Gubernur Bengkulu Ajak Swasta Bangun Pelabuhan Alternatif, Atasi Darurat Pendangkalan Pulau Baai
Gubernur Bengkulu mengajak swasta membangun pelabuhan alternatif untuk mengatasi pendangkalan dan abrasi di Pelabuhan Pulau Baai yang berdampak pada perekonomian daerah.

Bengkulu, 21 April 2025 - Pendangkalan alur dan abrasi di Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu, telah mengakibatkan krisis kepelabuhanan yang berdampak signifikan pada perekonomian Provinsi Bengkulu. Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, sebagai respon atas permasalahan ini, mengajak sektor swasta untuk berinvestasi membangun pelabuhan alternatif di wilayah Bengkulu. Langkah ini diambil untuk menjamin kelancaran arus barang dan orang, serta mengurangi ketergantungan pada Pelabuhan Pulau Baai yang tengah dalam kondisi darurat.
Kondisi darurat Pelabuhan Pulau Baai ditandai dengan pendangkalan alur sepanjang 1,4 kilometer dan abrasi dinding kolam dermaga. Akibatnya, pada akhir Maret 2025, kapal-kapal, termasuk kapal penyeberangan ke Pulau Enggano, kapal pengangkut BBM Pertamina, dan kapal kargo ekspor, sama sekali tidak dapat keluar masuk pelabuhan. Meskipun pada 15 April 2025 terjadi sedikit perbaikan, kapal-kapal besar masih belum dapat bersandar. Situasi ini menimbulkan kerugian besar bagi bisnis, akses masyarakat pulau terluar, dan perekonomian Bengkulu secara keseluruhan.
Provinsi Bengkulu memiliki potensi besar di bidang kepelabuhanan. Dengan garis pantai sepanjang 525 kilometer yang menghadap Samudera Hindia dan enam kabupaten di pesisir, pembangunan pelabuhan alternatif dinilai sangat penting. Gubernur Helmi Hasan optimistis bahwa swasta akan tertarik berinvestasi, mengingat beberapa perusahaan swasta telah menyatakan kesiapannya untuk membangun pelabuhan alternatif di Bengkulu.
Pelabuhan Alternatif dan Revitalisasi Pulau Baai
Gubernur Bengkulu menekankan pentingnya pembangunan pelabuhan alternatif untuk mengatasi permasalahan di Pelabuhan Pulau Baai. Dengan adanya pelabuhan alternatif, arus keluar masuk komoditas barang dan orang akan tetap lancar meskipun Pelabuhan Pulau Baai mengalami masalah. Beberapa pelabuhan di Kabupaten Seluma, Bengkulu Utara, dan Kaur memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi pelabuhan alternatif yang menunjang kinerja Pelabuhan Pulau Baai.
Pemerintah Provinsi Bengkulu tidak hanya fokus pada pembangunan pelabuhan alternatif, tetapi juga melakukan upaya revitalisasi Pelabuhan Pulau Baai. Kerja sama dengan Pelindo tengah diupayakan untuk melakukan pengerukan alur dan revitalisasi pelabuhan secara menyeluruh. "Ada persoalan alur dan itu menjadi catatan penting dan kemudian ada juga persoalan fungsi pelabuhan ini seakan-akan Pelabuhan Pulau Baai antara ada dan tidak, maka harus kita revitalisasi dan itu sudah direspon oleh dirut Pelindo, akan menyiapkan dana Rp1 triliun untuk revitalisasi, lamanya kurang lebih 2-3 tahun," ujar Gubernur Helmi Hasan.
Revitalisasi Pelabuhan Pulau Baai ditargetkan akan menjadikan pelabuhan tersebut sebagai pelabuhan terbesar di Pulau Sumatera. Proyek revitalisasi ini diharapkan dapat menyelesaikan masalah pendangkalan dan abrasi secara permanen, serta meningkatkan kapasitas dan efisiensi Pelabuhan Pulau Baai.
Pembangunan pelabuhan alternatif dan revitalisasi Pelabuhan Pulau Baai merupakan langkah strategis untuk meningkatkan konektivitas dan perekonomian Provinsi Bengkulu. Dengan adanya pelabuhan yang handal dan efisien, diharapkan arus barang dan orang akan semakin lancar, dan perekonomian Bengkulu akan semakin berkembang.
Potensi Ekonomi Bengkulu dan Peran Swasta
Provinsi Bengkulu memiliki potensi ekonomi yang besar, terutama di sektor kelautan dan perikanan. Pembangunan pelabuhan yang memadai akan sangat mendukung perkembangan sektor-sektor tersebut. Keterlibatan swasta dalam pembangunan pelabuhan alternatif diharapkan dapat mempercepat proses pembangunan dan meningkatkan efisiensi.
Dengan dukungan dari pemerintah dan partisipasi aktif dari sektor swasta, Provinsi Bengkulu optimistis dapat mengatasi permasalahan kepelabuhanan dan meningkatkan daya saing ekonominya. Pembangunan pelabuhan alternatif dan revitalisasi Pelabuhan Pulau Baai merupakan langkah penting untuk mewujudkan Bengkulu sebagai provinsi yang maju dan berkembang.
Langkah ini juga diharapkan dapat membuka peluang investasi baru dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat Bengkulu. Keberadaan pelabuhan yang modern dan efisien akan menarik minat investor untuk berinvestasi di Bengkulu, sehingga dapat meningkatkan perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat.
Keberhasilan pembangunan pelabuhan alternatif dan revitalisasi Pelabuhan Pulau Baai akan berdampak positif bagi seluruh aspek kehidupan masyarakat Bengkulu. Dari sektor ekonomi, pariwisata, hingga sosial budaya, pembangunan ini akan memberikan kontribusi yang signifikan bagi kemajuan Provinsi Bengkulu.
Dengan adanya pelabuhan yang memadai, aksesibilitas masyarakat Bengkulu akan meningkat, baik dalam hal perdagangan, transportasi, maupun pariwisata. Hal ini akan berdampak positif pada peningkatan pendapatan masyarakat dan kesejahteraan hidup mereka.