FK Unej Dampingi Undiknas Denpasar Dirikan Fakultas Kedokteran
Universitas Jember (Unej) resmi membantu Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar mendirikan Fakultas Kedokteran, ditandai dengan penandatanganan MoU dan kerja sama pengembangan SDM dan fasilitas.

Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Jember (Unej) resmi membantu Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar dalam mendirikan Fakultas Kedokteran. Kerja sama penting ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Rektor Unej dan Rektor Undiknas, serta perjanjian kerja sama antara Dekan FK Unej dan Wakil Rektor I Undiknas di Gedung Rektorat Unej, Kabupaten Jember, Jumat, 9 Mei 2024.
Kolaborasi ini menjawab kebutuhan Undiknas Denpasar dalam memenuhi persyaratan pendirian Fakultas Kedokteran. Rektor Undiknas, Prof. Nyoman Sri Subawa, menjelaskan bahwa Undiknas telah membentuk satuan tugas khusus untuk membangun FK, termasuk merekrut SDM, membangun klinik, dan menjalin kerja sama dengan rumah sakit di Bali. Namun, pendampingan dari FK yang telah berpengalaman dan memiliki reputasi baik menjadi kunci keberhasilan.
Pemilihan FK Unej sebagai mitra didasari reputasi Unej yang unggul dan kualitas lulusannya. Bahkan, beberapa alumni FK Unej kini menjadi dosen di Undiknas dan turut serta dalam tim penyusun instrumen program studi kedokteran. Prof. Nyoman Sri Subawa berharap kerja sama ini akan berkembang ke sektor lain di masa depan. "Semoga perjanjian kerja sama kali ini bisa berkembang di sektor yang lain," tuturnya.
Kerja Sama Menuju Fakultas Kedokteran Unggul di Bali
Rektor Unej, Iwan Taruna, menyambut baik kerja sama ini dengan menekankan pentingnya kolaborasi antar perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta. Beliau percaya FK Unej, dengan akreditasi unggul dan internasional dari ASIIN, serta Rumah Sakit Pendidikan yang segera beroperasi, mampu memberikan pendampingan yang optimal. "FK Unej sudah terakreditasi unggul bahkan terakreditasi internasional dari ASIIN. Insya Allah, dalam waktu dekat Rumah Sakit Pendidikan kami juga akan beroperasi. Oleh karena itu, saya percaya FK Unej mampu mengemban amanah sebagai pendamping dan pembina pendirian FK Undiknas," katanya.
Setelah penandatanganan MoU dan perjanjian kerja sama, diskusi lebih lanjut dipimpin oleh Wakil Rektor IV Unej, Prof. Bambang Kuswandi. Dekanat FK Unej menyoroti beberapa hal krusial yang perlu segera dipersiapkan Undiknas, terutama kesiapan SDM dosen. Dekan FK Unej, Dr. Ulfah Elfia, menekankan pentingnya dosen di bidang ilmu-ilmu dasar seperti anatomi, histologi, dan parasitologi. "SDM dosen harus segera dipersiapkan, sebagai contoh kewajiban adanya dosen ilmu-ilmu dasar seperti anatomi, histologi, parasitologi, dan lainnya. Tantangannya saat ini jumlah lulusan FK yang mendalami ilmu-ilmu dasar terbilang sedikit dibandingkan dengan yang menempuh pendidikan spesialis," jelasnya.
Selain SDM dosen, Undiknas juga perlu mempersiapkan sarana dan prasarana yang memadai. Tim penyusun instrumen Program Studi Kedokteran Undiknas juga didorong untuk menciptakan kekhasan yang membedakan mereka dari FK lain yang sudah ada. Kekhasan ini akan menjadi faktor penting dalam penyusunan kurikulum.
Kerja sama antara FK Unej dan Undiknas Denpasar ini menandai langkah signifikan dalam pengembangan pendidikan kedokteran di Indonesia. Dengan dukungan dan bimbingan dari FK Unej yang berpengalaman, diharapkan FK Undiknas dapat tumbuh menjadi fakultas kedokteran yang berkualitas dan berkontribusi pada peningkatan layanan kesehatan di Bali.
Proses pendirian Fakultas Kedokteran Undiknas ini tidak hanya melibatkan penyiapan SDM dan infrastruktur, tetapi juga pengembangan kurikulum yang inovatif dan berfokus pada kebutuhan masyarakat Bali. Hal ini menunjukkan komitmen kedua universitas untuk menghasilkan lulusan berkualitas yang mampu menjawab tantangan kesehatan di masa depan.