Gubernur Aceh Dukung Penuh Produksi Film Sejarah Kesultanan Aceh dan Turki
Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, mendukung penuh rencana produksi film kolaborasi Indonesia-Turki yang akan mengisahkan hubungan bersejarah Kesultanan Aceh dan Kekaisaran Ottoman, sebuah proyek yang diinisiasi oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon.

Banda Aceh, 13 April 2024 - Sebuah proyek film kolaborasi antara Indonesia dan Turki yang akan mengupas hubungan historis antara Kesultanan Aceh dan Kekaisaran Ottoman telah mendapatkan dukungan penuh dari Gubernur Aceh, Muzakir Manaf. Inisiatif ini, yang digagas oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, selama kunjungannya ke Ankara, Turki, disambut dengan antusiasme tinggi oleh Pemerintah Aceh.
Dukungan tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Biro Adpim Setda Aceh, Akkar Arafat. Pemerintah Aceh menyatakan kesiapannya untuk memberikan dukungan penuh, termasuk membentuk tim ahli untuk meneliti dan memvalidasi sejarah hubungan Aceh dan Ottoman. Hal ini menunjukkan komitmen nyata Aceh dalam melestarikan dan mempromosikan sejarahnya di kancah internasional.
Pembuatan film ini dinilai sangat penting, bukan hanya sebagai bentuk kerja sama budaya semata, tetapi juga sebagai upaya untuk mengangkat kembali kejayaan peradaban Aceh dalam konteks sejarah dunia. Film ini diharapkan dapat menjadi media edukatif bagi generasi muda, sekaligus membangkitkan rasa bangga terhadap warisan leluhur.
Dukungan Penuh dari Pemerintah Aceh
Pemerintah Aceh berkomitmen untuk memfasilitasi produksi film ini dengan menyediakan akses ke berbagai situs sejarah dan manuskrip kuno. Selain itu, para sejarawan dan budayawan lokal akan dilibatkan untuk memastikan keakuratan dan keotentikan cerita yang akan diangkat. Hal ini menunjukkan upaya serius untuk menghasilkan film yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mendidik.
Gubernur Aceh mengapresiasi inisiatif Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang dianggap sebagai bentuk perhatian nyata pemerintah pusat terhadap kekayaan sejarah dan budaya Aceh. Dukungan ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam melestarikan warisan budaya bangsa.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Almuniza Kamal, juga menyatakan kesiapan penuh pihaknya untuk mendukung produksi film ini. Disbudpar Aceh akan berperan aktif dalam menyediakan data sejarah, melibatkan tokoh budaya, dan memfasilitasi akses ke lokasi-lokasi bersejarah yang relevan.
Harapan akan Sinergi yang Kuat
Film ini diharapkan tidak hanya akan meningkatkan popularitas Aceh di mata internasional, tetapi juga berfungsi sebagai media pembelajaran sejarah yang efektif bagi generasi muda. Pemerintah Aceh berharap kolaborasi ini dapat menciptakan sinergi kuat antara pemerintah pusat dan daerah, serta antara Indonesia dan Turki.
Almuniza Kamal menekankan bahwa film ini merupakan momentum besar untuk menunjukkan peran penting Aceh dalam jaringan peradaban Islam global. Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, film ini diharapkan dapat menjadi karya yang berkualitas dan berdampak positif bagi Aceh, Indonesia, dan dunia.
"Kami ingin memastikan bahwa produksi film ini bukan sekadar tontonan, tapi juga menjadi tuntunan sejarah yang mendidik dan membangkitkan kesadaran generasi muda akan warisan kejayaan leluhur mereka," kata Akkar Arafat, Kepala Biro Adpim Setda Aceh. Hal ini menunjukkan komitmen untuk menghasilkan film yang bernilai edukatif dan inspiratif.
Dengan kolaborasi ini, diharapkan terwujud sinergi yang kuat dalam memperkuat hubungan budaya dan sejarah yang telah terjalin sejak berabad-abad antara Kesultanan Aceh dan Kekaisaran Ottoman. Proyek ini menjadi bukti nyata upaya pelestarian dan promosi warisan budaya Aceh di tingkat internasional.
- Pemerintah Aceh siap menyediakan akses ke situs-situs sejarah dan manuskrip kuno.
- Sejarawan dan budayawan lokal akan dilibatkan untuk memastikan keakuratan sejarah.
- Film ini diharapkan menjadi media pembelajaran sejarah yang efektif bagi generasi muda.
- Kolaborasi ini diharapkan memperkuat hubungan budaya antara Indonesia dan Turki.
Melalui film ini, diharapkan dunia dapat lebih mengenal sejarah Aceh dan perannya dalam peradaban Islam global. Ini merupakan langkah penting dalam melestarikan dan mempromosikan warisan budaya Aceh untuk generasi mendatang.