Polres Cianjur Periksa 10 Orang Terkait Keracunan Massal Siswa Akibat MBG
Kepolisian Cianjur periksa 10 orang terkait kasus keracunan massal puluhan siswa setelah mengonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG), sementara seluruh korban telah diperbolehkan pulang.

Sebanyak 79 siswa dari MAN I Cianjur dan SMP PGRI I Cianjur mengalami keracunan massal setelah mengonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Rabu, 23 April 2024. Kejadian ini bermula dari konsumsi MBG yang menyebabkan puluhan siswa mengalami gejala keracunan dan harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang dan Rumah Sakit Bhayangkara Cianjur. Polisi langsung bergerak cepat menyelidiki kasus ini untuk mengungkap penyebab pasti keracunan tersebut.
Polres Cianjur telah memeriksa 10 orang terkait kasus ini. Pemeriksaan melibatkan berbagai pihak, mulai dari penanggung jawab CV penyedia MBG, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kecamatan Cianjur, ahli gizi SPPG, staf, tim pengemas, hingga kurir pengantar makanan. Kasat Reskrim Polres Cianjur, AKP Tono Listianto, menyatakan bahwa penyidik telah mendatangi lokasi kejadian dan mengambil sampel makanan untuk diperiksa di laboratorium.
Proses penyelidikan masih berlangsung dan polisi mengedepankan asas praduga tak bersalah. Hasil uji laboratorium dari sampel makanan yang disita oleh pihak kepolisian diharapkan dapat mengungkap penyebab pasti keracunan massal tersebut. Kerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur dan Labkesda Provinsi Jawa Barat dilakukan untuk mempercepat proses pemeriksaan laboratorium.
Penyelidikan Kasus Keracunan MBG di Cianjur
Polisi telah memeriksa 10 orang terkait kasus keracunan MBG yang menimpa puluhan siswa di Cianjur. Pemeriksaan ini mencakup berbagai pihak yang terlibat dalam proses penyediaan dan pendistribusian MBG, mulai dari pihak penyedia hingga kurir pengantar. AKP Tono Listianto menekankan bahwa proses penyelidikan masih berlangsung dan menunggu hasil uji laboratorium untuk memastikan penyebab keracunan.
Langkah cepat yang dilakukan Polres Cianjur ini menunjukkan keseriusan dalam mengungkap penyebab keracunan dan memastikan keadilan bagi para korban. Dengan memeriksa berbagai pihak yang terlibat, diharapkan investigasi dapat menemukan akar masalah dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Proses pemeriksaan sampel makanan di laboratorium diharapkan dapat memberikan hasil yang akurat dan cepat.
Selain pemeriksaan saksi, penyidik juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di dapur MBG. Sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan telah diamankan dan dikirim ke laboratorium untuk diperiksa. Hasil pemeriksaan laboratorium ini sangat penting untuk menentukan langkah selanjutnya dalam penyelidikan kasus ini.
Proses penyelidikan ini melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur dan Labkesda Provinsi Jawa Barat. Kerja sama antar instansi diharapkan dapat mempercepat proses penyelidikan dan memberikan hasil yang akurat dan terpercaya.
Kondisi Korban dan Perkembangan Kasus
Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur memastikan bahwa seluruh korban keracunan, sebanyak 79 siswa dari MAN I Cianjur dan SMP PGRI I Cianjur, telah diperbolehkan pulang dari rumah sakit. Meskipun sudah diperbolehkan pulang, para siswa tetap mendapat pengawasan dari tenaga kesehatan dari puskesmas terdekat untuk memastikan kondisi kesehatan mereka terus membaik.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Cianjur, Frida Laila Yahya, menjelaskan bahwa kondisi para siswa terus membaik sehingga mereka dapat kembali ke rumah masing-masing. Pengawasan kesehatan yang berkelanjutan diberikan untuk memastikan pemulihan kesehatan mereka dan mencegah kemungkinan komplikasi.
Meskipun semua korban telah diperbolehkan pulang, penyelidikan kasus keracunan ini masih terus berlanjut. Polisi masih menunggu hasil uji laboratorium untuk memastikan penyebab pasti keracunan tersebut. Hasil laboratorium ini akan menjadi dasar untuk menentukan langkah hukum selanjutnya.
Kasus keracunan massal ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah. Langkah-langkah pencegahan akan diambil untuk mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang. Pemeriksaan menyeluruh terhadap sistem penyediaan dan pendistribusian MBG akan dilakukan untuk memastikan keamanan dan kesehatan makanan yang diberikan kepada siswa.
Polres Cianjur berkomitmen untuk mengungkap kasus ini hingga tuntas dan memberikan keadilan bagi para korban. Hasil penyelidikan dan pemeriksaan laboratorium akan diumumkan kepada publik setelah proses pemeriksaan selesai.