Gubernur Papua Barat Lanjutkan Pembangunan BLK di Manokwari Selatan
Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, melanjutkan pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) di Oransbari, Manokwari Selatan, yang terhenti dua tahun, guna mencetak tenaga kerja lokal berkualitas dan mendukung investasi di daerah.

Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, telah memastikan kelanjutan pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) di Distrik Oransbari, Kabupaten Manokwari Selatan. Pembangunan BLK yang sempat terhenti selama dua tahun ini akhirnya akan dilanjutkan hingga rampung. Pembangunan ini terhenti setelah masa kepemimpinan Dominggus Mandacan dan Wakil Gubernur Mohamad Lakotani periode pertama berakhir pada Mei 2022. Hal ini disampaikan langsung oleh Gubernur Mandacan di Ransiki, Manokwari Selatan, Jumat lalu.
'BLK ini saya yang letakan batu pertama pembangunan, tetapi tidak dilanjutkan oleh penjabat gubernur. Sekarang, saya akan lanjutkan,' kata Dominggus. Pembangunan BLK ini dinilai sangat penting untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja lokal yang terampil dan kompetitif di tengah investasi besar yang masuk ke Papua Barat. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Keputusan untuk melanjutkan pembangunan BLK ini didorong oleh meningkatnya investasi di Papua Barat dari sejumlah perusahaan internasional. Dengan adanya investasi ini, kebutuhan akan tenaga kerja lokal yang terampil dan berkualitas semakin meningkat. Gubernur Mandacan menekankan pentingnya kesiapan pemerintah daerah dalam menyediakan tenaga kerja yang mampu bersaing di pasar kerja.
Pentingnya BLK untuk Tenaga Kerja Lokal
Gubernur Mandacan menjelaskan bahwa BLK akan menjadi wadah utama dalam membentuk tenaga kerja lokal yang andal. BLK akan membekali peserta pelatihan dengan keterampilan yang dibutuhkan oleh dunia industri saat ini, mencakup aspek kreativitas, inovasi, dan daya saing. Dengan demikian, BLK diharapkan dapat menjawab tantangan kebutuhan tenaga kerja di tengah perkembangan ekonomi yang dinamis.
Beberapa contoh investasi berskala besar yang telah masuk ke Papua Barat adalah LNG Tangguh dan rencana pembangunan pabrik pupuk di Fakfak. Investasi-investasi ini membutuhkan tenaga kerja lokal yang terampil dan kompeten. Oleh karena itu, pembangunan BLK menjadi langkah strategis pemerintah daerah untuk memenuhi kebutuhan tersebut dan mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja asing.
BLK juga akan memberikan pelatihan vokasi di berbagai sektor, seperti pariwisata, perhotelan, pertanian, dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Pelatihan-pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing lulusan pendidikan vokasi dan membuka peluang kerja yang lebih luas bagi masyarakat Papua Barat.
Antisipasi Pengangguran dan Optimalisasi Potensi SDA
Gubernur Mandacan juga menekankan pentingnya antisipasi terhadap potensi masuknya tenaga kerja dari luar Papua Barat. Dengan menyediakan pelatihan dan keterampilan yang memadai melalui BLK, diharapkan dapat mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan pemanfaatan potensi sumber daya alam (SDA) di daerah. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah provinsi untuk menyelesaikan pembangunan BLK beserta sarana dan prasarana pendukungnya.
Optimalisasi BLK tidak hanya berdampak pada pengurangan angka pengangguran, tetapi juga berpotensi meningkatkan pengelolaan potensi sumber daya alam di Papua Barat. Papua Barat memiliki kekayaan alam yang melimpah, dan pengelolaannya membutuhkan tenaga kerja yang terampil dan kompeten. BLK diharapkan dapat menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penyerapan tenaga kerja di Papua Barat periode Agustus 2022-Agustus 2023 mencapai 73.178 orang, dengan total penduduk yang bekerja sebanyak 560.883 orang. Data ini menunjukkan pentingnya upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas tenaga kerja untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di Papua Barat.
Pemerintah Provinsi Papua Barat berkomitmen untuk menyelesaikan pembangunan BLK dan memastikan operasionalnya untuk peningkatan kualitas tenaga kerja. Dengan adanya BLK yang memadai, diharapkan dapat mencetak tenaga kerja lokal yang berkualitas dan mampu bersaing di pasar kerja, sekaligus mendukung pengelolaan potensi sumber daya alam di Papua Barat secara optimal. Hal ini akan berkontribusi pada peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Papua Barat.