Wagub Bengkulu Dorong Opsi Revitalisasi Pelabuhan Pulau Baai di Luar Pelindo
Wagub Bengkulu, Mian, mendesak adanya opsi revitalisasi Pelabuhan Pulau Baai selain melalui Pelindo, guna memastikan proyek Rp1 triliun tersebut berjalan tepat waktu dan mengatasi potensi kendala.

Bengkulu, 26 April 2024 - Wakil Gubernur Bengkulu, Mian, menekankan perlunya opsi alternatif revitalisasi Pelabuhan Pulau Baai. Hal ini disampaikan menyusul adanya kekhawatiran atas potensi keterlambatan proyek yang dilakukan oleh PT Pelindo cabang Bengkulu. Proyek revitalisasi ini, yang menelan anggaran Rp1 triliun, merupakan mega proyek pertama di Provinsi Bengkulu dan sangat penting bagi perekonomian daerah.
Pernyataan tersebut disampaikan Mian usai rapat bersama Pemerintah Provinsi Bengkulu, PT Pelindo cabang Bengkulu, dan perwakilan DPRD Provinsi Bengkulu pada Jumat (24/4). Rapat tersebut bertujuan untuk mempercepat proses revitalisasi Pelabuhan Pulau Baai. Mian mengungkapkan keprihatinannya jika Pelindo mengalami kendala dalam menyelesaikan proyek tepat waktu. Oleh karena itu, opsi alternatif menjadi sangat krusial.
"Menjadi pembelajaran betul bersama forkopimda manakala Pelindo kewalahan bekerja tepat waktu, harus ada opsi yang bisa digarap oleh Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu apakah itu kolaboratif BUMD bersama satuan kerja lainya berkaitan dengan Pulau Baai ini yang harus dikemas," ungkap Wagub Mian.
Opsi Revitalisasi Selain Pelindo
Pemerintah Provinsi Bengkulu saat ini tengah berupaya mencari solusi kolaboratif bersama Pelindo untuk memastikan revitalisasi Pelabuhan Pulau Baai berjalan sesuai rencana. Namun, Wagub Mian menegaskan pentingnya memiliki opsi cadangan jika kerja sama dengan Pelindo menemui kendala. "Kita tak mau bertele-tele, ini mesti ada opsi, nantinya sudah ada keputusan akan kita sampaikan kepada bapak gubernur," tegasnya.
Beberapa opsi telah dipertimbangkan, termasuk kemungkinan pengelolaan alur pelayaran yang diserahkan kepada pemerintah daerah atau pihak swasta. Langkah ini diharapkan dapat mengatasi masalah pendangkalan alur yang sering terjadi dan menghambat aktivitas pelabuhan.
Selain itu, Pemerintah Provinsi Bengkulu juga mendorong pengembangan pelabuhan alternatif oleh sektor swasta. Hal ini sebagai langkah antisipatif jika Pelabuhan Pulau Baai mengalami gangguan operasional. Dengan adanya pelabuhan alternatif, aktivitas transportasi laut Bengkulu dapat tetap berjalan meskipun terjadi kendala di Pelabuhan Pulau Baai.
Pentingnya Revitalisasi Pelabuhan Pulau Baai
Revitalisasi Pelabuhan Pulau Baai sangat penting bagi Bengkulu, terutama untuk menunjang aksesibilitas ke Pulau Enggano. Pulau terluar tersebut sangat bergantung pada pelabuhan ini untuk memenuhi kebutuhan pokok, pendidikan, dan kesehatan warganya. Gangguan operasional pelabuhan akan berdampak signifikan pada perekonomian masyarakat Pulau Enggano, khususnya para petani yang mengandalkan pelabuhan untuk menjual hasil pertanian mereka ke Kota Bengkulu.
Proyek revitalisasi senilai Rp1 triliun ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan efisiensi Pelabuhan Pulau Baai, sehingga dapat menunjang pertumbuhan ekonomi Bengkulu dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di Pulau Enggano. Keberadaan opsi alternatif revitalisasi menjadi kunci keberhasilan proyek ini dan menjamin kelancaran aktivitas transportasi laut di Bengkulu.
Pemerintah Provinsi Bengkulu berkomitmen untuk terus berupaya mencari solusi terbaik demi terwujudnya revitalisasi Pelabuhan Pulau Baai yang efektif dan efisien. Dengan adanya opsi alternatif, diharapkan proyek ini dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat optimal bagi masyarakat Bengkulu.