Garut dan Jepang Jalin Kerja Sama Perdagangan Beras Organik dan Perikanan
Pemerintah Kabupaten Garut dan Kota Sue Machi, Jepang, sepakat menjalin kerja sama perdagangan beras organik dan hasil perikanan untuk memenuhi permintaan pasar Jepang, sekaligus membuka peluang kerja bagi masyarakat Garut.

Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, resmi membuka peluang kerja sama perdagangan baru dengan Pemerintah Kota Sue Machi, Jepang. Kerja sama ini difokuskan pada ekspor beras organik dan hasil perikanan Garut untuk memenuhi permintaan pasar di Jepang. Kesepakatan ini terjalin setelah kunjungan kerja Wali Kota Sue Machi, Shuichi Hiramatsu, ke Garut pada Senin lalu.
Sekretaris Kabupaten Garut, Nurdin Yana, menjelaskan bahwa Wali Kota Hiramatsu sangat tertarik untuk mengembangkan kerja sama perdagangan, khususnya komoditas pangan seperti beras. Hal ini merupakan perkembangan positif dari kerja sama penyaluran tenaga kerja sektor keperawatan yang telah berjalan lancar selama 10 bulan terakhir antara Garut dan Jepang. "Hari ini pak wali kota itu ingin juga melakukan kerja sama, dan membuka beberapa usaha, terutama menyangkut katakanlah tentang pangan beras," ujar Nurdin Yana.
Keberhasilan kerja sama pengiriman tenaga kerja keperawatan ke Jepang menjadi landasan kuat bagi terjalinnya kerja sama baru ini. Suksesnya program tersebut mendorong Pemerintah Kota Sue Machi untuk mengeksplorasi potensi kerja sama di sektor lain, yakni sektor pertanian dan perikanan Garut yang memiliki potensi besar.
Beras Organik Garut Diminati Jepang
Beras organik Garut dinilai memiliki kualitas tinggi, sehat, dan sesuai dengan selera masyarakat Jepang. Meskipun saat ini luas lahan pertanian beras organik di Garut baru sekitar 25 hektare, potensi pengembangannya masih sangat besar mengingat Garut dikenal sebagai "Swiss van Java" dengan lahan pertanian yang luas. Peluang ini perlu ditangkap untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Garut.
Selain beras organik, sektor perikanan juga menjadi fokus kerja sama. Tingginya permintaan ikan laut di Jepang menjadi alasan utama dipilihnya sektor ini. Pemerintah Kabupaten Garut berharap kerja sama ini dapat meningkatkan ekspor hasil perikanan Garut ke Jepang.
Untuk mendukung kerja sama ini, Pemerintah Kabupaten Garut berencana membangun tempat pengolahan ikan agar memenuhi standar kualitas yang diinginkan pasar Jepang. Dukungan politik dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Garut sangat penting untuk merealisasikan rencana ini.
Peluang Kerja Baru bagi Masyarakat Garut
Kerja sama perdagangan ini diharapkan dapat membuka peluang kerja baru bagi masyarakat Garut, tidak hanya di sektor pertanian dan perikanan, tetapi juga sektor lain yang terkait. Nurdin Yana menyatakan, "Bisa saja nanti di Garut akan dibangun pengolahan hasil laut untuk kemudian hasilnya diberangkatkan ke Jepang." Hal ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat Garut.
Pemkab Garut optimistis kerja sama ini akan berjalan sukses dan memberikan manfaat yang signifikan bagi kedua belah pihak. Mereka berharap kerja sama ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Garut dan memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Jepang. "Mudah-mudahan dengan cara seperti begitu ya, apa yang kita ingini khususnya menyangkut masalah penempatan tenaga kerja dapat terealisasi secepatnya dan sebanyak-banyaknya," harap Nurdin Yana.
Potensi Kerja Sama:
- Ekspor beras organik Garut ke Jepang
- Ekspor hasil perikanan Garut ke Jepang
- Pembangunan tempat pengolahan ikan di Garut
- Peningkatan peluang kerja bagi masyarakat Garut
Kerja sama ini menandai babak baru dalam hubungan ekonomi antara Garut dan Jepang, membuka jalan bagi peningkatan ekspor produk lokal dan penciptaan lapangan kerja baru di Garut.