Gubernur Kaltim Revitalisasi Masjid: Jadikan Basis Layanan Umat dan Pusat Pendidikan
Gubernur Kaltim, Rudy Mas'ud, revitalisasi masjid se-Kaltim, fokuskan sebagai pusat layanan umat, termasuk fasilitas publik dan pendidikan non-formal, serta gagas program 'Gerakan Subuh Berjamaah'.

Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Rudy Mas'ud, meluncurkan program revitalisasi masjid di seluruh provinsi. Program ini bertujuan untuk mengubah masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat layanan masyarakat yang komprehensif, mencakup fasilitas publik dan pendidikan non-formal. Inisiatif ini diluncurkan setelah Gubernur melakukan Safari Ramadhan di Masjid Darun Ni'mah, Samarinda, Kalimantan Timur.
"Kami bakal memperbaiki fasilitas di masjid-masjid, terutama masjid Jami yang berada di pinggir jalan, serta rumah ibadah lainnya. Fokus utama adalah pembenahan MCK agar lebih layak, sehingga musafir dapat beristirahat dengan nyaman, dan masjid dapat berfungsi sebagai rest area mumpuni," ujar Gubernur Rudy di Samarinda, Senin.
Langkah ini diambil sebagai respons atas permasalahan masjid yang seringkali tutup di luar waktu ibadah, sehingga potensial sebagai fasilitas publik bagi masyarakat dan musafir kurang dimanfaatkan secara optimal. Program revitalisasi ini diharapkan dapat mengatasi kekurangan tersebut dan meningkatkan peran masjid dalam kehidupan masyarakat.
Revitalisasi Masjid: Lebih dari Sekedar Tempat Ibadah
Program revitalisasi masjid di Kaltim tidak hanya berfokus pada perbaikan fisik bangunan. Gubernur Rudy Mas'ud menekankan pentingnya peran masjid sebagai pusat kegiatan sosial dan pendidikan. Ia mendorong agar masjid dapat dimanfaatkan sebagai tempat penyelenggaraan pendidikan non-formal dan berbagai kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
Dengan adanya fasilitas yang memadai dan program-program yang terstruktur, diharapkan masjid dapat menjadi tempat berkumpul dan belajar bagi masyarakat. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kaltim melalui berbagai program pembangunan.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Gubernur Rudy Mas'ud berkoordinasi dengan para kepala daerah di kabupaten dan kota se-Kaltim. Kerjasama antar pemerintah daerah ini diharapkan dapat mempercepat dan memperluas dampak positif program revitalisasi masjid.
Harapannya, seluruh masjid di Kaltim dapat menjadi tempat yang ramah dan inklusif bagi semua kalangan, baik musafir, masyarakat lokal, maupun pengunjung dari luar daerah dan negara. Dengan demikian, masjid dapat menjadi simbol persatuan dan kebersamaan dalam masyarakat Kaltim.
Gerakan Subuh Berjamaah: Menumbuhkan Kedisiplinan
Selain revitalisasi masjid, Pemerintah Provinsi Kaltim juga meluncurkan program 'Gerakan Subuh Berjamaah'. Program ini bertujuan untuk menumbuhkan kedisiplinan, terutama di kalangan pelajar.
Gubernur Rudy Mas'ud menjadikan kegiatan ini sebagai bagian dari ekstrakurikuler di sekolah-sekolah, yang diprogramkan bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat. Dengan demikian, program ini diharapkan dapat terintegrasi dengan sistem pendidikan formal.
"Gerakan Subuh Berjamaah harus dipacu menjadi kebiasaan. Kami ingin melatih kedisiplinan anak-anak sejak dini. Ini merupakan kebiasaan hebat yang dibekali sedari sekarang sebelum mereka melanjutkan ke jenjang pendidikan yang menuntut kedisiplinan," jelas Rudy Mas'ud.
Program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kedisiplinan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai keagamaan dan sosial sejak usia dini. Dengan demikian, program ini diharapkan dapat berkontribusi pada pembangunan karakter generasi muda Kaltim.
Dengan adanya program revitalisasi masjid dan Gerakan Subuh Berjamaah, Pemerintah Provinsi Kaltim menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas kehidupan beragama dan bermasyarakat di Kalimantan Timur. Kedua program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat Kaltim.