Gubernur Jateng Dukung Revitalisasi Pasar Boja Kendal Rp2 Miliar
Gubernur Jawa Tengah mendorong revitalisasi Pasar Boja, Kendal senilai Rp2 miliar untuk kenyamanan pedagang dan pembeli serta peningkatan perekonomian lokal.

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, mendukung penuh revitalisasi Pasar Boja di Kabupaten Kendal. Hal ini disampaikan langsung oleh Gubernur setelah mendengarkan keluhan para pedagang Pasar Boja terkait kondisi pasar yang memprihatinkan. Peninjauan langsung ke Pasar Boja pada Jumat lalu menjadi bukti komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan para pedagang.
Kondisi Pasar Boja yang membutuhkan perbaikan mendesak menjadi alasan utama revitalisasi ini. Banyak bagian bangunan yang perlu diperbaiki, terutama atap yang bocor dan saluran pembuangan air yang kurang memadai. Para pedagang, seperti Sumirah, mengeluhkan genangan air di dalam kios saat hujan. Kondisi ini jelas mengganggu aktivitas jual beli dan mengancam kenyamanan para pedagang.
Revitalisasi Pasar Boja diharapkan mampu meningkatkan kondisi sarana pendukung perekonomian di wilayah Boja. Dengan pasar yang lebih representatif, diharapkan aktivitas ekonomi di daerah tersebut dapat meningkat pesat. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan sektor ekonomi lokal.
Revitalisasi Pasar Boja: Anggaran dan Target
Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari, memastikan bahwa rencana revitalisasi Pasar Boja akan direalisasikan melalui anggaran perubahan. Dana yang dibutuhkan diperkirakan mencapai Rp2 miliar. Targetnya, revitalisasi Pasar Boja dapat dimulai pada tahun ini.
Anggaran sebesar Rp2 miliar tersebut akan digunakan untuk memperbaiki berbagai kerusakan di Pasar Boja, terutama pada bagian atap dan saluran pembuangan air. Perbaikan ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan pasar yang lebih nyaman dan aman bagi para pedagang dan pembeli.
Dengan revitalisasi ini, diharapkan Pasar Boja yang merupakan pasar tipe A dengan 1.142 pedagang dan omzet bulanan mencapai Rp22,935 miliar, dapat berfungsi lebih optimal. Peningkatan kenyamanan akan berdampak pada peningkatan aktivitas ekonomi di pasar tersebut.
Kondisi Pasar Boja dan Dampak Revitalisasi
Pasar Boja, sebagai pasar tipe A, memiliki peran penting dalam perekonomian Kabupaten Kendal. Dengan jumlah pedagang mencapai 1.142 orang dan omzet tahunan sekitar Rp275,266 miliar, pasar ini menjadi pusat aktivitas ekonomi di wilayah tersebut.
Namun, kondisi fisik pasar yang memprihatinkan perlu segera ditangani. Revitalisasi diharapkan mampu meningkatkan kenyamanan pedagang dan pembeli, sehingga aktivitas ekonomi dapat berjalan lebih lancar dan produktif. Perbaikan infrastruktur pasar juga akan meningkatkan daya tarik pasar dan menarik lebih banyak pengunjung.
Selain revitalisasi pasar, Gubernur Jateng juga memanfaatkan kunjungan kerjanya untuk mengecek harga-harga komoditas bahan pokok menjelang Idul Fitri 1446 H. Hasilnya, belum ditemukan kenaikan harga yang signifikan.
Revitalisasi Pasar Boja bukan hanya sekadar perbaikan fisik bangunan, tetapi juga merupakan investasi jangka panjang untuk meningkatkan perekonomian di Kabupaten Kendal. Dengan pasar yang lebih modern dan nyaman, diharapkan perekonomian lokal dapat tumbuh lebih pesat dan kesejahteraan masyarakat dapat meningkat.