Gubernur Jambi Ajak Pejabat Turun Langsung, Dengar Aspirasi Warga Desa Terpencil
Gubernur Jambi, Al Haris, meluncurkan program 'Pejabat Tidur di Dusun' (Partisun) untuk menjemput aspirasi masyarakat di daerah terpencil dan memastikan pembangunan yang merata.

Gubernur Jambi, Al Haris, telah meluncurkan program inovatif bernama 'Pejabat Tidur di Dusun' (Partisun) sebagai upaya untuk menjemput aspirasi masyarakat di daerah terpencil dan sulit dijangkau. Program ini bertujuan untuk memastikan pembangunan yang merata dan responsif terhadap kebutuhan riil warga. Inisiatif ini dijalankan dengan para pejabat yang tidak hanya mengunjungi desa-desa, tetapi juga bermalam di sana untuk merasakan langsung kehidupan dan tantangan yang dihadapi masyarakat.
Pada Selasa, di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, Gubernur Al Haris menjelaskan tujuan utama Partisun. "Tujuan kita (Pertisun) adalah untuk melihat kondisi masyarakat secara langsung di desa-desa, mulai dari ekonomi, infrastruktur jalan maupun pendidikan," ujarnya. Program ini merupakan wujud nyata komitmen pemerintah daerah untuk membangun hubungan yang lebih humanis dan responsif dengan masyarakatnya.
Dengan bermalam di desa, para pejabat dapat berinteraksi langsung dengan warga, memahami permasalahan mereka secara mendalam, dan mencari solusi yang tepat sasaran. Hal ini berbeda dengan pendekatan konvensional yang seringkali hanya berfokus pada data statistik tanpa melihat realita di lapangan. Sistem ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pembangunan dan mengurangi kesenjangan pembangunan antara daerah maju dan tertinggal.
Pembangunan Berbasis Aspirasi Warga di Kerinci
Gubernur Al Haris menekankan komitmennya untuk bersinergi dengan pemerintah Kabupaten Kerinci dalam membangun tiga desa di Kecamatan Siulak Mukai: Desa Pasir Jaya, Lubuk Tabun, dan Sungai Kuning. Program Partisun dijalankan sebagai upaya untuk memastikan bahwa pembangunan di daerah tersebut benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi warga.
Sebagai bentuk dukungan terhadap program ketahanan pangan dan pengembangan ekonomi lokal, Gubernur juga menabur 10 ribu benih ikan di Sungai Siulak Mukai. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat melalui sektor perikanan dan sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
Setelah kegiatan penebaran benih ikan, Gubernur Al Haris berdialog langsung dengan warga. Dalam dialog tersebut, warga menyampaikan berbagai aspirasi dan permasalahan yang mereka hadapi. Beberapa isu yang mengemuka antara lain kondisi jalan yang rusak, terbatasnya akses pendidikan, dan tantangan ekonomi lokal.
Respon Positif Masyarakat dan Kolaborasi Pemerintah
"Kami bersama Bupati Kerinci akan berkolaborasi untuk membangun tiga desa ini agar lebih maju dan sejahtera," kata Gubernur Al Haris menanggapi aspirasi warga. Ia menilai program Partisun telah mendapat respon positif dari masyarakat karena menunjukkan kepedulian pemerintah terhadap daerah terpencil.
Program Partisun diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia. Dengan pendekatan yang humanis dan responsif, program ini mampu menjembatani kesenjangan informasi dan memastikan pembangunan yang berkelanjutan dan berkeadilan. Kolaborasi antara pemerintah provinsi dan kabupaten juga menjadi kunci keberhasilan program ini.
Melalui program ini, pemerintah daerah tidak hanya memberikan bantuan fisik, tetapi juga membangun hubungan yang kuat dan saling percaya dengan masyarakat. Hal ini penting untuk memastikan keberlanjutan pembangunan dan menciptakan kesejahteraan yang berkelanjutan bagi seluruh lapisan masyarakat di Provinsi Jambi.
Dengan melibatkan langsung para pejabat dalam merasakan kehidupan di desa-desa terpencil, program Partisun menjadi contoh nyata bagaimana pemerintah dapat membangun hubungan yang lebih dekat dan responsif terhadap kebutuhan masyarakatnya. Semoga program ini dapat menginspirasi daerah lain untuk menerapkan pendekatan serupa dalam pembangunan daerah.