Gubernur Malut Desak PT Nico Prioritaskan Kesejahteraan Petani Kelapa
Gubernur Maluku Utara meminta PT Nico meningkatkan kesejahteraan petani kelapa di Halmahera Utara, seiring ekspansi perusahaan yang menjanjikan ribuan lapangan kerja baru.

Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos, mendesak PT Natural Indococonut Organik (Nico) untuk memprioritaskan peningkatan kesejahteraan petani kelapa di Halmahera Utara. Permintaan ini disampaikan usai kunjungannya ke pabrik PT Nico pada Rabu, 26 Maret 2024. Kunjungan tersebut dilakukan sebagai bentuk perhatian terhadap potensi sumber daya alam (SDA) kelapa yang melimpah di wilayah tersebut. Sherly Laos menekankan pentingnya perhatian terhadap petani yang selama ini dianggap kurang diperhatikan.
Dalam kunjungannya, Gubernur didampingi Wakil Gubernur Maluku Utara, Sarbin Sehe, disambut langsung oleh GM PT Nico, Nanang Rasmadi. Rombongan melakukan company tour untuk memahami lebih dekat sejarah dan operasional PT Nico. Gubernur juga menanyakan beberapa hal teknis dan strategis terkait tata kelola perusahaan dan perkembangan industri kelapa. Pihak manajemen PT Nico memaparkan standar prosedur operasional K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) yang terorganisir, menunjukkan komitmen perusahaan terhadap keselamatan karyawan.
Gubernur Sherly Laos menyampaikan apresiasinya atas investasi PT Nico di Halmahera Utara dan menekankan potensi SDA kelapa yang besar di wilayah tersebut. Ia menyatakan dukungan pemerintah provinsi terhadap pemetaan potensi kelapa oleh PT Nico dalam jangka panjang. Lebih lanjut, Gubernur mengungkapkan telah berdiskusi dengan jajaran direksi PT Nico di Jakarta mengenai pentingnya peremajaan pohon kelapa yang sudah tua dan tidak produktif, mengingat hal ini akan sangat berpengaruh terhadap kualitas kelapa yang dihasilkan.
Dukungan Pemerintah dan Ekspansi PT Nico
Pemerintah Provinsi Maluku Utara menyatakan dukungan penuh terhadap upaya PT Nico dalam memaksimalkan potensi kelapa di Halmahera Utara. Sinergi antara pemerintah dan perusahaan diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomi, khususnya bagi para petani kelapa. PT Nico berencana melakukan ekspansi ke seluruh Maluku Utara dengan membangun 7 pabrik baru dalam lima tahun ke depan, sehingga akan membuka lapangan kerja hingga 40.000 posisi.
Sebagai bagian dari kunjungan, Gubernur dan rombongan menyaksikan pelepasan dua kontainer produk olahan kelapa, berupa coconut water, untuk ekspor ke Swedia. Hal ini menunjukkan potensi pasar internasional produk olahan kelapa dari Maluku Utara.
Dalam kunjungan tersebut, juga ditayangkan video profil perusahaan yang menjelaskan proses bisnis PT Nico dari hulu hingga hilir. Proses yang transparan ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan dan kolaborasi dengan para petani kelapa.
Kesejahteraan Petani Kelapa Menjadi Prioritas
Bupati Halmahera Utara, Piet Hein, turut menyampaikan sambutannya dan menekankan potensi melimpah SDA kelapa di wilayahnya. Namun, ia juga menyoroti kesenjangan antara potensi tersebut dengan kesejahteraan petani kelapa. Ia berharap PT Nico dapat berperan aktif dalam meningkatkan kesejahteraan petani melalui ekspansi perkebunan kelapa dan peningkatan harga jual hasil panen.
Piet Hein telah menginstruksikan Dinas Pertanian untuk mendata jumlah petani, pohon kelapa, dan melakukan pemetaan peremajaan pohon kelapa yang tidak produktif. Ia juga menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi antara pemerintah, PT Nico, dan petani untuk mengakselerasi ekonomi rakyat.
Dengan adanya komitmen dari Gubernur Maluku Utara dan Bupati Halmahera Utara, diharapkan PT Nico dapat benar-benar memperhatikan kesejahteraan petani kelapa, sehingga potensi SDA kelapa di Halmahera Utara dapat dioptimalkan dan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat.
Kesimpulan: Kolaborasi antara pemerintah daerah dan PT Nico diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani kelapa di Halmahera Utara, sejalan dengan ekspansi bisnis PT Nico yang akan menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong perekonomian daerah.