalam menghadapi tantangan global dan domestik.
Sektor Ekspor dan Pariwisata sebagai Penggerak Utama
Salah satu sektor yang berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Bali adalah ekspor, terutama ekspor jasa yang meningkat seiring dengan peningkatan jumlah wisatawan mancanegara. Pada tahun 2024, kunjungan wisatawan asing ke Bali mencapai 6,33 juta orang, meningkat 20,1 persen dibandingkan tahun 2023 (5,27 juta orang). Angka ini bahkan lebih tinggi dibandingkan tahun 2019, sebelum pandemi COVID-19.
BI Bali berkomitmen untuk terus mendukung pertumbuhan ekonomi Bali yang berkelanjutan dan inklusif melalui berbagai strategi dan program. Penguatan sektor padat karya menjadi kunci utama dalam upaya tersebut, diiringi dengan sinergi antar sektor dan optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki oleh Pulau Dewata.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, diharapkan ekonomi Bali akan terus tumbuh positif dan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat Bali.
Kesimpulan
Strategi BI Bali yang fokus pada penguatan sektor padat karya menunjukkan komitmen nyata untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif. Sinergi antar sektor dan optimalisasi investasi menjadi kunci keberhasilan strategi ini. Dengan pertumbuhan ekonomi yang kuat dan berkelanjutan, diharapkan kesejahteraan masyarakat Bali akan terus meningkat.