Gitar Indonesia Raih Potensi Transaksi Rp7 Miliar di AS
Keikutsertaan dalam NAMM Show 2025 di California menghasilkan potensi transaksi Rp7 miliar bagi produk gitar Indonesia, membuktikan kualitas dan daya saing produk lokal di pasar internasional.

Jakarta, 14 Februari 2025 - Gitar Indonesia berhasil mencuri perhatian dunia internasional! Kementerian Perdagangan, melalui Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Los Angeles, mengumumkan potensi transaksi fantastis senilai 450 ribu dolar AS atau sekitar Rp7 miliar untuk produk gitar Indonesia dalam pameran The National Association of Music Merchants (NAMM) Show 2025 di California, Amerika Serikat (AS). Keberhasilan ini menunjukkan potensi besar industri musik Indonesia di pasar global.
Sukses di NAMM Show 2025
Partisipasi dalam NAMM Show 2025 bukan sekadar ajang pameran. Kepala ITPC LA, Kumara Jati, menjelaskan bahwa tujuan utama adalah memperkuat branding gitar Indonesia di kancah internasional. "Gitar Indonesia yang berkualitas tinggi telah menarik minat para calon buyer dan pengunjung," ujar Jati dalam keterangan resmi. Potensi transaksi yang signifikan menjadi bukti nyata daya tarik produk-produk tersebut.
Keberhasilan ini tak lepas dari kualitas produk yang tinggi. Keahlian para perajin lokal atau craftsmanship menjadi kunci utama. Kemampuan inilah yang membuat banyak produsen gitar kelas dunia melirik Indonesia, khususnya Pulau Jawa, sebagai basis produksi. Sebagai contoh, Bromo Guitars (Taiwan) dan Cort (Korea Selatan) telah mendirikan basis produksi di Jawa Timur.
Kualitas dan Keahlian Lokal
Jati menambahkan, craftsmanship perajin gitar Indonesia telah berhasil menempatkan produk-produk dalam jajaran gitar pilihan musisi, baik lokal maupun internasional. Namun, tantangan selanjutnya adalah meningkatkan pengenalan merek-merek gitar Indonesia itu sendiri di pasar global. Langkah ini penting untuk mendorong pertumbuhan industri musik dalam negeri.
Dalam NAMM Show 2025, tiga produsen gitar Indonesia memamerkan berbagai produk unggulan, mulai dari gitar dan bass buatan tangan, gitar listrik dan akustik premium, hingga gigbag berkualitas tinggi untuk melindungi alat musik selama transportasi. Keragaman produk ini menunjukkan potensi besar industri gitar Indonesia.
Potensi Pasar yang Menjanjikan
Data impor alat musik AS dari Indonesia pada tahun 2024 menunjukkan nilai yang cukup signifikan, yaitu 238 juta dolar AS. Angka ini mewakili 14,5 persen dari total impor alat musik AS dari seluruh dunia yang mencapai 1,63 miliar dolar AS. Bahkan, pada tahun 2022, impor alat musik AS dari Indonesia mencapai 328 juta dolar AS, dari total impor 2 miliar dolar AS. Data ini menunjukkan tren positif dan potensi pasar yang sangat besar bagi produk-produk gitar Indonesia.
Kesimpulan
Partisipasi dalam NAMM Show 2025 menjadi bukti nyata kualitas dan daya saing gitar Indonesia di pasar internasional. Potensi transaksi yang mencapai Rp7 miliar menunjukkan peluang besar untuk pertumbuhan ekspor dan penguatan merek gitar Indonesia di kancah global. Dengan kualitas craftsmanship yang tinggi dan dukungan pemerintah, industri gitar Indonesia memiliki masa depan yang cerah.