Gubernur Jabar Ingatkan Keamanan Pangan MBG Pasca Keracunan Siswa di Cianjur
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengingatkan pentingnya keamanan pangan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) setelah kasus keracunan massal menimpa puluhan siswa di Cianjur, Jawa Barat.

Bandung, 24 April 2024 - Kasus keracunan makanan yang menimpa puluhan siswa di Cianjur, Jawa Barat, beberapa waktu lalu, menyita perhatian Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Kejadian ini melibatkan program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang menimbulkan kekhawatiran akan keamanan pangan dalam program tersebut. Dedi Mulyadi pun angkat bicara, menekankan pentingnya peningkatan kewaspadaan dan pengawasan terhadap penyedia layanan katering program MBG.
Peristiwa keracunan yang menyebabkan puluhan siswa dari dua sekolah di Cianjur dilarikan ke rumah sakit ini menjadi sorotan utama. Sebanyak 79 siswa, 60 dari MAN I Cianjur dan 19 dari SMP PGRI I Cianjur, mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan dari program MBG. Hal ini mendorong Gubernur Dedi Mulyadi untuk mengingatkan pentingnya aspek higienitas dan keamanan pangan dalam setiap tahapan penyediaan makanan untuk program tersebut.
Dalam pernyataannya, Dedi Mulyadi menekankan perlunya kehati-hatian ekstra dari pihak katering dalam menyiapkan makanan. "Ke depan para penyelenggara harus lebih berhati-hati. Katering yang membuat masakannya harus senantiasa mempertimbangkan aspek-aspek higienitas, keamanan siswa yang akan mengkonsumsi itu. Sebelum dimakan siswa diperiksa dulu," tegas Gubernur Jawa Barat tersebut.
Kewenangan Evaluasi Program MBG
Meskipun menyoroti pentingnya keamanan pangan dalam program MBG, Gubernur Dedi Mulyadi menegaskan bahwa evaluasi menyeluruh terhadap program ini, termasuk katering penyedia makanan, berada di luar kewenangan pemerintah provinsi. Kewenangan tersebut, menurutnya, berada di tangan Badan Gizi Nasional (BGN).
"MBG kan program dari pemerintah pusat jadi yang mengevaluasinya adalah dari lembaganya itu yakni Badan Gizi Nasional," jelasnya. Pernyataan ini memberikan gambaran jelas mengenai alur pengawasan dan evaluasi program MBG, yang menekankan peran sentral BGN dalam memastikan kualitas dan keamanan program tersebut.
Langkah ini diharapkan dapat mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Pemerintah Provinsi Jawa Barat, meskipun tidak memiliki kewenangan langsung dalam evaluasi, tetap berkomitmen untuk mendukung upaya peningkatan keamanan pangan dalam program MBG.
Penyelidikan Polisi dan Dampak Keracunan
Polisi turut serta dalam menangani kasus ini. Kepolisian Resor Cianjur telah melakukan pemeriksaan terhadap 10 orang terkait keracunan yang menimpa puluhan siswa tersebut. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengungkap penyebab pasti keracunan dan memastikan pertanggungjawaban pihak-pihak yang terlibat.
Kejadian ini telah ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur. Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam menangani kasus ini dan memberikan perhatian khusus pada kesehatan para siswa yang menjadi korban.
Kasus ini juga menyoroti pentingnya pengawasan ketat terhadap kualitas dan keamanan pangan, khususnya dalam program-program yang menyasar kelompok rentan seperti anak sekolah. Perlu adanya peningkatan koordinasi dan kerjasama antar instansi terkait untuk memastikan terlaksananya program MBG dengan aman dan terhindar dari kejadian serupa di masa depan.
Langkah-langkah Pencegahan di Masa Mendatang
Untuk mencegah kejadian serupa, diperlukan langkah-langkah konkret yang melibatkan berbagai pihak. Berikut beberapa poin penting yang perlu diperhatikan:
- Peningkatan standar higienitas dan keamanan pangan dalam proses penyiapan makanan oleh pihak katering.
- Penguatan pengawasan dan monitoring terhadap kualitas bahan makanan yang digunakan.
- Pelatihan dan edukasi bagi petugas katering mengenai praktik keamanan pangan yang baik.
- Peningkatan sistem pelaporan dan penanganan kejadian keracunan makanan.
- Kerja sama yang lebih erat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pihak terkait lainnya.
Kejadian keracunan makanan di Cianjur ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak yang terlibat dalam program MBG. Dengan meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, diharapkan kejadian serupa dapat dihindari di masa mendatang dan program MBG dapat berjalan dengan aman dan efektif.