Hibah Lahan di Palu: Pembangunan BLK Luar Negeri untuk Tingkatkan Kualitas PMI
Pemerintah Kota Palu menghibahkan lahan seluas dua hektare untuk pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) Luar Negeri guna meningkatkan kualitas dan kuantitas Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KPPMI) menerima hibah lahan seluas dua hektare dari Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah, untuk pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) Luar Negeri. Hibah ini diberikan pada Jumat, 21 Februari 2024, di Kelurahan Mamboro, Kecamatan Palu Utara. Langkah ini bertujuan meningkatkan kapasitas dan keterampilan Pekerja Migran Indonesia (PMI) agar lebih siap bersaing di pasar kerja internasional, sekaligus mengurangi angka pengangguran di dalam negeri.
Menteri Ketenagakerjaan, Abdul Kadir Karding, menyampaikan terima kasih atas dukungan Pemkot Palu. Ia menjelaskan bahwa KPPMI, yang sebelumnya berstatus badan di bawah Kementerian Tenaga Kerja, didirikan atas keinginan Presiden Prabowo Subianto untuk melindungi PMI. Presiden melihat potensi besar yang dimiliki oleh para pekerja migran Indonesia dan ingin memastikan mereka mendapatkan perlindungan dan kesempatan yang layak.
Menteri Karding juga menekankan pentingnya memahami definisi PMI. Ia menyatakan bahwa tidak hanya asisten rumah tangga yang termasuk PMI, melainkan semua warga negara Indonesia yang bekerja di luar negeri dan menerima upah. Dengan adanya BLK Luar Negeri, diharapkan dapat meningkatkan skill dan pengetahuan para PMI agar lebih kompetitif di pasar internasional.
Pembangunan BLK Luar Negeri: Solusi Atasi Pengangguran dan Tingkatkan Kualitas PMI
Indonesia menghadapi tantangan besar berupa angka pengangguran yang mencapai 7,4 juta jiwa, dengan penambahan 1 juta angkatan kerja baru setiap tahunnya. Pemerintah berupaya mengatasi masalah ini dengan memfasilitasi lapangan kerja di luar negeri. BLK Luar Negeri di Palu diharapkan menjadi solusi untuk mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan kualitas SDM Indonesia.
Menteri Karding menjelaskan bahwa sekitar 1,3 juta lowongan kerja tersedia di luar negeri, namun Indonesia baru mampu memenuhi 297 ribu. BLK Luar Negeri bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kapasitas PMI, sehingga mereka mampu mengisi lowongan tersebut. Selain itu, para PMI juga berperan sebagai investasi SDM karena mereka membawa pulang ilmu dan keahlian yang didapat di luar negeri.
Pembangunan BLK ini juga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah, khususnya di Palu. Dengan meningkatnya jumlah PMI yang terampil, diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
Dukungan Pemkot Palu dan Potensi Tenaga Kerja Lokal
Sekretaris Daerah Kota Palu, Irmayanti Petalolo, menyatakan bahwa Kota Palu memiliki potensi besar dalam hal tenaga kerja yang siap bersaing di pasar global. Ia berharap BLK Luar Negeri dapat meningkatkan keterampilan dan keahlian para pekerja migran, sehingga mereka dapat bekerja secara profesional, aman, dan terlindungi hak-haknya.
Pemkot Palu optimistis bahwa dengan adanya fasilitas pelatihan yang memadai, semakin banyak warga Kota Palu yang dapat memanfaatkan peluang kerja di luar negeri dengan aman dan terjamin. Hal ini selaras dengan upaya pemerintah pusat dalam meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan bagi PMI.
Dengan adanya BLK Luar Negeri ini, diharapkan akan tercipta sinergi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah dalam upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas PMI, serta mengurangi angka pengangguran di Indonesia. Pelatihan yang diberikan di BLK ini akan fokus pada peningkatan skill dan pengetahuan yang dibutuhkan di pasar kerja internasional.
Keberadaan BLK Luar Negeri ini juga diharapkan dapat mendorong terciptanya lapangan kerja yang lebih banyak dan berkualitas bagi masyarakat Indonesia, baik di dalam maupun di luar negeri. Hal ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam mewujudkan pemerataan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.