Gubernur Kaltim Ajak Masyarakat Jadi 'Pejuang Subuh', Raih Berkah Ramadan
Gubernur Kaltim, Rudy Masud, mengajak masyarakat Kaltim menjadi 'Pejuang Subuh' dengan rajin salat subuh berjamaah, menekankan pentingnya menjaga salat subuh untuk pembentukan karakter dan kedisiplinan, serta memberikan program umrah gratis bagi marbot ma

Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Masud, mengajak seluruh masyarakat Kalimantan Timur untuk menjadi 'Pejuang Subuh' dengan meramaikan masjid untuk melaksanakan salat subuh berjamaah. Ajakan ini disampaikan pada Rabu, 5 Maret 2024, dalam kegiatan salat subuh berjamaah di Masjid Baitul Muttaqin Islamic Center, Samarinda. Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Gubernur, Seno Aji, Sekretaris Daerah Kaltim, Sri Wahyuni, dan para pegawai Pemprov Kaltim. Salat subuh dipimpin oleh Ustaz Asrof, dengan tausiah disampaikan oleh Ketua MUI Kaltim, H. Muhammad Rasyid, yang menekankan pentingnya mengendalikan hawa nafsu selama Ramadan.
Kegiatan tersebut tidak hanya diisi dengan salat subuh berjamaah, tetapi juga dilanjutkan dengan dialog interaktif bersama remaja masjid dan pemuda Kaltim. Hal ini menunjukkan komitmen Gubernur untuk melibatkan generasi muda dalam memperkuat nilai-nilai keagamaan. Gubernur Rudy Masud secara langsung menekankan pentingnya menjaga konsistensi salat subuh sebagai pondasi karakter dan kedisiplinan. Beliau juga menyampaikan apresiasi kepada para marbot masjid dengan mencanangkan program umrah gratis.
Lebih lanjut, Gubernur Rudy Masud juga berharap agar setiap masjid dan langgar memiliki sertifikasi atau identitas yang jelas untuk mendukung program umrah gratis tersebut. Selain sebagai tempat ibadah, Gubernur juga mendorong masjid untuk menjadi pusat pendidikan dan pembinaan masyarakat, serta menekankan pentingnya menghargai keberagaman dan pemuka agama lain di Indonesia. Inisiatif ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung kerukunan antar umat beragama.
Menjaga Salat Subuh: Pilar Karakter dan Kedisiplinan
Dalam tausiahnya, Gubernur Rudy Masud menyampaikan pesan pentingnya menjaga salat subuh. "Jaga Subuhnya! Karena siapa yang mampu menjaga salat Subuhnya, maka ia akan mendapatkan banyak manfaat," ujarnya. Pernyataan ini menekankan manfaat spiritual dan dampak positif dari konsistensi dalam menjalankan ibadah salat subuh. Pesan ini diharapkan dapat menginspirasi masyarakat untuk lebih disiplin dan konsisten dalam menjalankan ibadah.
Program umrah gratis bagi para marbot masjid juga menjadi bentuk apresiasi atas dedikasi mereka dalam menjaga dan merawat masjid. Hal ini menunjukkan kepedulian pemerintah terhadap para petugas masjid yang berperan penting dalam kehidupan keagamaan masyarakat. Pemberian insentif ini diharapkan dapat meningkatkan semangat dan motivasi para marbot dalam menjalankan tugasnya.
Selain itu, Gubernur juga menekankan pentingnya peran masjid sebagai pusat pendidikan dan pembinaan masyarakat. Masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai wadah untuk menumbuhkan nilai-nilai positif dan memperkuat persatuan di tengah masyarakat. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam membangun masyarakat yang beriman dan berakhlak mulia.
Dialog Interaktif: Masa Depan Pendidikan Kaltim
Sesi dialog interaktif dengan remaja masjid dan pemuda Kaltim menjadi bagian penting dari acara tersebut. Pertanyaan dari para siswa SMA Negeri 3 Samarinda, Muhammad Tegar dan Andromeda, mengenai visi Kaltim di bidang pendidikan dijawab langsung oleh Gubernur. Gubernur Rudy Masud menegaskan komitmennya untuk memastikan seluruh anak di Kaltim mendapatkan pendidikan minimal hingga 16 tahun, bahkan hingga jenjang S3.
Pertanyaan lain dari Lilis, pengurus Islamic Center, mengenai kiat agar terbiasa melaksanakan salat subuh di masjid, dijawab dengan menekankan pentingnya niat yang tulus dalam beribadah. "Sama seperti puasa, meskipun kita tidak sahur, tetapi jika sudah berniat, maka puasa tetap sah dan tuntas. Begitu pula dalam kehidupan, niat adalah hal utama," jelas narasumber. Jawaban ini memberikan perspektif yang penting tentang pentingnya niat dan kesungguhan dalam menjalankan ibadah.
Acara ditutup dengan salat sunah berjamaah yang dipimpin oleh Imam Besar Islamic Center. Kegiatan ini diharapkan dapat menginspirasi masyarakat untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT dan menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan spiritual dan intelektual. Inisiatif ini merupakan contoh nyata bagaimana pemerintah daerah berupaya untuk mendukung dan memperkuat nilai-nilai keagamaan di tengah masyarakat.
Secara keseluruhan, kegiatan ini menunjukkan komitmen Gubernur Kalimantan Timur dalam membangun masyarakat yang religius, disiplin, dan berpendidikan. Ajakan untuk menjadi 'Pejuang Subuh' bukan hanya sekedar ajakan untuk menjalankan ibadah, tetapi juga sebagai upaya untuk membangun karakter dan kedisiplinan masyarakat Kalimantan Timur.