Gubernur Khofifah Resmikan DAM Boreng Lumajang: Pulihkan Produksi Pertanian dan Ketahanan Pangan
Gubernur Jawa Timur meresmikan DAM Boreng senilai Rp13,1 miliar untuk memulihkan produktivitas pertanian di Lumajang setelah 4 tahun mengalami kerusakan dan ancaman ketahanan pangan.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, baru-baru ini meresmikan DAM Boreng di Kabupaten Lumajang. Peresmian ini menandai upaya pemulihan produktivitas pertanian di tiga desa yang selama empat tahun terakhir terdampak kerusakan DAM tersebut. Perbaikan DAM Boreng, yang menelan biaya Rp13,1 miliar dari APBD Provinsi Jawa Timur tahun anggaran 2024, bertujuan untuk mengembalikan aliran air ke lahan pertanian dan mewujudkan ketahanan pangan di wilayah tersebut. Perbaikan ini menjawab pertanyaan "Apa", "Siapa", "Di mana", "Kapan", "Mengapa", dan "Bagaimana" dengan jelas: Apa yang diperbaiki? DAM Boreng. Siapa yang meresmikan? Gubernur Khofifah. Di mana? Lumajang, Jawa Timur. Kapan? Sabtu, 8 Maret 2024. Mengapa? Untuk memulihkan produktivitas pertanian dan ketahanan pangan. Bagaimana? Dengan renovasi menggunakan dana APBD.
Kerusakan DAM Boreng yang jebol mengakibatkan terhentinya aliran air dari Kali Asem ke lahan pertanian seluas 306 hektare di Desa Boreng, Desa Blukon, dan Kelurahan Rogotrunan. Hal ini berdampak signifikan pada perekonomian lokal, terutama sektor pertanian yang menjadi mata pencaharian utama masyarakat di tiga desa tersebut. Akibatnya, petani mengalami gagal panen dan kerugian besar selama bertahun-tahun. Kondisi ini mengancam serius ketahanan pangan di wilayah tersebut, terutama saat musim kemarau tiba.
Renovasi DAM Boreng diharapkan mampu mengatasi masalah tersebut. Dengan kembali lancarnya aliran air irigasi, diharapkan produktivitas pertanian dapat meningkat secara signifikan. Pemprov Jatim berharap proyek ini dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan berkontribusi pada ketahanan pangan nasional, mengingat Jawa Timur sebagai lumbung pangan dan penghasil padi terbesar di Indonesia. Peresmian ini juga menunjukkan kolaborasi yang baik antara Pemprov Jatim dan Pemkab Lumajang dalam menangani infrastruktur kritis yang berdampak langsung pada masyarakat.
Pemulihan Produktivitas Pertanian di Lumajang
DAM Boreng memiliki peran krusial dalam menunjang pertanian di tiga desa tersebut. Selama empat tahun terakhir, kerusakan DAM ini menyebabkan penurunan drastis produktivitas pertanian dan kerugian ekonomi bagi para petani. "Situasi itu menimbulkan ancaman serius terhadap ketahanan pangan di wilayah tersebut mengingat sebagian besar masyarakat setempat bergantung pada pertanian," ujar Khofifah. Dengan selesainya renovasi, diharapkan petani dapat kembali bercocok tanam secara optimal dan meningkatkan hasil panen.
Renovasi DAM Boreng bukan hanya sekadar perbaikan infrastruktur, tetapi juga investasi untuk masa depan pertanian di Lumajang. Proyek ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan petani melalui rehabilitasi infrastruktur sumber daya air. Khofifah berharap Pemkab Lumajang dapat memanfaatkan infrastruktur ini sebaik mungkin untuk memberikan nilai tambah bagi daerah dan meningkatkan produksi pertanian.
"DAM Boreng merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan petani melalui kegiatan rehabilitasi infrastruktur sumber daya air yang memadai," tegas Khofifah. Ia juga menekankan pentingnya DAM Boreng dalam memperkuat ketahanan pangan dan ketahanan air di wilayah tersebut.
Dampak Positif bagi Petani
Para petani di Desa Blukon, misalnya, menyambut gembira selesainya renovasi DAM Boreng. Mulyadi, seorang petani padi dan palawija, mengungkapkan rasa syukur dan terima kasihnya kepada Pemprov Jatim dan Pemkab Lumajang. "DAM Boreng ibarat jantungnya petani Boreng dan Blukon karena sangat membantu sekaligus memperbaiki hasil panen petani," katanya. Pernyataan ini menggambarkan dampak positif langsung yang dirasakan oleh petani setelah bertahun-tahun mengalami kesulitan akibat kerusakan DAM.
Keberhasilan renovasi DAM Boreng diharapkan dapat menjadi contoh bagi proyek-proyek infrastruktur lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan ketahanan pangan. Kolaborasi antara pemerintah provinsi dan kabupaten dalam proyek ini menunjukkan pentingnya sinergi dalam mengatasi masalah infrastruktur kritis yang berdampak luas pada kehidupan masyarakat.
Dengan berfungsinya kembali DAM Boreng, diharapkan tidak hanya produktivitas pertanian meningkat, tetapi juga perekonomian masyarakat sekitar akan kembali pulih. Proyek ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam mendukung sektor pertanian dan mewujudkan ketahanan pangan di Jawa Timur.
Keberhasilan proyek ini diharapkan dapat menginspirasi pembangunan infrastruktur serupa di daerah lain yang membutuhkan perbaikan sistem irigasi untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan ketahanan pangan.