Gubernur Jateng Ajak Fatayat NU Kembangkan Program Kecamatan Berdaya
Gubernur Jawa Tengah mengajak Fatayat NU berkolaborasi dalam pengembangan program Kecamatan Berdaya untuk memberdayakan perempuan dan masyarakat di 35 kabupaten/kota.

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, mengajak organisasi kemasyarakatan Fatayat Nahdlatul Ulama untuk berperan aktif dalam pembangunan daerah melalui program unggulan, Kecamatan Berdaya. Ajakan ini disampaikan saat beliau menghadiri acara peringatan Harlah ke-75 dan Halal bihalal Fatayat NU Jateng di Tegal, Minggu, 4 Mei 2024. Beliau menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan organisasi masyarakat untuk mencapai kemajuan yang signifikan.
Dalam sambutannya, Gubernur Luthfi menjelaskan bahwa pembangunan Jawa Tengah tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi semata. Kerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota, pemangku kepentingan, dan organisasi masyarakat seperti Fatayat NU sangat krusial. Program Kecamatan Berdaya, menurutnya, merupakan wadah yang tepat untuk mewadahi potensi tersebut.
"Di provinsi sudah punya program Kecamatan Berdaya. Di dalamnya ada perempuan-perempuan yang kami berikan program membikin ekonomi kreatif," ungkap Gubernur Luthfi. Ia berharap Fatayat NU dapat berkontribusi aktif dalam mengembangkan program ini di seluruh kecamatan di 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah.
Fatayat NU dan Peran Pentingnya dalam Kecamatan Berdaya
Gubernur Luthfi memaparkan visi program Kecamatan Berdaya sebagai pusat pemberdayaan berbagai kelompok masyarakat, termasuk perempuan, anak, pemuda, dan disabilitas. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, bahkan beberapa kementerian, siap mendukung program-program pemberdayaan tersebut. Lebih lanjut, Gubernur Luthfi juga membuka kesempatan bagi Fatayat NU untuk memberikan masukan dan gagasan pembangunan demi terwujudnya Indonesia Emas 2045.
Ia juga menjelaskan rencana pembangunan jangka menengah daerah. "Pada tahun 2025, fokusnya akan pada pembangunan infrastruktur. Kemudian, pada tahun 2026 diarahkan pada swasembada pangan dan persoalan pengentasan kemiskinan yang harus diselesaikan secara komprehensif dan holistik," jelas mantan Kapolda Jateng tersebut. Kolaborasi dengan Fatayat NU diharapkan dapat mempercepat pencapaian target pembangunan tersebut.
Dukungan dari Fatayat NU sangat penting mengingat pengalaman dan jaringan organisasi tersebut di akar rumput. Dengan melibatkan Fatayat NU, diharapkan program Kecamatan Berdaya dapat menjangkau lebih banyak masyarakat dan memberikan dampak yang lebih luas.
Dukungan Fatayat NU untuk Program Pemerintah
Ketua Umum Pimpinan Pusat Fatayat Nahdlatul Ulama, Margaret Aliyatul Maimunah, menyambut positif ajakan Gubernur Jawa Tengah. Ia menyatakan kesiapan Fatayat NU untuk mendukung program-program pemerintah, khususnya dalam pengentasan kemiskinan dan stunting.
"Menjadi ibu rumah tangga itu juga tidak sekadar selesai pada pekerjaan rumah tetapi harus bisa meningkatkan kualitasnya karena harus melahirkan generasi penerus bangsa. Kami siap mendukung program-program pemerintah, khususnya pengentasan kemiskinan dan stunting," tegas Margaret. Pernyataan ini menunjukkan komitmen Fatayat NU untuk berkontribusi aktif dalam pembangunan nasional.
Fatayat NU melihat pemberdayaan perempuan tidak hanya terbatas pada peran di ruang publik, tetapi juga mencakup peran perempuan sebagai ibu rumah tangga yang berperan penting dalam membentuk generasi penerus bangsa. Dengan demikian, kolaborasi antara Fatayat NU dan pemerintah diharapkan dapat menciptakan sinergi positif dalam pembangunan Jawa Tengah.
Program Kecamatan Berdaya diharapkan dapat menjadi model pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif, melibatkan seluruh elemen masyarakat untuk mencapai kesejahteraan bersama. Kolaborasi antara pemerintah dan organisasi masyarakat seperti Fatayat NU menjadi kunci keberhasilan program ini.