Gubernur Khofifah Ajak Perempuan Muda Jatim Lestarikan Lingkungan
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengajak perempuan muda untuk aktif dalam pelestarian lingkungan dan mengapresiasi peluncuran buku pedoman pengelolaan sampah.

Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa, mengajak perempuan muda untuk berperan aktif dalam upaya pelestarian lingkungan. Ajakan tersebut disampaikan saat beliau menghadiri Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) I Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (PWNA) Jatim periode 2022-2026 di Sidoarjo, Sabtu, 26 April 2024.
Dalam kesempatan tersebut, Khofifah mengapresiasi peluncuran dua buku bertema lingkungan berjudul 'Bersama Menjaga Bumi' dan 'Merdeka Sampah'. Peluncuran ditandai dengan penandatanganan bersama Ketua Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah (PPNA), Ariati Dina Puspitasari, dan Ketua PWNA Jatim, Desi Ratna Sari. Acara ini menjadi momentum penting dalam mendorong peran perempuan muda dalam mengatasi isu lingkungan yang semakin kompleks.
"Dua buku ini luar biasa. Ini bisa menjadi referensi penting dalam memilah dan memilih sampah, sehingga dapat mengurangi dampak terhadap lingkungan," ujar Khofifah, menekankan pentingnya peran perempuan dalam gerakan pelestarian lingkungan.
Peran Perempuan Muda dalam Pengelolaan Sampah
Khofifah menegaskan bahwa persoalan sampah saat ini telah menjadi isu global. Oleh karena itu, upaya pengelolaan sampah melalui prinsip Reduce, Reuse, dan Recycle (3R) harus diperkuat. Beliau juga meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jatim untuk memetakan potensi kerja sama dengan PWNA Jatim dalam bidang lingkungan. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam melibatkan organisasi perempuan dalam program-program lingkungan.
Lebih lanjut, Gubernur Khofifah menyatakan, "Program yang dirilis hari ini memiliki makna besar, tidak hanya untuk Jawa Timur, tapi juga untuk Indonesia dan dunia." Pernyataan ini menggarisbawahi pentingnya peran perempuan muda dalam gerakan lingkungan global.
Selain isu lingkungan, Khofifah juga memberikan dukungan terhadap Program Nakulima (Nasyiatul Aisyiyah Mendukung Persalinan Normal), yang dinilai selaras dengan Program KIP Putri Jawara Dinas Sosial Jatim. Khofifah berharap adanya pemetaan kemungkinan kerja sama pemberdayaan perempuan antara Pemprov Jatim dan PWNA Jatim.
Penguatan Keluarga dan Ketahanan Digital
Dalam sambutannya, Khofifah juga menekankan pentingnya penguatan keluarga dalam menghadapi tantangan modern. "Tiang keluarga harus dikuatkan, baik oleh istri maupun suami. Keduanya berfungsi penting dalam pengasuhan anak," ujarnya. Pernyataan ini menunjukkan perhatian Khofifah terhadap peran perempuan dalam keluarga dan masyarakat.
Beliau juga mengingatkan pentingnya ketahanan keluarga dalam menghadapi disrupsi teknologi digital. Era digital menuntut keluarga untuk mampu beradaptasi dan memanfaatkan teknologi secara bijak. Khofifah mendorong kolaborasi antara pemerintah dan organisasi perempuan untuk mempersiapkan keluarga menghadapi tantangan ini.
Ketua PWNA Jatim, Desi Ratna Sari, menegaskan komitmen organisasi untuk mendukung Jawa Timur sebagai Gerbang Baru Nusantara. Program Nakulima, menurutnya, bertujuan memperkuat ketahanan keluarga melalui dukungan terhadap perempuan. "Kami yakin keluarga adalah pusat peradaban. Keluarga yang kuat akan melahirkan masyarakat yang tangguh," kata Desi.
Kerja Sama dan Nota Kesepahaman
Dalam rangkaian kegiatan Muskerwil, dilakukan pula penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PWNA Jatim dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan (P3AK) Provinsi Jawa Timur, serta Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur. Kerja sama ini menunjukkan komitmen bersama dalam pemberdayaan perempuan dan pengembangan literasi.
Secara keseluruhan, acara Muskerwil I PWNA Jatim ini menjadi bukti nyata komitmen bersama dalam upaya pelestarian lingkungan dan pemberdayaan perempuan. Kolaborasi antara pemerintah dan organisasi perempuan diharapkan dapat menghasilkan dampak yang signifikan bagi pembangunan Jawa Timur yang berkelanjutan.