Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Lombok Tengah, Getaran Terasa hingga Bali
Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,2 mengguncang Lombok Tengah, NTB, dan getarannya terasa hingga di beberapa wilayah Bali, tidak berpotensi tsunami.

Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,2 mengguncang Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Minggu sekitar pukul 12.53 WITA. Gempa yang berpusat di 10.54 lintang selatan (LS) dan 116.16 bujur timur (BT) dengan kedalaman 10 kilometer ini, terasa hingga ke beberapa wilayah di Bali, menimbulkan getaran yang dirasakan warga. BMKG memastikan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan bahwa gempa ini merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng. "Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser naik (oblique thrust)," jelasnya dalam keterangan tertulis. Lokasi episentrum gempa berada sekitar 204 kilometer barat daya Kabupaten Lombok Tengah.
Getaran gempa dirasakan di berbagai wilayah di Bali, termasuk Denpasar, Gianyar, Badung, dan Karangasem. Intensitasnya bervariasi, dengan Denpasar merasakan getaran skala II-III MMI (Modified Mercalli Intensity), sedangkan Badung dan Karangasem merasakan skala II MMI. Di NTB sendiri, getaran terasa di Mataram, Lombok Barat, Lombok Timur dengan intensitas yang berbeda-beda.
Dampak Gempa di Bali dan NTB
Di Gianyar, Bali, Agung Indra, seorang warga yang berada di lantai empat sebuah rumah sakit di Kecamatan Sukawati, merasakan getaran gempa. "Meja-meja dan barang lain itu bergoyang, tapi tidak ada kepanikan," ujarnya. Pengalaman ini menggambarkan dampak gempa yang dirasakan masyarakat, meskipun tidak menimbulkan kerusakan signifikan.
BMKG mencatat skala intensitas gempa di Denpasar mencapai II-III MMI, artinya getaran terasa nyata di dalam rumah, seakan-akan ada truk yang lewat. Di Badung dan Karangasem, intensitasnya II MMI, dimana getaran dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan bergoyang. Sementara itu, di NTB, Mataram dan Lombok Barat merasakan intensitas III MMI, dan Lombok Timur intensitas II MMI.
Meskipun getaran gempa terasa di beberapa wilayah, BMKG memastikan tidak ada potensi tsunami. Hal ini tentu menjadi kabar baik bagi masyarakat di daerah yang merasakan getaran gempa.
Penjelasan BMKG Mengenai Gempa
BMKG menjelaskan bahwa gempa bumi ini disebabkan oleh aktivitas subduksi lempeng. Subduksi lempeng adalah proses di mana satu lempeng tektonik bergerak di bawah lempeng lainnya. Proses ini seringkali menjadi pemicu terjadinya gempa bumi, terutama di daerah-daerah yang berada di sekitar zona subduksi.
Analisis mekanisme sumber gempa menunjukkan pergerakan geser naik (oblique thrust). Jenis pergerakan ini menunjukkan adanya kombinasi pergerakan horizontal dan vertikal dari lempeng tektonik. Informasi ini penting untuk memahami karakteristik gempa dan potensi dampaknya.
BMKG terus memantau aktivitas seismik di wilayah tersebut dan memberikan informasi terkini kepada masyarakat. Pemantauan ini penting untuk memastikan keselamatan dan memberikan peringatan dini jika terjadi gempa susulan atau aktivitas seismik lainnya.
Informasi mengenai skala intensitas gempa di berbagai wilayah juga penting untuk mengukur dampak gempa dan mengantisipasi potensi kerusakan. Data ini membantu dalam upaya mitigasi bencana dan kesiapsiagaan menghadapi potensi gempa bumi di masa mendatang.
Kesimpulannya, gempa bumi di Lombok Tengah yang terasa hingga Bali menunjukkan pentingnya sistem peringatan dini dan pemahaman mengenai aktivitas seismik di Indonesia. Meskipun gempa ini tidak menimbulkan kerusakan berarti dan tidak berpotensi tsunami, kejadian ini mengingatkan kita akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam.