FK UB Dorong Penggunaan 3D Printing untuk Operasi Ortopedi Lebih Akurat
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FK UB) mendorong penggunaan teknologi 3D printing dalam operasi ortopedi untuk meningkatkan akurasi dan mempercepat proses penyembuhan pasien patah tulang dan dislokasi.

Teknologi 3D Printing di Bidang Ortopedi: Inovasi dari FK UB
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FK UB) kini berinovasi dengan memanfaatkan teknologi 3D printing dalam bidang ortopedi. Inovasi ini diprakarsai untuk meningkatkan keakuratan operasi, khususnya pada pasien dengan patah tulang atau dislokasi. Penggunaan teknologi ini diresmikan pada Dies Natalis FK UB ke-51 di Gedung A kampus tersebut.
Bagaimana 3D Printing Meningkatkan Akurasi Operasi?
dr. Domy Pradana Putra, Sp.OT dari FK UB menjelaskan, teknologi 3D printing digunakan untuk menciptakan model tulang pasien yang presisi. Data CT scan pasien diolah untuk menghasilkan cetakan 3D tulang yang identik dengan anatomi pasien. "Jadi, kami membuat 100 persen bentuk tulang, seperti tulang anatomis pada pasien itu. Teknik dari manipulasi reduksi akan semakin tepat," ungkap dr. Domy. Dengan model tulang yang akurat, dokter dapat merencanakan operasi dengan lebih teliti dan meminimalisir risiko kesalahan.
Manfaat 3D Printing dalam Penanganan Dislokasi
Tidak hanya untuk patah tulang, 3D printing juga membantu dalam menangani kasus dislokasi. Model tulang 3D memudahkan manuver pengembalian tulang ke posisi semula, meminimalisir risiko patah tulang tambahan selama proses reposisi. Dr. Domy mencontohkan kasus dislokasi pinggul: "Ketika melakukan penggeseran ke samping ini ada risiko terjadinya patah dan kembalikan pun ada risiko terjadinya patah." Dengan model 3D, risiko tersebut dapat ditekan.
Penerapan dan Dampak Positif 3D Printing
Metode ini telah diterapkan di RSUD Saiful Anwar, Malang, dan dipublikasikan dalam jurnal ilmiah. Penggunaan 3D printing terbukti memangkas waktu operasi sekitar 30-45 menit. "Memang kalau di rumah sakit di luar negeri ada tempat workshop. Jadi, misalnya kecelakaan Senin, dokter di sana langsung membuat 3D printing dan jadinya Selasa. Di hari itu mereka diskusi lalu operasi," tutur dr. Domy. Waktu operasi yang lebih singkat berdampak positif pada proses rehabilitasi dan mempercepat penyembuhan pasien.
Manfaat Lebih Lanjut dan Pengembangan Ke Depan
Selain akurasi dan kecepatan, model tulang 3D juga bermanfaat untuk pembelajaran mahasiswa. "Tulang hasil 3D printing ada di sini, karena kelebihannya untuk pembelajaran itu lebih tahan lama dibandingkan tulang asli. Kalau tulang asli dipakai dan rusak, maka mahasiswa bisa tidak mengetahui bagian mana yang mengalami gangguan," jelas dr. Domy. FK UB berharap inovasi ini akan terus dikembangkan dan diterapkan di lebih banyak rumah sakit di Indonesia.
Kesimpulan
Penggunaan teknologi 3D printing dalam operasi ortopedi merupakan sebuah langkah maju yang signifikan. Inovasi dari FK UB ini tidak hanya meningkatkan akurasi dan efisiensi operasi, tetapi juga mempercepat proses penyembuhan pasien dan memberikan manfaat besar bagi pendidikan kedokteran. Harapannya, teknologi ini dapat diadopsi lebih luas di fasilitas kesehatan Indonesia.