UMKM Indonesia: Sukses di Reed Gift Fair Sydney 2025, Buka Peluang Pasar Australia
Produk kerajinan tangan dan peralatan rumah tangga UMKM Indonesia menarik minat pasar Australia di Reed Gift Fair Sydney 2025, membuktikan potensi ekspor yang besar.

Produk kerajinan tangan (handicraft) dan peralatan rumah tangga (homeware) UMKM Indonesia sukses mencuri perhatian di Reed Gift Fair Sydney 2025, pameran dagang business-to-business (B2B) terbesar di Australia yang berlangsung pada 15-18 Februari 2025. Atase Perdagangan (Atdag) KBRI Canberra, Agung Haris Setiawan, mengungkapkan bahwa partisipasi UMKM Indonesia dalam pameran tersebut menghasilkan respon positif dan peluang pasar yang signifikan di Australia.
Kesuksesan UMKM Indonesia di Reed Gift Fair Sydney 2025
Reed Gift Fair Sydney 2025, yang telah berlangsung sejak 1974, menjadi platform ideal bagi UMKM Indonesia untuk memperluas jaringan bisnis dan menembus pasar Australia. Agung Haris Setiawan menekankan bahwa produk-produk handicraft dan homeware Indonesia sangat diminati, terbukti dari lebih dari 50 pertanyaan yang diajukan oleh pembeli potensial dari berbagai kota di Australia, bahkan dari negara lain. Pertanyaan-pertanyaan ini akan segera ditindaklanjuti untuk membuka peluang transaksi lebih lanjut.
Data tahun 2024 menunjukkan ekspor Indonesia untuk produk handicraft, homeware, dan tekstil ke Australia mencapai 264 juta dolar AS. Meskipun angka ini masih kecil dibandingkan dengan total pasar Australia untuk kategori tersebut yang mencapai 12,919 miliar dolar AS, potensi pertumbuhannya sangat besar. Hal ini menunjukkan peluang emas bagi UMKM Indonesia untuk meningkatkan ekspor dan memperkuat posisinya di pasar internasional.
Strategi dan Peluang di Pasar Australia
Keberhasilan UMKM Indonesia di pameran ini tidak terlepas dari kerjasama strategis dengan mitra seperti Two Baskets. Kerja sama ini membuka peluang bagi UMKM untuk masuk ke dalam rantai pasok ritel dan grosir di Australia. Agung juga menyebutkan bahwa tren pasar Australia saat ini mengarah pada peningkatan permintaan produk berbahan alami, ramah lingkungan, dan bernuansa etnik. Hal ini sejalan dengan kualitas dan karakteristik produk-produk UMKM Indonesia.
Meskipun pasar didominasi oleh kompetitor dari Thailand, Vietnam, dan India, Agung optimis bahwa dengan strategi pemasaran yang tepat dan peningkatan kualitas produk, UMKM Indonesia mampu bersaing dan meraih pangsa pasar yang lebih besar. Kualitas produk yang tinggi dan daya tarik etnik menjadi kunci utama untuk memenangkan persaingan.
Dukungan Pemerintah dan Program UMKM Bisa Ekspor
Pemerintah Indonesia, melalui Atase Perdagangan KBRI Canberra, berkomitmen untuk mendukung keberlanjutan ekspor UMKM. Strategi diplomasi perdagangan akan terus diperkuat, dan Atase Perdagangan akan terus menghubungkan UMKM Indonesia dengan mitra bisnis yang tepat. Keberhasilan di Reed Gift Fair Sydney 2025 sejalan dengan program “UMKM Bisa Ekspor”, yang bertujuan meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar internasional melalui inovasi, adaptasi pasar, dan strategi pemasaran yang efektif.
Partisipasi dalam pameran internasional seperti Reed Gift Fair Sydney 2025 merupakan langkah strategis untuk memperkenalkan produk UMKM Indonesia ke pasar global. Dengan memanfaatkan momentum ini, UMKM Indonesia dapat meningkatkan visibilitas, membangun jaringan bisnis, dan akhirnya meningkatkan ekspor produk-produk unggulannya ke Australia dan pasar internasional lainnya.
Kesimpulan
Partisipasi UMKM Indonesia di Reed Gift Fair Sydney 2025 menunjukkan potensi besar ekspor produk-produk handicraft dan homeware ke Australia. Dengan dukungan pemerintah dan strategi pemasaran yang tepat, UMKM Indonesia memiliki peluang untuk terus berkembang dan bersaing di pasar internasional yang kompetitif. Keberhasilan ini juga menjadi bukti nyata bahwa program “UMKM Bisa Ekspor” mampu memberikan dampak positif bagi para pelaku usaha di Indonesia.