Gong Festival Golo Koe 2025: Labuan Bajo Siap Memukau Dunia
Festival Golo Koe 2025 di Labuan Bajo resmi dilaunching, diharapkan mampu mendongkrak pariwisata dan mempererat persaudaraan antar masyarakat.

Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali menjadi sorotan dunia. Pada Jumat, 11 Mei 2024, Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat dan Keuskupan Labuan Bajo secara resmi memulai rangkaian kegiatan Festival Golo Koe 2025 dengan pemukulan gong. Acara ini menandai dimulainya persiapan besar-besaran untuk festival keagamaan yang akan berlangsung pada 10-15 Agustus 2025 mendatang. Pemukulan gong dilakukan oleh Wakil Bupati Manggarai Barat, Yulianus Weng, bersama Uskup Labuan Bajo, Mgr. Maksimus Regus, disusul pelepasan burung merpati dan jalan santai.
Festival Golo Koe, yang telah masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata, diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi perekonomian dan pariwisata Labuan Bajo. Acara ini dirancang tidak hanya sebagai festival keagamaan, tetapi juga sebagai ajang promosi wisata yang dapat dinikmati oleh semua kalangan. Dengan masuknya Festival Golo Koe ke dalam KEN, diharapkan akan semakin banyak wisatawan domestik dan mancanegara yang tertarik untuk berkunjung ke Labuan Bajo.
Kehadiran Festival Golo Koe diharapkan mampu memperkuat posisi Labuan Bajo sebagai destinasi wisata unggulan di Indonesia. Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat dan Keuskupan Labuan Bajo berharap acara ini dapat menjadi contoh nyata bagaimana mengelola kebersamaan melalui sektor pariwisata, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat. Hal ini sejalan dengan harapan Uskup Labuan Bajo yang menginginkan agar pariwisata semakin menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat setempat.
Membangun Pariwisata dan Persaudaraan
Uskup Labuan Bajo, Mgr. Maksimus Regus, menyampaikan harapannya agar Festival Golo Koe dapat menjadi "penghubung" antara pariwisata dan kehidupan masyarakat. "Semoga melalui Festival Golo Koe, pariwisata semakin menjadi bagian dari denyut kehidupan kita dan semakin memperluas akses ke pariwisata, sehingga kita bisa menikmati benefit-benefit yang menjadi dampak dari pariwisata itu sendiri," ujarnya. Beliau menekankan pentingnya festival ini sebagai wadah untuk mempererat persaudaraan dan membangun hubungan yang lebih harmonis antar masyarakat.
Lebih lanjut, Mgr. Maksimus Regus berharap Festival Golo Koe 2025 dapat memberikan warna baru dalam pengelolaan pariwisata di Labuan Bajo. Festival ini diharapkan menjadi contoh bagaimana masyarakat dapat berkolaborasi dan bekerja sama untuk mengembangkan potensi wisata daerahnya. Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan pariwisata Labuan Bajo dapat berkembang secara berkelanjutan dan memberikan manfaat yang optimal bagi semua pihak.
Wakil Bupati Manggarai Barat, Yulianus Weng, juga turut memberikan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan Festival Golo Koe. Keberhasilan penyelenggaraan festival ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah daerah dalam mengembangkan sektor pariwisata dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pemkab Manggarai Barat berkomitmen untuk terus mendukung dan memfasilitasi kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan daya tarik wisata Labuan Bajo.
Harapan untuk Masa Depan
Festival Golo Koe 2025 tidak hanya diharapkan sebagai ajang promosi wisata, tetapi juga sebagai momentum untuk mempererat persaudaraan dan membangun hubungan yang lebih harmonis di tengah masyarakat. "Mudah-mudahan melalui kegiatan ini, daerah kita dan kita semua yang ada di dalamnya, dapat memupuk tumbuhnya persahabatan dan persaudaraan," kata Mgr. Maksimus Regus. Hal ini sejalan dengan semangat kebersamaan dan gotong royong yang menjadi ciri khas masyarakat Indonesia.
Dengan rangkaian kegiatan yang telah dimulai, Festival Golo Koe 2025 menjanjikan sebuah perhelatan yang meriah dan bermakna. Festival ini tidak hanya akan menampilkan keindahan alam Labuan Bajo, tetapi juga kekayaan budaya dan kearifan lokal masyarakatnya. Semoga Festival Golo Koe 2025 dapat menjadi daya tarik wisata yang mampu meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Labuan Bajo.
Selain pemukulan gong dan pelepasan burung merpati, acara peluncuran Festival Golo Koe juga dimeriahkan dengan kegiatan jalan santai yang diikuti oleh masyarakat setempat. Hal ini menunjukkan antusiasme masyarakat terhadap penyelenggaraan festival tersebut. Kesuksesan Festival Golo Koe 2025 diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengembangkan potensi wisata dan mempererat persaudaraan antar masyarakat.
Dengan mengusung tema kebersamaan dan pariwisata, Festival Golo Koe 2025 diharapkan mampu memberikan dampak positif yang luas bagi masyarakat Labuan Bajo dan sekitarnya. Semoga festival ini dapat menjadi contoh nyata bagaimana pariwisata dapat menjadi penggerak ekonomi dan perekat persatuan di tengah masyarakat.