BI Babel Luncurkan 6 Strategi Jitu Dongkrak Perekonomian Bangka Belitung
Bank Indonesia Perwakilan Babel menyiapkan enam strategi untuk menggenjot perekonomian daerah, termasuk hilirisasi produk pertanian, dukungan UMKM, dan literasi ekonomi digital, guna mengatasi pertumbuhan ekonomi yang melambat.
Pangkalpinang, 10 Februari 2025 - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) berupaya keras meningkatkan perekonomian daerah dengan meluncurkan enam strategi jitu. Langkah ini diambil sebagai respon terhadap pertumbuhan ekonomi yang melambat, meskipun menunjukkan peningkatan di triwulan IV 2024.
Strategi BI Babel untuk Perekonomian Bangka Belitung
Deputi Kepala Perwakilan BI Babel, Benny Okta Tutuarima, menjelaskan bahwa kolaborasi dengan pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya menjadi kunci keberhasilan strategi ini. Keenam strategi tersebut dirancang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan menjaga stabilitas inflasi.
Pertama, BI Babel fokus pada transformasi ekonomi berkelanjutan melalui hilirisasi produk pertanian dan perikanan. Langkah ini bertujuan meningkatkan nilai tambah produk primer Bangka Belitung dan memperluas pasar ekspor komoditas unggulan serta produk hilirnya. Dengan mengolah bahan mentah menjadi produk jadi, diharapkan pendapatan masyarakat akan meningkat signifikan.
Kedua, BI Babel akan memperkuat dukungan fiskal untuk menjaga daya beli masyarakat. Bantuan sosial, subsidi, dan insentif akan menjadi instrumen penting dalam strategi ini. Hal ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat dan mendorong konsumsi domestik.
Ketiga, peningkatan UMKM dan perluasan ekosistem ekonomi keuangan syariah (Eksyar) menjadi fokus utama. Kampanye nasional Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI) dan Gerakan Bangga Wisata Indonesia (GBWI) akan dimaksimalkan untuk mempromosikan produk UMKM dan halal lifestyle. Strategi ini bertujuan untuk memberdayakan pelaku UMKM dan meningkatkan daya saing produk lokal.
Keempat, BI Babel akan mengoptimalkan Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial untuk mendukung penciptaan lapangan kerja. Dengan mendorong permintaan di masyarakat, diharapkan pertumbuhan ekonomi dapat terakselerasi. Kebijakan ini diharapkan dapat memberikan stimulus bagi sektor riil.
Kelima, penguatan sistem pembayaran nontunai, terutama QRIS dan BIFast, menjadi kunci percepatan transaksi dan aktivitas ekonomi. Digitalisasi sistem pembayaran diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan transparansi transaksi ekonomi.
Keenam, BI Babel akan memperluas kegiatan literasi masyarakat. Topik yang dibahas meliputi ekonomi keuangan digital, keuangan inklusif, ekonomi syariah, perlindungan konsumen, kebanksentralan, QRIS, dan Cinta Bangga Paham (CBP) rupiah. Peningkatan literasi keuangan diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pengelolaan keuangan yang baik.
Kinerja Ekonomi Bangka Belitung
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Babel, pada triwulan IV tahun 2024, perekonomian Babel tumbuh sebesar 0,94 persen (yoy), lebih tinggi dari triwulan sebelumnya (0,13 persen yoy). Namun, secara kumulatif Januari hingga Desember 2024, pertumbuhan ekonomi hanya mencapai 0,77 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya (4,38 persen yoy). Faktor-faktor seperti pilkada serentak, liburan sekolah, dan peralihan pegawai honorer menjadi PPPK turut mempengaruhi kinerja ekonomi daerah.
Inflasi tahunan di Babel pada Januari 2025 mengalami deflasi sebesar 0,23 persen (yoy), menurun dibandingkan bulan sebelumnya (0,75 persen yoy). Secara bulanan, Bangka Belitung mengalami deflasi sebesar 0,85 persen (mtm), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami inflasi 0,65 persen (mtm).
BI Babel berharap keenam strategi ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan stabil di Bangka Belitung di masa mendatang, sekaligus menjaga stabilitas harga.