Gubernur Aceh: Akademisi, Pilar Penting Pembangunan Ekonomi
Pj Gubernur Aceh, Safrizal ZA, menekankan pentingnya peran akademisi dalam membangun perekonomian Aceh, khususnya dalam memberikan masukan ilmiah untuk perumusan kebijakan ekonomi dan pengentasan kemiskinan.
Banda Aceh, 05/02 (ANTARA) - Peran akademisi dalam pembangunan ekonomi Aceh mendapat sorotan penting dari Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Safrizal ZA. Dalam sambutannya pada pengukuhan lima guru besar baru Universitas Syiah Kuala (USK) di Banda Aceh, Rabu lalu, Safrizal menegaskan perlunya masukan ilmiah dan kajian mendalam dari akademisi untuk merumuskan kebijakan pemerintah yang efektif.
Peran Akademisi dalam Kebijakan Ekonomi Aceh
Menurut Safrizal, "Peran para akademisi sangat penting dalam memberikan masukan ilmiah bagi perumusan kebijakan ekonomi di Aceh." Ia menekankan bahwa pembangunan ekonomi Aceh tidak bisa berjalan tanpa arahan yang jelas, dan akademisi memiliki peran krusial dalam memastikan setiap kebijakan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Gubernur juga menyoroti pentingnya analisis, kritik, dan solusi yang ditawarkan akademisi untuk mengatasi berbagai tantangan ekonomi di Aceh.
Lebih lanjut, Safrizal mengapresiasi kontribusi USK dalam pembangunan Aceh melalui riset dan pengabdian kepada masyarakat. Ia berharap kolaborasi ini terus berlanjut dan meningkat, sehingga USK semakin berkembang di kancah nasional dan internasional.
Mengatasi Kemiskinan dan Meningkatkan Kesejahteraan
Safrizal juga menyoroti peran akademisi dalam upaya pengentasan kemiskinan. Kajian ilmiah yang komprehensif, menurutnya, sangat dibutuhkan untuk memprediksi langkah strategis dalam mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Aceh. Masukan dari akademisi akan membantu pemerintah dalam mengambil keputusan yang tepat sasaran dan efektif.
Meningkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat
Selain ekonomi, Safrizal juga menekankan pentingnya peran akademisi dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Aceh. Melihat besarnya anggaran yang dialokasikan untuk sektor kesehatan dalam APBA, namun hasil yang dicapai masih perlu dievaluasi. Oleh karena itu, ia berharap akademisi dapat memberikan masukan, mengidentifikasi masalah, dan merumuskan solusi yang efektif untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Aceh.
Kesimpulan
Kesimpulannya, Pj Gubernur Aceh sangat menekankan pentingnya keterlibatan akademisi dalam proses pengambilan kebijakan. Baik dalam pembangunan ekonomi, pengentasan kemiskinan, maupun peningkatan kualitas kesehatan masyarakat, masukan ilmiah dan analisis dari akademisi menjadi kunci keberhasilan pembangunan Aceh. Pemerintah Aceh menyadari bahwa kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan akademisi sangat krusial untuk mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan.